Tuesday, April 16, 2024
26.7 C
Jayapura

Aksi Pembakaran Masih Berlanjut di Elelim

WAMENA-Aksi anarkis sejumlah warga di Elelim ibukota Kabupaten Yalimo yang melakukan pembakaran bangunan pemerintah dan kios, masih berlanjut, Rabu (30/6).

Warga yang menolak amar putusan majelis hakim Mahkamah Konstitusi yang menolak semua hasil pelaksanaan Pilkada dan PSU di wilayah itu, kemarin kembali membakar satu unit kios. 

Aksi pembakaran ini dilakukan karena warga mempertanyakan pertimbangan apa yang diambil MK untuk tidak mengesahkan hasil dari pesta demokrasi yang dilakukan dua kali. Malah MK memerintahkan untuk kembali melakukan PSU untuk ketiga kalinya di seluruh wilayah Kabupaten Yalimo dalam kurun waktu 120 hari.

Sementara itu, sejumlah warga juga melakukan pawai dan menyampaikan aspirasi kepada Kapolres Yalimo, AKBP. Hesman Sotarduga Napitupulu, SH., SIK., MH.

Massa yang merupakan simpatisan  dan pendukung pasangan calon nomor urut 01 Erdi Dabi-Jhon Wilil dalam aspirasinya meminta MK untuk meninjau kembali keputusannya. Sebab dari hasil Pilkada dan PSU yang dilakukan, pemenangnya adalah paslon nomor urut 01 Erjon,  sehingga keputusan yang harus diambil sesuai dengan hasil yang diperoleh.

“Kami massa dan simpatisan dari paslon Erdi Dabi dan Jhon Wilil, berhubungan dengan putusan sidang 29 Juni kemarin  apabila putusan itu tidak sesuai, warga dari 5 distrik semuanya dimenangkan oleh Erjon. Ini suara rakyat yang disampaikan melalui hasil pemilihan umum,” ungkap Koordinator Lapangan Nathan Mabel saat menyampaikan aspirasinya. 

Ia mengaku sebelumnya telah diingatkan dalam aksi demo sebelum keputusan, apabila MK mengambil keputusan tidak berdasarkan hasil Pemilu dan PSU  Yalimo maka warga akan melumpuhkan Kabupaten Yalimo selama lima tahun dan akan menunjukkan sikap yang tidak wajar terhadap negara ini.

“MK tidak tahu apa yang terjadi di Yalimo, sehingga dengan ini kami tegas untuk mengembalikan kedaulatan yang ada pada rakyat yang menentukan pemimpinnya sendiri. Kami juga minta kasus yang menimpa calon Bupati Erdi Dabi tidak terus dipolitisir,” tegas Nathan Mabel. 

Di tempat yang sama Perwakilan Pemuda Yali, Imnas Wandik mengakui jika pendukung Paslon Erjon itu ada 79 persen. Oleh sebab itu MK harus lihat kembali keputusan yang dikeluarkan atau sesuai Pilkada dan PSU yang telah dilakukan kemarin.

Baca Juga :  Kapolda Papua Tegaskan Ada Perbuatan Melawan Hukum

“Karena keputusan MK tidak sesuai maka tidak ada pembangunan di Kabupaten Yalimo selama 5 tahun. Kami juga akan memproses pihak -pihak yang tidak bertanggung jawab yang menyatakan calon Bupati Yalimo Erdi Dabi sebagai tahanan,” tutupnya. 

Sementara itu, sebanyak dua pleton pasukan gabungan TNI-Polri dari Kodim 1702/Jayawijaya dan Polres Jayawijaya digeser dari Wamena menuju ke Elelim untuk melakukan perbantuan pengamanan pasca konflik politik yang terjadi di wilayah itu. 

Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen, S,Sos, MM mengatakan, Polda Papua akan mengirim personel ke Yalimo. Namun sebagai Polres tetangga dari Polres yang mengalami situasi tertentu yang membutuhkan perkuatan, Polres Jayawijaya sebagai Polres jajaran terdekat akan merespons terutama dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat.

“Kita merespon dengan mengirim anggota ke sana. Karena di Polres Yalimo juga anggotanya terbatas. Untuk itu siang ini baru bergeser ke atas. Kita tak bisa geser malam karena jalan menuju ke Elelim banyak yang dipalang,” jelasnya Rabu (30/6) kemarin.

Personel yang digeser ke Elelim Kabupaten Yalimo menurut Rumaropen yaitu satu pleton dari Polres Jayawijaya yang akan didukung satu pleton personel 

Kodim 1702/Jayawijaya.

“Kita harus merespons dengan cepat bila mana ada warga yang ingin berlindung di Wamena bisa segera dilakukan oleh aparat kita yang ke sana,” katanya.

Ia juga menyatakan gudang  KPU Yalimo yang ada di Wamena juga sudah diamankan dengan menempatkan satu pleton anggota Polri. 

“Personel yang dikirim ke Yalimo akan ditarik setelah perkuatan dari Polda Papua masuk ke sana. Namun anggota di sana juga bisa mengatasi masyarakat yang mengalami kepanikan yang ingin mengamankan diri ke Wamena akan dilayani,” tuturnya.

Selain mengirim personel ke Yalimo, Rumaropen mengaku telah menempatkan menempatkan personel di perbatasan Kabupaten Jayawijaya dan Yalimo. 

“Kita sisir jalan yang dipalang itu pelan -pelan agar bisa membawa personel kita masuk sampai ke Elelim untuk memberikan perlindungan kepada warga yang membutuhkan perlindungan,” tambahnya.

Baca Juga :  Komnas HAM Pelajari Pengaduan Keluarga Korban

Rumaropen menyatakan saat ini situasi Yalimo belum kondusif. Sebab jaringan komunikasi dan lisytik di sana masih mengalami gangguan akibat kurangnya pasokan BBM pasca terjadi konflik politik di sana. “Personel gabungan ini akan secara perlahan masuk dari arah Wamena ke Yalimo dengan menggunakan kendaraan jalan darat,”tutupnya.

Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos para pedagang yang ada di Yalimo kemarin mulai memindahkan barang dagangannya ke daerah yang aman  karena kios dan pertokoan mulai menjadi incaran aksi anarkis massa pendukung Erjon. 

Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyampaikan, dua SST anggota Brimob Polda Papua yang diperbantukan untuk pengamanan di Kabupaten Yalimo belum bisa menjangkau lokasi tersebut.

“Kita sudah siapkan dua SST anggota untuk  ke Yalimo, namun mereka belum bisa mendarat di Yalimo. Saat ini anggota tersebut berada di Wamena,” kata Kamal kepada Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Rabu (30/6)

 Menurut Kamal, sebelumnya anggota sudah diberangkatkan pada Rabu (30/6). Namun Bandara di Yalimo diblokir oleh massa pendukung 01. Saat ini Kapolres Yalimo sedang melakukan negosiasi kepada kedua kandidat. “Kapolres Yalimo sudah lakukan negosiasi, mudah-mudahan Kamis (1/7) bandara sudah bisa beroperasi seperti biasa,” harap Kamal.

Kamal berharap jangan sampai ada korban susulan, baik melakukan pengrusakan  atau pembakaran terhadap fasilitas pemerintah maupun barang  pribadi atau aset perorangan. Masyarakat harus dewasa dalam menyikapi hal ini.

“Jangan sampai terjadi bentrok fisik atau penganiayaan terhadap siapapun, mari ciptakan kedamaian,” pinta Kamal.

Sementara situasi Yalimo menurut Kamal relatif kondusif, masih ada beberapa kelompok di rumah rumah tim sukses. Kapolres sendiri sudah melakukan sambang ke tokoh-tokoh yang ada di Yalimo untuk mereda konflik.

“Kondisi 4 distrik lainnya yang ada di Yalimo kondusif, kerusuhan hanya ada di Elelim, ibu kota Yalimo,” tutup Kamal. (jo/fia/nat)

WAMENA-Aksi anarkis sejumlah warga di Elelim ibukota Kabupaten Yalimo yang melakukan pembakaran bangunan pemerintah dan kios, masih berlanjut, Rabu (30/6).

Warga yang menolak amar putusan majelis hakim Mahkamah Konstitusi yang menolak semua hasil pelaksanaan Pilkada dan PSU di wilayah itu, kemarin kembali membakar satu unit kios. 

Aksi pembakaran ini dilakukan karena warga mempertanyakan pertimbangan apa yang diambil MK untuk tidak mengesahkan hasil dari pesta demokrasi yang dilakukan dua kali. Malah MK memerintahkan untuk kembali melakukan PSU untuk ketiga kalinya di seluruh wilayah Kabupaten Yalimo dalam kurun waktu 120 hari.

Sementara itu, sejumlah warga juga melakukan pawai dan menyampaikan aspirasi kepada Kapolres Yalimo, AKBP. Hesman Sotarduga Napitupulu, SH., SIK., MH.

Massa yang merupakan simpatisan  dan pendukung pasangan calon nomor urut 01 Erdi Dabi-Jhon Wilil dalam aspirasinya meminta MK untuk meninjau kembali keputusannya. Sebab dari hasil Pilkada dan PSU yang dilakukan, pemenangnya adalah paslon nomor urut 01 Erjon,  sehingga keputusan yang harus diambil sesuai dengan hasil yang diperoleh.

“Kami massa dan simpatisan dari paslon Erdi Dabi dan Jhon Wilil, berhubungan dengan putusan sidang 29 Juni kemarin  apabila putusan itu tidak sesuai, warga dari 5 distrik semuanya dimenangkan oleh Erjon. Ini suara rakyat yang disampaikan melalui hasil pemilihan umum,” ungkap Koordinator Lapangan Nathan Mabel saat menyampaikan aspirasinya. 

