Wednesday, April 17, 2024
24.7 C
Jayapura

Jenazah Pasutri Anggota Babinsa dan Bidan Diterbangkan ke Sidoarjo

WAMENA-Kapolres Yalimo AKBP. Hesman Napitupulu ketika dihubungi via telepon selulernya menyatakan, pihaknya masih terus mendalami kasus pembunuhan yang terjadi terhadap anggota TNI dan istrinya, Kamis (31/3) pagi di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.

Untuk mengungkap kasus ini, Kapolres Hesman Napitulu menyampaikan, pihaknya masih mencari saksi yang melihat para pelaku melarikan diri.

“Kami masih terus dalami kasus ini, dimana saksi yang ada saat ini kebanyakan hanya mendengar suara tembakan kemarin pagi. Untuk itu kami masih terus mengumpulkan bukti dan saksi-saksi untuk bisa mengungkap masalah ini,” tambahnya.

Adapun jenazah Sertu Eka Adriyanto Hasugian dan Sri Lestari Indra Putri setelah disemayamkan di Gedung Ukumiarek Asso Kodim 1702/Jayawijaya, akhirnya diterbangkan ke Jayapura menggunakan pesawat kargo Trigana Air dari Bandara Wamena, Jumat (1/4).

Dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, jenazah pasangan suami istri ini selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Sidoarjo, Jawa Timur untuk dimakamkan.

Adapun upacara pelepasan jenazah di Bandara Kargo Wamena, dipimpin Kasdim 1702/Jayawijaya, Mayor Inf Yusuf. Pelepasan jenazah ini dihadiri anggota TNI dan sejumlah tenaga kesehatan dari Kabupaten Yalimo.

Baca Juga :  Plh Gubernur Ajak Masyarakat Tingkatkan Toleransi dan Persaudaraan

Kasdim 1702/Jayawijaya, Mayor Chb. Yusuf Rinding menyatakan hari ini pihaknya mengantarkan anggotanya yang menjadi korban pembunuhan bersama istrinya untuk diterbangkan ke Sidoarjo.

“Keluarga besar Kodim 1702/Jayawijaya sangat berduka, dan dari sini akan diterbangkan ke Jayapura. Nanti dari Jayapura Dandim sendiri yang akan melepas kedua jenazah korban untuk diberangkatkan ke rumah duka di Jawa Timur,” ungkap Yusuf Rinding kepada awak media di bandara kargo Wamena, kemarin.

Mengenai dua orang anak korban, Yusuf Rinding mengatakan, keduanya juga ikut diberangkatkan bersama jenazah kedua orang tuanya. Dimana sudah ada yang ditunjuk untuk mendampingi kedua anak korban selama dalam perjalanan ke rumah duka Sertu Eka Andriyanto Hasugian dan Sri Lestari Indra Putri.

“Yang akan mendampingi kedua anak korban adalah keluarga dari istri korban sampai ke kampung halamannya untuk dimakamkan,” tambahnya.

Baca Juga :  KPK Perpanjang Masa Penahanan Lukas Enembe selama 40 hari

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyatakan bahwa pihaknya mengutuk keras para pelaku. Melalui keterangan resmi yang dia sampaikan kepada awak media di Jakarta, Kamis (31/3),  Dudung menyatakan, pihaknya sudah memerintahkan Kodam XVII/Cenderawasih mengejar para pelaku.

Dudung ingin para pelaku diproses hukum. Selain itu, orang nomor satu di TNI AD tersebut meminta anak buahnya yang bertugas di daerah operasi bertindak tegas bila nyawa dan keselamatan mereka terancam. ”Untuk tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat sekitar,” ungkap Dudung dalam keterangan resmi.

Mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu meminta para prajurit TNI AD selalu waspada dalam melaksanakan tugas. Dia berjanji instansinya akan mengurus hak-hak Eka. Juga menjamin masa depan keluarganya. Terutama anak Eka yang masih berusia di bawah lima tahun.  (jo/fia/nat/JPG)

WAMENA-Kapolres Yalimo AKBP. Hesman Napitupulu ketika dihubungi via telepon selulernya menyatakan, pihaknya masih terus mendalami kasus pembunuhan yang terjadi terhadap anggota TNI dan istrinya, Kamis (31/3) pagi di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.

Untuk mengungkap kasus ini, Kapolres Hesman Napitulu menyampaikan, pihaknya masih mencari saksi yang melihat para pelaku melarikan diri.

“Kami masih terus dalami kasus ini, dimana saksi yang ada saat ini kebanyakan hanya mendengar suara tembakan kemarin pagi. Untuk itu kami masih terus mengumpulkan bukti dan saksi-saksi untuk bisa mengungkap masalah ini,” tambahnya.

Adapun jenazah Sertu Eka Adriyanto Hasugian dan Sri Lestari Indra Putri setelah disemayamkan di Gedung Ukumiarek Asso Kodim 1702/Jayawijaya, akhirnya diterbangkan ke Jayapura menggunakan pesawat kargo Trigana Air dari Bandara Wamena, Jumat (1/4).

Dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, jenazah pasangan suami istri ini selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Sidoarjo, Jawa Timur untuk dimakamkan.

Adapun upacara pelepasan jenazah di Bandara Kargo Wamena, dipimpin Kasdim 1702/Jayawijaya, Mayor Inf Yusuf. Pelepasan jenazah ini dihadiri anggota TNI dan sejumlah tenaga kesehatan dari Kabupaten Yalimo.

Baca Juga :  Dana Otsus Pemkot Jayapura Dipangkas Rp 4 Miliar

Kasdim 1702/Jayawijaya, Mayor Chb. Yusuf Rinding menyatakan hari ini pihaknya mengantarkan anggotanya yang menjadi korban pembunuhan bersama istrinya untuk diterbangkan ke Sidoarjo.

“Keluarga besar Kodim 1702/Jayawijaya sangat berduka, dan dari sini akan diterbangkan ke Jayapura. Nanti dari Jayapura Dandim sendiri yang akan melepas kedua jenazah korban untuk diberangkatkan ke rumah duka di Jawa Timur,” ungkap Yusuf Rinding kepada awak media di bandara kargo Wamena, kemarin.

Mengenai dua orang anak korban, Yusuf Rinding mengatakan, keduanya juga ikut diberangkatkan bersama jenazah kedua orang tuanya. Dimana sudah ada yang ditunjuk untuk mendampingi kedua anak korban selama dalam perjalanan ke rumah duka Sertu Eka Andriyanto Hasugian dan Sri Lestari Indra Putri.

“Yang akan mendampingi kedua anak korban adalah keluarga dari istri korban sampai ke kampung halamannya untuk dimakamkan,” tambahnya.

Baca Juga :  Kebijakan Perubahan Pola Operasi dalam Penanganan Masalah Papua

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyatakan bahwa pihaknya mengutuk keras para pelaku. Melalui keterangan resmi yang dia sampaikan kepada awak media di Jakarta, Kamis (31/3),  Dudung menyatakan, pihaknya sudah memerintahkan Kodam XVII/Cenderawasih mengejar para pelaku.

Dudung ingin para pelaku diproses hukum. Selain itu, orang nomor satu di TNI AD tersebut meminta anak buahnya yang bertugas di daerah operasi bertindak tegas bila nyawa dan keselamatan mereka terancam. ”Untuk tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat sekitar,” ungkap Dudung dalam keterangan resmi.

Mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu meminta para prajurit TNI AD selalu waspada dalam melaksanakan tugas. Dia berjanji instansinya akan mengurus hak-hak Eka. Juga menjamin masa depan keluarganya. Terutama anak Eka yang masih berusia di bawah lima tahun.  (jo/fia/nat/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya