Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Pasien Covid dan Perawat Keluhkan Lift Bermasalah

GM Sahid Hotel: Lift Sedang Dalam Perbaikan

JAYAPURA– Para pasien covid yang saat ini melakukan karantina di Hotel Sahid Entrop beberapa hari terakhir mulai keder (kebingungan). Pasalnya lift yang biasa mereka gunakan sehari – hari ternyata bermasalah. Tak bisa digunakan maksimal lagi sehingga untuk naik turun ke lantai atas harus dilakukan dengan menaiki tangga. Ini dikhawatirkan akan mempengaruhi stamina baik pasien maupun tenaga medis yang setiap hari harus naik turun.
“Seingat saya sejak Senin lift sudah tidak bisa digunakan ya mau tidak mau kami yang harus berjemur atau senam harus naik turun tangga dan memang agak mengganggu karena cukup lelah kalau harus naik ke lantai VI,” kata Indri, salah satu pasien yang mengikuti karantina di Sahid melalui ponselnya, Kamis (29/10). Indri menyebut dari kondisi ini sejatinya banyak rekan – rekannya yang mulai mengeluh namun ia belum tahu apa penyebab lift tidak bisa digunakan.
“Yang kami tahu ada perbaikan yang khusus pasien. Yang satu baik medis dan maupun karyawan hotel untuk antar makanan masih bisa digunakan,” bebernya. Jadwal senam bagi pasien sendiri dilakukan seminggu 3 kali namun setiap hari biasanya banyak yang memilih turun le lantai dasar untuk berjemur akan tetapi kata Indri semenjak lift bermasalah banyak yang memilih menunggu di kamar. Ini dibenarkan salah satu petugas medis di lokasi hotel yang enggan namanya dikorankan.
Ia menyebut dengan lift yang bermasalah membuat ia dan rekan – rekannya harus menguras energi naik turun tangga ke lantai 7. “Kaki lumayan juga panjat sampai lantai 7. Kami yang swab pagi mau naik mandi sudah pikir lagi. Belum keluhan pasien – yang harus dicek dokter,” beber tenaga medis tersebut. Tak hanya itu bagi petugas yang melakukan visit ke kamar-kamar juga mengeluh apalagi semua harus menggunakan hasmat dan naik turun tangga.
“Kami naik turun tangga pakai hamsat dan itu ngos ngosan sekali, semoga bisa segera teratasi,” imbuhnya. “Untungnya dua hari ini lift sudah difungsikan namun dalam waktu terbatas,” pungkasnya. Saat ini pasien covid di hotel sahid berjumlah 182 pasien dan angka penyembuhan di hotel ini juga terbilang tinggi karena pasien dibawa untuk enjoy dan sering berjemur. Sementara GM Sahid Hotel, Aprido tak menampik persoalan lift tersebut. Ia menjelaskan bahwa kedua lift nya yang biasa dipakai memang sedang bermasalah namun dalam tahap perbaikan.
“Itu tali selingnya, kami lagi menunggu tali seling dan memang sejak awal hotel ini berdiri talinya belum pernah diganti jadi wajar saja apalagi pemakaian tiap hari,” jelas Aprido melalui ponselnya. Managemen hotel sudah memesan tali tersebut dari Surabaya. “Kalau tidak diganti tentu lebih berbahaya, kami tak mau terjadi insiden seperti yang pernah terjadi di Jakarta dulu,” jelasnya.
Kondisi ini diketahui setelah petugas engineringnya mencoba naik dan mendengar ada bunyi. Setelah diperiksa ternyata tali atau kabel selingnya sudah tipis sehingga pihak hotel memutuskan untuk tidak digunakan setiap waktu. Hanya dua jam saat waktu makan pagi pukul 06.00 WIT – pukul 08.00 WIT lalu siang pukul 11.00 WIT – 13.00 WIT dan sore pukul 16.00 WIT – 18.00 WIT. “Sudah kami pesan barangnya dan semoga bisa segera terkirim,” pungkas Aprido. (ade/wen)

Baca Juga :  Tambah 114 Kasus, Covid 19 Belum Berakhir

GM Sahid Hotel: Lift Sedang Dalam Perbaikan

JAYAPURA– Para pasien covid yang saat ini melakukan karantina di Hotel Sahid Entrop beberapa hari terakhir mulai keder (kebingungan). Pasalnya lift yang biasa mereka gunakan sehari – hari ternyata bermasalah. Tak bisa digunakan maksimal lagi sehingga untuk naik turun ke lantai atas harus dilakukan dengan menaiki tangga. Ini dikhawatirkan akan mempengaruhi stamina baik pasien maupun tenaga medis yang setiap hari harus naik turun.
“Seingat saya sejak Senin lift sudah tidak bisa digunakan ya mau tidak mau kami yang harus berjemur atau senam harus naik turun tangga dan memang agak mengganggu karena cukup lelah kalau harus naik ke lantai VI,” kata Indri, salah satu pasien yang mengikuti karantina di Sahid melalui ponselnya, Kamis (29/10). Indri menyebut dari kondisi ini sejatinya banyak rekan – rekannya yang mulai mengeluh namun ia belum tahu apa penyebab lift tidak bisa digunakan.
“Yang kami tahu ada perbaikan yang khusus pasien. Yang satu baik medis dan maupun karyawan hotel untuk antar makanan masih bisa digunakan,” bebernya. Jadwal senam bagi pasien sendiri dilakukan seminggu 3 kali namun setiap hari biasanya banyak yang memilih turun le lantai dasar untuk berjemur akan tetapi kata Indri semenjak lift bermasalah banyak yang memilih menunggu di kamar. Ini dibenarkan salah satu petugas medis di lokasi hotel yang enggan namanya dikorankan.
Ia menyebut dengan lift yang bermasalah membuat ia dan rekan – rekannya harus menguras energi naik turun tangga ke lantai 7. “Kaki lumayan juga panjat sampai lantai 7. Kami yang swab pagi mau naik mandi sudah pikir lagi. Belum keluhan pasien – yang harus dicek dokter,” beber tenaga medis tersebut. Tak hanya itu bagi petugas yang melakukan visit ke kamar-kamar juga mengeluh apalagi semua harus menggunakan hasmat dan naik turun tangga.
“Kami naik turun tangga pakai hamsat dan itu ngos ngosan sekali, semoga bisa segera teratasi,” imbuhnya. “Untungnya dua hari ini lift sudah difungsikan namun dalam waktu terbatas,” pungkasnya. Saat ini pasien covid di hotel sahid berjumlah 182 pasien dan angka penyembuhan di hotel ini juga terbilang tinggi karena pasien dibawa untuk enjoy dan sering berjemur. Sementara GM Sahid Hotel, Aprido tak menampik persoalan lift tersebut. Ia menjelaskan bahwa kedua lift nya yang biasa dipakai memang sedang bermasalah namun dalam tahap perbaikan.
“Itu tali selingnya, kami lagi menunggu tali seling dan memang sejak awal hotel ini berdiri talinya belum pernah diganti jadi wajar saja apalagi pemakaian tiap hari,” jelas Aprido melalui ponselnya. Managemen hotel sudah memesan tali tersebut dari Surabaya. “Kalau tidak diganti tentu lebih berbahaya, kami tak mau terjadi insiden seperti yang pernah terjadi di Jakarta dulu,” jelasnya.
Kondisi ini diketahui setelah petugas engineringnya mencoba naik dan mendengar ada bunyi. Setelah diperiksa ternyata tali atau kabel selingnya sudah tipis sehingga pihak hotel memutuskan untuk tidak digunakan setiap waktu. Hanya dua jam saat waktu makan pagi pukul 06.00 WIT – pukul 08.00 WIT lalu siang pukul 11.00 WIT – 13.00 WIT dan sore pukul 16.00 WIT – 18.00 WIT. “Sudah kami pesan barangnya dan semoga bisa segera terkirim,” pungkas Aprido. (ade/wen)

Baca Juga :  Tahun Ajaran Baru, Pemkot Jayapura Dorong BTM

Berita Terbaru

Artikel Lainnya