Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Perayaan Jumat Agung Tetap Patuhi Prokes


JAYAPURA-Perayaan Jumat Agung yang diselenggarakan di Gereja Katolik Paroki Gembala Baik Abepura dan gereja lainnya di Kota Jayapura, Jumat (2/4) dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dalam rangka pencegahan pandemi Covid-19 yang kini melanda Kota Jayapura dan Provinsi Papua.
Untuk mengantisipasi banyaknya umat yang terlibat dalam perayaan ibadah misa Jumat Agung, maka Dewan Paroki Gembala Baik Abepura melalui Tim Kerja Paskah tahun 2021 mengatur perayaan ibadah dilaksanakan dua kali, yaitu pada pukul 12.00 WIT dan pukul 15.00 WIT.
Dari pantauan Cenderawasih Pos, perayaan ibadah Jumat Agung ini berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mengukur suhu badan, menjaga jarak di dalam gereja dan mencuci tangan menggunakan handsainitazer.
Tidak hanya itu, Tim Kerja Paskah bersama dengan Orang Muda Katolik (OMK) ikut mengarahkan umat untuk duduk di kursi-kursi yang tersedia. Bahkan, umat diarahkan juga duduk di bagian kiri dan kanan luar dari gereja, sebab di dalam gereja telah penuh.
Dalam misa kemarin, upacara mencium salib yang biasa dilaksanakan pada perayaan Jumat Agung, selama masa pandemi Covid-19 dilakukan dengan cara penghormatan terhadap salib yang telah disediakan oleh para petugas di bagian dalam altar Gereja Gembala Baik Abepura.
“Dalam perayaan ibadah Jumat Agung tidak ada penciuman salib. Melainkan nanti satu persatu dari umat maju ke depan dan melakukan penghormatan terhadap salib yang akan disediakan di depan,” kata Pastor Paroki Gereja Katolik Gembala Baik Abepura, RD Barnabas Daryana, Pr.
Pastor Barnabas mengimbau semua umat Katolik yang ada di Paroki Gereja Gembala Abepura, untuk dapat menjaga keamanan dan kesehatan dari masing-masing selama perayaan ibadah berlangsung, terutama mematuhi protokol kesehatan dalam mencegah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Papua, khususnya di Kota Jayapura.
“Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kesehatan diri kita, terutama mematuhi protokol kesehatan di tengah-tengah pandemi Covid-19 saat ini selama perayaan ibadah berlangsung di gerej,” ucapnya.

Baca Juga :  Sidang Tuntutan Viktor Yeimo Ditunda Lagi
Tim Gegana Satuan Brimob Polda Papua saat melakukan sterilisasi sebelum pelaksanaan misa Kamis Putih di Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Katedral Dok V, Kamis (1/4). (FOTO:Elfira/Cepos)


Sementara itu, pelaksanaan misa di Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Katedral Dok V, Distrik Jayapura Utara dijaga ketat oleh aparat TNI-Polri, Linmas dan pemuda masjid sejak Kamis (1/4) malam.
Bahkan, sebelum misa Kamis Putih dimulai. Tim Gegana Satuan Brimob Polda Papua diterjunkan untuk mensterilkan lokasi. Hal tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses jalannya rangkaian ibadah Paskah.
Kabag Ops Polresta Jayapura Kota AKP Langgeng Widodo menyampaikan, Tim Jibom dari Gegana Polda Papua melakukan detector awal guna mengantisipasi hal-hal yang nantinya dapat mengganggu jalannya proses ibadah.
“Dalam pengamanan kami melibatkan 290 personel yang dibackup TNI di 40 gereja di Kota Jayapura. Jumlah personel bervariasi di masing-masing gereja, tergantung gerejanya yang mana satu gereja bisa dijaga tiga sampai dengan tujuh personil,” terangnya.
Dikatakan, sejak beberapa hari belakangan ini, Polresta Jayapura Kota rutin melakukan patroli hingga razia. Ia meminta kepada umat Kristiani yang menjalankan ibadah tidak perlu khawatir. Sebab pihak keamanan akan bekerja memberikan rasa aman dan nyaman. “Kami telah meningkatkan patroli dan razia yang bertujuan untuk menjaga situasi Kamtibmas,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kasubden Jibom, Iptu Slamet Mulyono mengatakan, sebanyak 15 personel dari Unit Jibom dipersiapkan untuk melakukan sterilisasi ke gereja-gereja yang telah ditentukan. Dari 15 personel ini dibagi jadi 3 tim yakni wilayah Jayapura Selatan, Jayapura Utara dan Abepura.
Adapun alat yang digunakan saat melakukan strelisasi gereja yakni menggunakan metal detector, tim lebih banyak menggunakan alat dan kalaupun ada barang yang mencurigakan barulah dilanjutkan dengan alat deteksi yang lain. “Kalau ditemukan barang yang dicurigai sebagai bom, kami amankan menggunakan alat kami yang ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua III DPP Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Katedral Dok V Edward mengatakan, ini bukan hal baru dengan penjagaan saat umat melakukan ibadah. Melainkan sudah sering setiap kali perayaan hari-hari besar keagamaan.
“Setiap tahun pada perayaan hari besar keagamaan, aparat dan organisasi kemasyarakatan serta pemuda masjid berpartisipasi mengamankan gereja kami. Hanya saja kali ini agak berbeda pengamanannya lebih diperketat pasca kejadian bom di Makassar,” ucap Edward kepada Cenderawasih Pos.
Menurutnya, antusias TNI-Polri, organisasi kemasyarakat serta pemuda masjid dalam mengamankan rumah ibadah menandakan negara yang menghadirkan aparat untuk membuat umat Kristiani nyaman saat merayakan Jumat Agung dan Paskah.
“Kehadiran aparat dalam mengamankan gereja membuat kita aman dan nyaman, merasakan inilah solidaritas yang dibentuk negara melalui TNI-Polri dan masyarakat lainnya,” ungkapnya.
Dikatakan, dalam pelaksanaan misa yang dihadiri sekitar 500 jemaat tersebut. Tetap mematuhi protokol kesehata, tempat duduk umat dibuat berjarak. Bahkan, sebelum misa dimulai dilakukan semprot disinfektan.
Sementara itu, pada perayaan Jumat Agung, kemarin (2/4), Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto didampingi Karo Ops Polda Papua Kombes. Pol. Jeremias Rontini mengunjungi GKI Immanuel Hamadi.
Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto menyampaikan, umat Nasrani di Papua melaksanakan ibadah Jumat Agung dengan baik dan lancar. Sehingga pelaksanaan ibadah ini akan menjadi cerminan bahwa di negeri ini ibadah merupakan kekuatan untuk membangun jiwa dan hati. “Memaknai perayaan Jumat Agung ini menjadi hari yang penuh berkah dan juga semoga kita diberi kesehatan dan keberkahan dalam melaksanakan tugas,” ucap Wakapolda.
Sementara itu, Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Gustav R. Urbinas mengatakan, ibadah perayaan Jumat Agung di wilayah Kota Jayapura terlaksana dengan aman.
Dikatakan, selain Kepolisian, pengamanan juga melibatkan TNI, tokoh pemuda dan tokoh agama serta organisasi kemasyarakatan lainnya seperti Orari dan Rapi. Ia mengimbau seluruh umat nasrani yang melaksanakan ibadah Jumat Agung untuk menjalankannya dengan khidmat dan sungguh-sunguh.
“Menjadi tugas kami untuk memastikan kegiatan keagamaan yang dilakukan berlangsung dengan aman, khidmat dan tidak ada gangguan apapun. Kami akan terus melaksanakan pengamanan sampai malam hari ibadah misa ke-2 dan puncak perayaan Paskah pada Minggu, besok,” ucapnya.(bet/fia/nat)

Baca Juga :  Kembali Latihan, Lini Depan Jadi Prioritas


JAYAPURA-Perayaan Jumat Agung yang diselenggarakan di Gereja Katolik Paroki Gembala Baik Abepura dan gereja lainnya di Kota Jayapura, Jumat (2/4) dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dalam rangka pencegahan pandemi Covid-19 yang kini melanda Kota Jayapura dan Provinsi Papua.
Untuk mengantisipasi banyaknya umat yang terlibat dalam perayaan ibadah misa Jumat Agung, maka Dewan Paroki Gembala Baik Abepura melalui Tim Kerja Paskah tahun 2021 mengatur perayaan ibadah dilaksanakan dua kali, yaitu pada pukul 12.00 WIT dan pukul 15.00 WIT.
Dari pantauan Cenderawasih Pos, perayaan ibadah Jumat Agung ini berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mengukur suhu badan, menjaga jarak di dalam gereja dan mencuci tangan menggunakan handsainitazer.
Tidak hanya itu, Tim Kerja Paskah bersama dengan Orang Muda Katolik (OMK) ikut mengarahkan umat untuk duduk di kursi-kursi yang tersedia. Bahkan, umat diarahkan juga duduk di bagian kiri dan kanan luar dari gereja, sebab di dalam gereja telah penuh.
Dalam misa kemarin, upacara mencium salib yang biasa dilaksanakan pada perayaan Jumat Agung, selama masa pandemi Covid-19 dilakukan dengan cara penghormatan terhadap salib yang telah disediakan oleh para petugas di bagian dalam altar Gereja Gembala Baik Abepura.
“Dalam perayaan ibadah Jumat Agung tidak ada penciuman salib. Melainkan nanti satu persatu dari umat maju ke depan dan melakukan penghormatan terhadap salib yang akan disediakan di depan,” kata Pastor Paroki Gereja Katolik Gembala Baik Abepura, RD Barnabas Daryana, Pr.
Pastor Barnabas mengimbau semua umat Katolik yang ada di Paroki Gereja Gembala Abepura, untuk dapat menjaga keamanan dan kesehatan dari masing-masing selama perayaan ibadah berlangsung, terutama mematuhi protokol kesehatan dalam mencegah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Papua, khususnya di Kota Jayapura.
“Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kesehatan diri kita, terutama mematuhi protokol kesehatan di tengah-tengah pandemi Covid-19 saat ini selama perayaan ibadah berlangsung di gerej,” ucapnya.

Baca Juga :  Waket ULMWP Jadi Tersangka
Tim Gegana Satuan Brimob Polda Papua saat melakukan sterilisasi sebelum pelaksanaan misa Kamis Putih di Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Katedral Dok V, Kamis (1/4). (FOTO:Elfira/Cepos)


Sementara itu, pelaksanaan misa di Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Katedral Dok V, Distrik Jayapura Utara dijaga ketat oleh aparat TNI-Polri, Linmas dan pemuda masjid sejak Kamis (1/4) malam.
Bahkan, sebelum misa Kamis Putih dimulai. Tim Gegana Satuan Brimob Polda Papua diterjunkan untuk mensterilkan lokasi. Hal tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses jalannya rangkaian ibadah Paskah.
Kabag Ops Polresta Jayapura Kota AKP Langgeng Widodo menyampaikan, Tim Jibom dari Gegana Polda Papua melakukan detector awal guna mengantisipasi hal-hal yang nantinya dapat mengganggu jalannya proses ibadah.
“Dalam pengamanan kami melibatkan 290 personel yang dibackup TNI di 40 gereja di Kota Jayapura. Jumlah personel bervariasi di masing-masing gereja, tergantung gerejanya yang mana satu gereja bisa dijaga tiga sampai dengan tujuh personil,” terangnya.
Dikatakan, sejak beberapa hari belakangan ini, Polresta Jayapura Kota rutin melakukan patroli hingga razia. Ia meminta kepada umat Kristiani yang menjalankan ibadah tidak perlu khawatir. Sebab pihak keamanan akan bekerja memberikan rasa aman dan nyaman. “Kami telah meningkatkan patroli dan razia yang bertujuan untuk menjaga situasi Kamtibmas,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kasubden Jibom, Iptu Slamet Mulyono mengatakan, sebanyak 15 personel dari Unit Jibom dipersiapkan untuk melakukan sterilisasi ke gereja-gereja yang telah ditentukan. Dari 15 personel ini dibagi jadi 3 tim yakni wilayah Jayapura Selatan, Jayapura Utara dan Abepura.
Adapun alat yang digunakan saat melakukan strelisasi gereja yakni menggunakan metal detector, tim lebih banyak menggunakan alat dan kalaupun ada barang yang mencurigakan barulah dilanjutkan dengan alat deteksi yang lain. “Kalau ditemukan barang yang dicurigai sebagai bom, kami amankan menggunakan alat kami yang ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua III DPP Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Katedral Dok V Edward mengatakan, ini bukan hal baru dengan penjagaan saat umat melakukan ibadah. Melainkan sudah sering setiap kali perayaan hari-hari besar keagamaan.
“Setiap tahun pada perayaan hari besar keagamaan, aparat dan organisasi kemasyarakatan serta pemuda masjid berpartisipasi mengamankan gereja kami. Hanya saja kali ini agak berbeda pengamanannya lebih diperketat pasca kejadian bom di Makassar,” ucap Edward kepada Cenderawasih Pos.
Menurutnya, antusias TNI-Polri, organisasi kemasyarakat serta pemuda masjid dalam mengamankan rumah ibadah menandakan negara yang menghadirkan aparat untuk membuat umat Kristiani nyaman saat merayakan Jumat Agung dan Paskah.
“Kehadiran aparat dalam mengamankan gereja membuat kita aman dan nyaman, merasakan inilah solidaritas yang dibentuk negara melalui TNI-Polri dan masyarakat lainnya,” ungkapnya.
Dikatakan, dalam pelaksanaan misa yang dihadiri sekitar 500 jemaat tersebut. Tetap mematuhi protokol kesehata, tempat duduk umat dibuat berjarak. Bahkan, sebelum misa dimulai dilakukan semprot disinfektan.
Sementara itu, pada perayaan Jumat Agung, kemarin (2/4), Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto didampingi Karo Ops Polda Papua Kombes. Pol. Jeremias Rontini mengunjungi GKI Immanuel Hamadi.
Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto menyampaikan, umat Nasrani di Papua melaksanakan ibadah Jumat Agung dengan baik dan lancar. Sehingga pelaksanaan ibadah ini akan menjadi cerminan bahwa di negeri ini ibadah merupakan kekuatan untuk membangun jiwa dan hati. “Memaknai perayaan Jumat Agung ini menjadi hari yang penuh berkah dan juga semoga kita diberi kesehatan dan keberkahan dalam melaksanakan tugas,” ucap Wakapolda.
Sementara itu, Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Gustav R. Urbinas mengatakan, ibadah perayaan Jumat Agung di wilayah Kota Jayapura terlaksana dengan aman.
Dikatakan, selain Kepolisian, pengamanan juga melibatkan TNI, tokoh pemuda dan tokoh agama serta organisasi kemasyarakatan lainnya seperti Orari dan Rapi. Ia mengimbau seluruh umat nasrani yang melaksanakan ibadah Jumat Agung untuk menjalankannya dengan khidmat dan sungguh-sunguh.
“Menjadi tugas kami untuk memastikan kegiatan keagamaan yang dilakukan berlangsung dengan aman, khidmat dan tidak ada gangguan apapun. Kami akan terus melaksanakan pengamanan sampai malam hari ibadah misa ke-2 dan puncak perayaan Paskah pada Minggu, besok,” ucapnya.(bet/fia/nat)

Baca Juga :  Kembali Latihan, Lini Depan Jadi Prioritas

Berita Terbaru

Artikel Lainnya