Diantaranya meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terutama generasi muda. Pemerintah ataupun pihak yang punya tanggungjawab dengan noken, wajib melakukan sosialisasi kesetiap sekolah ataupun perguruan tinggi, sehingga pelajar maupun mahasiswa dapat mengenal sejarah serta nilai budaya daripada noken.
Kemudian mendorong generasi muda untuk belajar, tentang merajut, menganyam maupun menepih noken. Sehingga mereka tidak hanya sebagai penikmat karya orang lain, tapi turut terlibat sebagai pelaku untuk melestarikan noken kepada generasi penerus lainnya di tanah Papua.
“Kita harus sosiliasi kestiap sekolah sekolah atau perguruan tinggi, setidaknya dari banyaknya jenis noken yang ada di tanah Papua ada satu dua yang yang mereka kenal, bahkan bisa merajut ataupun menganyam dan memipih,” sarannya.
Tidak hanya itu pemerintah ataupun pegiat budaya khususnya noken, wajib mendorong masyarakat Papua terutama anak-anak muda untuk memastikan ketersediaan bahan baku. Banyak jenis bahan baku noken, ada yang dari kulit kayu,daun-danunan ataupun bunga serta bahan baku lainnya.
“Kita harus bersama sama merawat atau menanam bahan baku karena saat ini ketersediaannya semakin terancam,” bebernya.
Hal lain, memperkuat sangar-sangar budaya untuk mempertahankan budaya noken. Bagian bagian tersebut menjadi tugas bersama pemerintah maupun masyarakat untuk dijaga ataupun dilestarikan, sebab setiap 4 tahun sekali pemerintah Indonesia wajib melaporkan perkembangan noken kepada UNESCO. Kemudian dengan memasuki babak baru pemerintahan di setiap daerah di tanah Papua, diharapakan pemimpin-pemimpin yang baru nantinya dapat memperhatikan masalah-masalah kebudayaan di Papua terutama noken.
Noken tidak hanya tentang benda secara fisik, tapi warisan dunia tak benda ini dapat menyatuhkan kehidupan orang Papua. “Artinya jangan setiap tahun kita rayakan HUT Noken secara seremonial, tapi ada dampak yang kita dorong untuk perkembangan noken di tanah Papua,” pungkasnya. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos