Sementara itu, pergantian malam tahun baru di wilayah Abepura mau pun Kota Jayapura terpantau tak seramai tahun sebelumnya.
Jika tahun sebelumnya, tahun baru di Jembatan Youtefa membuat kemacetan dengan tumpukan manusia dan kendaraan. Namun semalam, kemacetan itu justru tidak terlihat. Kembang api yang dibakar pun tidak seramai pergantian tahun baru sebelumnya.
Eki salah satu warga Sentani menyebut, ia berada di Jembatan Youtefa sejak pukul 22:45 WIT, bersama teman temannya hanya untuk menyaksikan kembang api.
“Pikirnya tadi ramai, ternyata biasa saja. Malah lebih ramai tahun kemarin, padahal sudah bela- belain datang ke kota hanya untuk menyaksikan pesta kembang api,” ucapnya.
Kendati demikian, ia tak mengaku kecewa. Justru ia berharap perayaan selanjutnya harus diadakan oleh Pemerintah.
“Berikutnya, pemerintah harus merayakan malam pergantian tahun seperti daerah lainnya di Indonesia,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Infromatika (Kominfo) Papua, Jeri Agus Yudianto menyatakan, malam tahun baru harusnya menjadi perenungan untuk semua pihak. Tentang apa yang telah dilakukan sepanjang tahun 2023, dan harapan untuk tahun 2024 mendatang.
“Bagi kami di Pemerintah Provinsi Papua, ada harapan harapan di tahun 2024, untuk perbaikan dan hal hal yang lebih baik kedepan,” pungkasnya. (eri/fia/wen)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos