Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Diduga Calo, Dua Pengungsi Diamankan

TUNGGU HERCULES: Ribuan warga yang hendak meninggalkan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sedang menunggu panggilan untuk naik ke pesawat Hercules di Apron Cargo Bandara Wamena, kemarin. ( FOTO : Denny/Cepos )

Danlanud:  Tidak Ada Anggota TNI AU Terlibat Pungli 

WAMENA-Detasemen TNI AU Wamena memastikan telah mengamankan dua orang yang diduga calo penumpang Hercules. Kedua calo ini diduga menarik pungutan dari warga yang hendak eksodus dari Wamena.

Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan, kedua terduga calo ini diamankan di dua lokasi yang berbeda yaitu di Wamena dan Timika. Parahnya lagi, kedua orang tersebut juga merupakan pengungsi yang ingin menggunakan jasa penerbangan Hercules.

Kepala Detasemen TNI AU Wamena, Mayor (Pnb) Arief Sudjatmiko saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan adanya dua calo yang memanfaatkan moment banyaknya masyarakat yang ingin eksodus menggunakan penerbangan Hercules, Rabu (25/9) kemarin

Dimana salah satunya ditangkap di Wamena dengan inisial TR dan IM ditangkap di Timika karena ia telah diterbangkan.

“Memang ada dua calo yang coba untuk memanfaatkan moment ini. Namun kita berhasil temukan dan telah diamankan. Meskipun IM sempat telah diberangkatkan ke Timika namun kami melakukan koordinasi dan setelah sampai di sana ia harus diamankan,”ungkapnya Senin (30/9) kemarin.

Sudjatmiko menyebutkan, mekanisme dalam melayani warga sudah disampaikan sejak awal untuk tidak dipungut biaya. Namun masih ada saja warga yang tertipu dengan permainan calo yang mengambil biaya  Rp 1,5 juta perorang dari IM. Ada juga yang mengambil biaya Rp 500  ribu perorang dari TR.

Baca Juga :  Terlilit Ular Patola, Seorang Anggota Satpol PP Tewas

 “Pungutan yang dilakukan dua calo ini di luar area detasemen. Kami juga sudah setiap hari menginformasikan kepada warga jika ini bantuan angkutan udara untuk kemanusiaan sehingga tidak dipungut biaya,” tegasnya.

Ia berharap dalam moment seperti ini masyarakat tak boleh membayar kepada siapapun. Karena penerbangan hercules ini adalah bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Panglima TNI. Ia juga menegaskan agar warga jangan coba-coba bermain mengambil keuntungan dari masyarakat yang lain seperti melakukan percaloan.

“Kami tegaskan jangan adalagi pengungsi yang melihat peluang bermain percaloan dalam bentuk apapun. Karena pelayanan yang kami berikan ini merupakan pelayanan kemanusiaan untuk masyarakat, sehingga jika kedapatan kami akan tindak tegas,” bebernya

 Arief Sujadmiko menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil rapat Kemeterian Perhubungan RI yang dihadiri kepala UPBU Kelas I Wamena untuk menyampaikan keluhan masyarakat. Dimana penerbangan sipil yang beroperasi di Wamena, diharapkan bisa membantu untuk mengangkut pengungsi 

“Artinya tidak hanya mengandalkan pesawat TNI-Polri. Saat ini kita sedang menunggu hasil Rakor Menteri Perhubungan dengan kepala bandara. Kami berharap Menteri Perhubungan juga bisa mengambil keputusan untuk maskapai sipil bisa membantu. Khususnya yang beroperasi di wilayah Wamena,” pungkasnya.

Sementara itu, Komandan Lanud Silas Papare, Marsekal Pertama (Marsma) TNI, Tri Bowo Budi Santoso, membantah tudingan adanya oknum anggota TNI AU yang terlibat pungli di Wamena.

Baca Juga :  Polisi Bongkar Sindikat Penadah Motor Curian Dibarter Ganja

Sebab menurut Danlanud, pesawat Hercules milik TNI AU diperbantukan secara gratis untuk mengangkut pengungsi dari Wamena ke Jayapura.

“Saya bantahkan dan saya sudah cek langsung ke Wamena. Itu tidak ada yang ditarik satu rupiahpun,”tegasnya kepada wartawan saat ditemui di Base OPS Lanud Silas Papare, Senin (30/9).

Menurut Tri Bowo, sejak kemarin dirinya sudah mendengarkan hal ini. Untuk itu, pihaknya mencari tahu dan ternyata ada oknum penumpang yang memanfaatkan situasi.  Untuk melakukan pungli terhadap sesama penumpang yang merupakan pengungsi di Wamena.

Tri Bowo menyatakan bahwa untuk oknum penumpang yang melakukan pungli ini sudah diselidiki dan ternyata turun di Timika. Untuk itu, pihaknya langsung melakukan pencarian dan telah ditemukan. 

“Sekarang sudah berurusan dengan pihak kepolisian. Untuk jumlah yang ditarik kita tidak tahu, karena mereka ketakutan. Tapi kita tidak ada yang narik sedikitpun,”ujarnya.

Dia mengatakan, penerbangan pesawat Hercules dalam melakukan evakuasi terhadap warga  di Wamena yang hendak eksodus, tidak dipungut biaya sepeserpun. Pihak TNI AU Lanud Silas Papare sendiri sudah membuat spanduk bahwa untuk pengungsi dari Wamena tidak dipungut biaya apapun.

“Kita sudah buat spanduk bahwa tidak dipungut biaya, baik yang ada di Jayapura maupun di Wamena. Untuk pengungsi tidak ada yang dipungut biaya,”pungkasnya. (jo/bet/nat)

TUNGGU HERCULES: Ribuan warga yang hendak meninggalkan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sedang menunggu panggilan untuk naik ke pesawat Hercules di Apron Cargo Bandara Wamena, kemarin. ( FOTO : Denny/Cepos )

Danlanud:  Tidak Ada Anggota TNI AU Terlibat Pungli 

WAMENA-Detasemen TNI AU Wamena memastikan telah mengamankan dua orang yang diduga calo penumpang Hercules. Kedua calo ini diduga menarik pungutan dari warga yang hendak eksodus dari Wamena.

Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan, kedua terduga calo ini diamankan di dua lokasi yang berbeda yaitu di Wamena dan Timika. Parahnya lagi, kedua orang tersebut juga merupakan pengungsi yang ingin menggunakan jasa penerbangan Hercules.

Kepala Detasemen TNI AU Wamena, Mayor (Pnb) Arief Sudjatmiko saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan adanya dua calo yang memanfaatkan moment banyaknya masyarakat yang ingin eksodus menggunakan penerbangan Hercules, Rabu (25/9) kemarin

Dimana salah satunya ditangkap di Wamena dengan inisial TR dan IM ditangkap di Timika karena ia telah diterbangkan.

“Memang ada dua calo yang coba untuk memanfaatkan moment ini. Namun kita berhasil temukan dan telah diamankan. Meskipun IM sempat telah diberangkatkan ke Timika namun kami melakukan koordinasi dan setelah sampai di sana ia harus diamankan,”ungkapnya Senin (30/9) kemarin.

Sudjatmiko menyebutkan, mekanisme dalam melayani warga sudah disampaikan sejak awal untuk tidak dipungut biaya. Namun masih ada saja warga yang tertipu dengan permainan calo yang mengambil biaya  Rp 1,5 juta perorang dari IM. Ada juga yang mengambil biaya Rp 500  ribu perorang dari TR.

Baca Juga :  Komunikasi Tokoh Adat Semakin Kuat Bebaskan Pilot Susi Air

 “Pungutan yang dilakukan dua calo ini di luar area detasemen. Kami juga sudah setiap hari menginformasikan kepada warga jika ini bantuan angkutan udara untuk kemanusiaan sehingga tidak dipungut biaya,” tegasnya.

Ia berharap dalam moment seperti ini masyarakat tak boleh membayar kepada siapapun. Karena penerbangan hercules ini adalah bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Panglima TNI. Ia juga menegaskan agar warga jangan coba-coba bermain mengambil keuntungan dari masyarakat yang lain seperti melakukan percaloan.

“Kami tegaskan jangan adalagi pengungsi yang melihat peluang bermain percaloan dalam bentuk apapun. Karena pelayanan yang kami berikan ini merupakan pelayanan kemanusiaan untuk masyarakat, sehingga jika kedapatan kami akan tindak tegas,” bebernya

 Arief Sujadmiko menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil rapat Kemeterian Perhubungan RI yang dihadiri kepala UPBU Kelas I Wamena untuk menyampaikan keluhan masyarakat. Dimana penerbangan sipil yang beroperasi di Wamena, diharapkan bisa membantu untuk mengangkut pengungsi 

“Artinya tidak hanya mengandalkan pesawat TNI-Polri. Saat ini kita sedang menunggu hasil Rakor Menteri Perhubungan dengan kepala bandara. Kami berharap Menteri Perhubungan juga bisa mengambil keputusan untuk maskapai sipil bisa membantu. Khususnya yang beroperasi di wilayah Wamena,” pungkasnya.

Sementara itu, Komandan Lanud Silas Papare, Marsekal Pertama (Marsma) TNI, Tri Bowo Budi Santoso, membantah tudingan adanya oknum anggota TNI AU yang terlibat pungli di Wamena.

Baca Juga :  Dua Pemuda Dibacok OTK di Jalan Raya Engros-Holtekam

Sebab menurut Danlanud, pesawat Hercules milik TNI AU diperbantukan secara gratis untuk mengangkut pengungsi dari Wamena ke Jayapura.

“Saya bantahkan dan saya sudah cek langsung ke Wamena. Itu tidak ada yang ditarik satu rupiahpun,”tegasnya kepada wartawan saat ditemui di Base OPS Lanud Silas Papare, Senin (30/9).

Menurut Tri Bowo, sejak kemarin dirinya sudah mendengarkan hal ini. Untuk itu, pihaknya mencari tahu dan ternyata ada oknum penumpang yang memanfaatkan situasi.  Untuk melakukan pungli terhadap sesama penumpang yang merupakan pengungsi di Wamena.

Tri Bowo menyatakan bahwa untuk oknum penumpang yang melakukan pungli ini sudah diselidiki dan ternyata turun di Timika. Untuk itu, pihaknya langsung melakukan pencarian dan telah ditemukan. 

“Sekarang sudah berurusan dengan pihak kepolisian. Untuk jumlah yang ditarik kita tidak tahu, karena mereka ketakutan. Tapi kita tidak ada yang narik sedikitpun,”ujarnya.

Dia mengatakan, penerbangan pesawat Hercules dalam melakukan evakuasi terhadap warga  di Wamena yang hendak eksodus, tidak dipungut biaya sepeserpun. Pihak TNI AU Lanud Silas Papare sendiri sudah membuat spanduk bahwa untuk pengungsi dari Wamena tidak dipungut biaya apapun.

“Kita sudah buat spanduk bahwa tidak dipungut biaya, baik yang ada di Jayapura maupun di Wamena. Untuk pengungsi tidak ada yang dipungut biaya,”pungkasnya. (jo/bet/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya