Monday, December 1, 2025
26.4 C
Jayapura

Aksi Konvoi Wisudawan Berujung Satu Tewas

NABIRE-Aksi konvoi sejumlah wisudawan di Nabire sambil membentangkan bendera Bintang Kejora berakhir tragis. Seorang peserta konvoi meninggal dunia usai menabrak anggota polisi yang sedang melakukan pemblokiran jalan pada Jumat, (28/11). Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, menjelaskan bahwa sekitar pukul 15.30 WIT, sekelompok wisudawan dan wisudawati yang sebelumnya mengikuti acara syukuran wisuda di Tanah Merah Nabire, melakukan konvoi tanpa pemberitahuan kepada pihak keamanan.

“Dari sekitar 280 mahasiswa yang diwisuda dan hadir dalam acara tersebut, sekitar 20 hingga 30 orang memisahkan diri dan melakukan konvoi sambil membentangkan bendera Bintang Kejora serta berteriak Papua Merdeka sepanjang rute perjalanan dari Tanah Merah menuju Bumi Wonorejo, Jalur Pasar Karang hingga Jalan Auri,” kata Kapolres Nabire kepada media.

Pada waktu yang bersamaan, Polres Nabire sedang menggelar rapat koordinasi pengamanan terkait agenda Kamtibmas menjelang 1 Desember, 10 Desember, dan 14 Desember. “Setelah menerima laporan mengenai konvoi tersebut, Kapolres memerintahkan personel untuk melakukan pemblokiran jalan disekitar Jalan Auri guna mencegah massa memasuki pusat kota dan menghindari potensi gangguan keamanan,” ujarnya.

Baca Juga :  Manfaat Turkam, Sampaikan Aspirasi Tanpa Halangan 

Saat pemblokiran dilakukan, seorang simpatisan konvoi menabrak anggota polisi yang bertugas hingga membuat anggota tersebut terlempar dan pingsan dengan luka di bagian lutut dan kaki. “Pelaku penabrakan turut jatuh dan kembali tertabrak oleh rombongan di belakangnya sehingga mengalami luka sobek di bagian belakang kepala. Identitas pelaku masih dalam pendalaman kepolisian,” ungkap Tatiratu.

Menurutnya, pelaku sempat melakukan perlawanan saat hendak diamankan dan ketika berhasil diamankan ternyata ditemukan sebilah pisau. “Sesampainya di Polres, anggota yang pingsan langsung mendapat perawatan, sementara pelaku yang terluka juga dirawat di klinik Polres sebelum akhirnya kondisinya memburuk dan dibawa ke rumah sakit,” lugasnya.

Lanjut Kapolres, dalam perjalanan, pelaku sudah tidak sadarkan diri meski sempat diberikan bantuan pernapasan. Ia kemudian dinyatakan meninggal setelah tidak tertolong oleh tim medis. AKBP Samuel Tatiratu menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut. Ia menyesalkan tindakan para peserta konvoi yang melakukan pembentangan Bintang Kejora dan berkendara ugal-ugalan yang membahayakan banyak pihak.

Baca Juga :  Banyak Warga Sugapa Mengungsi

“Saya harap kejadian ini menjadi pelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi agar tidak mengulang perbuatan serupa, khususnya menjelang perayaan Natal,” tegas Kapolres.

Kapolres menambahkan bahwa perwakilan Komisi V DPR Papua Tengah, Harold Gobai, telah mendatangi Polres Nabire untuk melihat langsung kondisi anggota yang terluka, korban yang meninggal, serta para peserta konvoi yang diamankan. “Dia menyampaikan duka cita dan berkomitmen berkoordinasi dengan pihak kampus dan sekolah agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari,” pungkas Kapolres Nabire. (txt/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

NABIRE-Aksi konvoi sejumlah wisudawan di Nabire sambil membentangkan bendera Bintang Kejora berakhir tragis. Seorang peserta konvoi meninggal dunia usai menabrak anggota polisi yang sedang melakukan pemblokiran jalan pada Jumat, (28/11). Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, menjelaskan bahwa sekitar pukul 15.30 WIT, sekelompok wisudawan dan wisudawati yang sebelumnya mengikuti acara syukuran wisuda di Tanah Merah Nabire, melakukan konvoi tanpa pemberitahuan kepada pihak keamanan.

“Dari sekitar 280 mahasiswa yang diwisuda dan hadir dalam acara tersebut, sekitar 20 hingga 30 orang memisahkan diri dan melakukan konvoi sambil membentangkan bendera Bintang Kejora serta berteriak Papua Merdeka sepanjang rute perjalanan dari Tanah Merah menuju Bumi Wonorejo, Jalur Pasar Karang hingga Jalan Auri,” kata Kapolres Nabire kepada media.

Pada waktu yang bersamaan, Polres Nabire sedang menggelar rapat koordinasi pengamanan terkait agenda Kamtibmas menjelang 1 Desember, 10 Desember, dan 14 Desember. “Setelah menerima laporan mengenai konvoi tersebut, Kapolres memerintahkan personel untuk melakukan pemblokiran jalan disekitar Jalan Auri guna mencegah massa memasuki pusat kota dan menghindari potensi gangguan keamanan,” ujarnya.

Baca Juga :  Masih Soal Tolak Perampasan SDA dan Militer

Saat pemblokiran dilakukan, seorang simpatisan konvoi menabrak anggota polisi yang bertugas hingga membuat anggota tersebut terlempar dan pingsan dengan luka di bagian lutut dan kaki. “Pelaku penabrakan turut jatuh dan kembali tertabrak oleh rombongan di belakangnya sehingga mengalami luka sobek di bagian belakang kepala. Identitas pelaku masih dalam pendalaman kepolisian,” ungkap Tatiratu.

Menurutnya, pelaku sempat melakukan perlawanan saat hendak diamankan dan ketika berhasil diamankan ternyata ditemukan sebilah pisau. “Sesampainya di Polres, anggota yang pingsan langsung mendapat perawatan, sementara pelaku yang terluka juga dirawat di klinik Polres sebelum akhirnya kondisinya memburuk dan dibawa ke rumah sakit,” lugasnya.

Lanjut Kapolres, dalam perjalanan, pelaku sudah tidak sadarkan diri meski sempat diberikan bantuan pernapasan. Ia kemudian dinyatakan meninggal setelah tidak tertolong oleh tim medis. AKBP Samuel Tatiratu menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut. Ia menyesalkan tindakan para peserta konvoi yang melakukan pembentangan Bintang Kejora dan berkendara ugal-ugalan yang membahayakan banyak pihak.

Baca Juga :  Kurang Komunikasi Jadi Pokok Permasalahan di Kayu Batu

“Saya harap kejadian ini menjadi pelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi agar tidak mengulang perbuatan serupa, khususnya menjelang perayaan Natal,” tegas Kapolres.

Kapolres menambahkan bahwa perwakilan Komisi V DPR Papua Tengah, Harold Gobai, telah mendatangi Polres Nabire untuk melihat langsung kondisi anggota yang terluka, korban yang meninggal, serta para peserta konvoi yang diamankan. “Dia menyampaikan duka cita dan berkomitmen berkoordinasi dengan pihak kampus dan sekolah agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari,” pungkas Kapolres Nabire. (txt/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya