Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Kapolda Papua: Tantangan Polri Semakin Berat dan Kompleks

JAYAPURA-Selama semester I 2023, Polda Papua melakukan enam operasi terpusat maupun kewilayahan. Penanganan kasus menonjol lainnya seperti penangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dengan total sebanyak 75 kasus dimana dari jumlah ini ada juga korban dari TNI Polri maupun masyarakat.

Masyarakat sipil justru yang paling banyak dengan 10 korban jiwa. “Kontak senjata dan dari aksi – aksi yang dilakukan KKB selama ini menimbulkan korban jiwa dan warga sipil paling banyak,” katanya.

Namun ada juga  6 orang prajurit TNI yang gugur dengan 5 orang luka – luka. Kemudian ada 1 anggota Polri yang meninggal dan 2 luka serta 10 orang masyarakat meninggal dan 19  orang terluka.

Baca Juga :  Juli 2020, Sekolah Zona Hijau Boleh Kembali Dibuka

Sedangkan korban dari KKB sebanyak 1 orang. “Mencermati situasi kamtibmas yang kemungkinan masih akan terjadi di semester 2 adalah gangguan KKB. Kami mengingatkan untuk seluruh pasukan siap dan harus bisa  menyelesaikan persoalan – persoalan dikemudian hari,” imbuhnya.

Kasus lain yang ditangani Polda adalah penyalahgunaan Senjata Api (Senpi) dan bahan peledak (Handak) yang berhasil disita di wilayah hukum Polda Papua dan Polres jajaran sebanyak 142 perkara.

“Dengan refleksi tengah semester ini, diharapkan Polda Papua dapat terus meningkatkan kinerja dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tanah Papua serta memperkuat sinergi dengan seluruh komponen masyarakat,” pinta Kapolda Fakhiri.

Secara internal dikatakan Polda juga terus berbenah, mulai dari memperbaiki system pelayanan publik, diperbaiki mulai fungsi  reskrim, fungsi intelijen, fungsi lalu lintas, fungsi samapta, dan fungsi binmas dengan melakukan perubahan peningkatan pelayanan.

Baca Juga :  Siapkan Satu Bangsal, Khusus Untuk Para Caleg yang Depresi Berat

“Patroli rutin juga dilakukan termasuk sosialisasi kepada masyarakat, sekolah, komunitas sebagai bagian dari pemolisian yang proaktif. Kami berharap dari catatan di atas tadi kondisi Papua akan lebih baik untuk sama – sama mendukung pembangunan di tanah ini,” tutup Kpaolda Fakhiri. (ade/wen)

JAYAPURA-Selama semester I 2023, Polda Papua melakukan enam operasi terpusat maupun kewilayahan. Penanganan kasus menonjol lainnya seperti penangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dengan total sebanyak 75 kasus dimana dari jumlah ini ada juga korban dari TNI Polri maupun masyarakat.

Masyarakat sipil justru yang paling banyak dengan 10 korban jiwa. “Kontak senjata dan dari aksi – aksi yang dilakukan KKB selama ini menimbulkan korban jiwa dan warga sipil paling banyak,” katanya.

Namun ada juga  6 orang prajurit TNI yang gugur dengan 5 orang luka – luka. Kemudian ada 1 anggota Polri yang meninggal dan 2 luka serta 10 orang masyarakat meninggal dan 19  orang terluka.

Baca Juga :  Mahasiswa Uncen Tolak Golput

Sedangkan korban dari KKB sebanyak 1 orang. “Mencermati situasi kamtibmas yang kemungkinan masih akan terjadi di semester 2 adalah gangguan KKB. Kami mengingatkan untuk seluruh pasukan siap dan harus bisa  menyelesaikan persoalan – persoalan dikemudian hari,” imbuhnya.

Kasus lain yang ditangani Polda adalah penyalahgunaan Senjata Api (Senpi) dan bahan peledak (Handak) yang berhasil disita di wilayah hukum Polda Papua dan Polres jajaran sebanyak 142 perkara.

“Dengan refleksi tengah semester ini, diharapkan Polda Papua dapat terus meningkatkan kinerja dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tanah Papua serta memperkuat sinergi dengan seluruh komponen masyarakat,” pinta Kapolda Fakhiri.

Secara internal dikatakan Polda juga terus berbenah, mulai dari memperbaiki system pelayanan publik, diperbaiki mulai fungsi  reskrim, fungsi intelijen, fungsi lalu lintas, fungsi samapta, dan fungsi binmas dengan melakukan perubahan peningkatan pelayanan.

Baca Juga :  Jutaan Data Penduduk Diduga Bocor Lewat Data Pemilih

“Patroli rutin juga dilakukan termasuk sosialisasi kepada masyarakat, sekolah, komunitas sebagai bagian dari pemolisian yang proaktif. Kami berharap dari catatan di atas tadi kondisi Papua akan lebih baik untuk sama – sama mendukung pembangunan di tanah ini,” tutup Kpaolda Fakhiri. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya