Pemilik panti menduga, kedua OTK tersebut berkaitan dengan sumber api, karena keberadaan mereka bertepatan dengan munculnya kobaran api di lokasi kejadian. Kedua OTK tersebut sempat dilakukan pengejaran, namun dengan cepat menghilang.
Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jayapura DR. Robert Johan Betaubun, menyebutkan bahwa setidaknya sebanyak dua (2) Unit mobil Water Canon dan dua (2) Unit Water suplai dalam melaksanakan misi penyelamatan itu.
“Kami menerjunkan empat unit mobil pemadam. Diantaranya dua Unit Water Canon dan dua Unit Water suplai, serta kurang lebih 16 personel yang diturunkan,” kata Robert dalam keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (30/9).
Menurutnya, kebakaran dengan cepat menghanguskan bangunan yayasan , karena api yang berasal dari atap seng dengan cepat membakar bangunan, yang mana sebagian besar konstruksi terbuat dari bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan triplek.
Kondisi ini menyebabkan api dengan cepat menjalar ke seluruh bagian bangunan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materil diprediksikan mencapai kurang lebih Rp 300 juta yang meliputi bangunan utama panti, perlengkapan ibadah, peralatan sekolah, serta kebutuhan pokok anak-anak panti yang ikut terbakar.
“Tidak ada korban jiwa, namun kurang lebih setidaknya 43 anak panti berhasil selamat dan dievakuasi menuju kantor Polda Papua yang lama,” ujarnya.