JAYAPURA – Aksi pemalangan jalan Hamadi – Holtekam hingga siang ini (Rabu, 2/8) masih dilakukan. Warga pemilik lokasi bersikeras melanjutkan pemalangan bahkan menutup kedua jalurnya. Jika hari pertama hanya ditutup menggunakan satu batang pohon kelapa, kali ini dua batang pohon kelapa ditambah material batu.
Namun upaya penutupan dua jalur ini tak berlangsung lama sebab pada sore harinya aparat kepolisian melakukan pembongkaran paksa dengan memotong batang pohon kelapa menggunakan chain saw.
Terkait ini Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon menyatakan masih mengedepankan upaya persuasif. Melakukan koordinasi dengan pemerintah agar bisa segera menemui pihak pemilik ulayat kemudian dicarikan solusi apa yang disepakati kedua pihak. Hanya saja menurut Kapolres, apabila tak ada kesepakatan dan masih dilakukan pemalangan maka sikap tegas akan diambil.
“Kami bongkar paksa jika masih memalang. Pertimbangannya adalah sekarang ditutup dua jalur dan itu mengganggu kepentingan umum, ” tegas Mackbon disela-sela pencanangan HUT RI di ujung Jembatan Youtefa .
Sementara pantauan Cenderawasih Pos dilokasi para pengguna jalan khususnya motor akhirnya memilih melewati jalur pantai lewat jalan setapak. Namun untuk melewati jalur pantai harus membayar Rp 5000 permotor.
“Tadi bayar sih lima ribu, ” singkat salah satu pengguna jalan. Akses jalan siang kemarin juga sempat dialihkan kea rah Nafri. Hanya saja jalur ini rupanya sempat dimanfaatkan oleh warga yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan pungutan menggunakan karton. Ini sempat dikeluhkan banyak pengguna jalan karena kesannya seperti aji mumpung. (ade/roy/wen)
JAYAPURA – Aksi pemalangan jalan Hamadi – Holtekam hingga siang ini (Rabu, 2/8) masih dilakukan. Warga pemilik lokasi bersikeras melanjutkan pemalangan bahkan menutup kedua jalurnya. Jika hari pertama hanya ditutup menggunakan satu batang pohon kelapa, kali ini dua batang pohon kelapa ditambah material batu.
Namun upaya penutupan dua jalur ini tak berlangsung lama sebab pada sore harinya aparat kepolisian melakukan pembongkaran paksa dengan memotong batang pohon kelapa menggunakan chain saw.
Terkait ini Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon menyatakan masih mengedepankan upaya persuasif. Melakukan koordinasi dengan pemerintah agar bisa segera menemui pihak pemilik ulayat kemudian dicarikan solusi apa yang disepakati kedua pihak. Hanya saja menurut Kapolres, apabila tak ada kesepakatan dan masih dilakukan pemalangan maka sikap tegas akan diambil.
“Kami bongkar paksa jika masih memalang. Pertimbangannya adalah sekarang ditutup dua jalur dan itu mengganggu kepentingan umum, ” tegas Mackbon disela-sela pencanangan HUT RI di ujung Jembatan Youtefa .
Sementara pantauan Cenderawasih Pos dilokasi para pengguna jalan khususnya motor akhirnya memilih melewati jalur pantai lewat jalan setapak. Namun untuk melewati jalur pantai harus membayar Rp 5000 permotor.
“Tadi bayar sih lima ribu, ” singkat salah satu pengguna jalan. Akses jalan siang kemarin juga sempat dialihkan kea rah Nafri. Hanya saja jalur ini rupanya sempat dimanfaatkan oleh warga yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan pungutan menggunakan karton. Ini sempat dikeluhkan banyak pengguna jalan karena kesannya seperti aji mumpung. (ade/roy/wen)