Ia mengaku sebelumnya telah diingatkan dalam aksi demo sebelum keputusan, apabila MK mengambil keputusan tidak berdasarkan hasil Pemilu dan PSU  Yalimo maka warga akan melumpuhkan Kabupaten Yalimo selama lima tahun dan akan menunjukkan sikap yang tidak wajar terhadap negara ini.

“MK tidak tahu apa yang terjadi di Yalimo, sehingga dengan ini kami tegas untuk mengembalikan kedaulatan yang ada pada rakyat yang menentukan pemimpinnya sendiri. Kami juga minta kasus yang menimpa calon Bupati Erdi Dabi tidak terus dipolitisir,” tegas Nathan Mabel. 

Di tempat yang sama Perwakilan Pemuda Yali, Imnas Wandik mengakui jika pendukung Paslon Erjon itu ada 79 persen. Oleh sebab itu MK harus lihat kembali keputusan yang dikeluarkan atau sesuai Pilkada dan PSU yang telah dilakukan kemarin.

Baca Juga :  Forkopimda Diminta Pastikan Kesiapan PON

“Karena keputusan MK tidak sesuai maka tidak ada pembangunan di Kabupaten Yalimo selama 5 tahun. Kami juga akan memproses pihak -pihak yang tidak bertanggung jawab yang menyatakan calon Bupati Yalimo Erdi Dabi sebagai tahanan,” tutupnya. 

Sementara itu, sebanyak dua pleton pasukan gabungan TNI-Polri dari Kodim 1702/Jayawijaya dan Polres Jayawijaya digeser dari Wamena menuju ke Elelim untuk melakukan perbantuan pengamanan pasca konflik politik yang terjadi di wilayah itu. 

Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen, S,Sos, MM mengatakan, Polda Papua akan mengirim personel ke Yalimo. Namun sebagai Polres tetangga dari Polres yang mengalami situasi tertentu yang membutuhkan perkuatan, Polres Jayawijaya sebagai Polres jajaran terdekat akan merespons terutama dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat.

“Kita merespon dengan mengirim anggota ke sana. Karena di Polres Yalimo juga anggotanya terbatas. Untuk itu siang ini baru bergeser ke atas. Kita tak bisa geser malam karena jalan menuju ke Elelim banyak yang dipalang,” jelasnya Rabu (30/6) kemarin.

Personel yang digeser ke Elelim Kabupaten Yalimo menurut Rumaropen yaitu satu pleton dari Polres Jayawijaya yang akan didukung satu pleton personel 

Kodim 1702/Jayawijaya.

“Kita harus merespons dengan cepat bila mana ada warga yang ingin berlindung di Wamena bisa segera dilakukan oleh aparat kita yang ke sana,” katanya.

Ia juga menyatakan gudang  KPU Yalimo yang ada di Wamena juga sudah diamankan dengan menempatkan satu pleton anggota Polri. 

“Personel yang dikirim ke Yalimo akan ditarik setelah perkuatan dari Polda Papua masuk ke sana. Namun anggota di sana juga bisa mengatasi masyarakat yang mengalami kepanikan yang ingin mengamankan diri ke Wamena akan dilayani,” tuturnya.

Selain mengirim personel ke Yalimo, Rumaropen mengaku telah menempatkan menempatkan personel di perbatasan Kabupaten Jayawijaya dan Yalimo. 

“Kita sisir jalan yang dipalang itu pelan -pelan agar bisa membawa personel kita masuk sampai ke Elelim untuk memberikan perlindungan kepada warga yang membutuhkan perlindungan,” tambahnya.

Baca Juga :  Komnas HAM Pelajari Pengaduan Keluarga Korban

Rumaropen menyatakan saat ini situasi Yalimo belum kondusif. Sebab jaringan komunikasi dan lisytik di sana masih mengalami gangguan akibat kurangnya pasokan BBM pasca terjadi konflik politik di sana. “Personel gabungan ini akan secara perlahan masuk dari arah Wamena ke Yalimo dengan menggunakan kendaraan jalan darat,”tutupnya.

Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos para pedagang yang ada di Yalimo kemarin mulai memindahkan barang dagangannya ke daerah yang aman  karena kios dan pertokoan mulai menjadi incaran aksi anarkis massa pendukung Erjon. 

Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyampaikan, dua SST anggota Brimob Polda Papua yang diperbantukan untuk pengamanan di Kabupaten Yalimo belum bisa menjangkau lokasi tersebut.

“Kita sudah siapkan dua SST anggota untuk  ke Yalimo, namun mereka belum bisa mendarat di Yalimo. Saat ini anggota tersebut berada di Wamena,” kata Kamal kepada Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Rabu (30/6)

 Menurut Kamal, sebelumnya anggota sudah diberangkatkan pada Rabu (30/6). Namun Bandara di Yalimo diblokir oleh massa pendukung 01. Saat ini Kapolres Yalimo sedang melakukan negosiasi kepada kedua kandidat. “Kapolres Yalimo sudah lakukan negosiasi, mudah-mudahan Kamis (1/7) bandara sudah bisa beroperasi seperti biasa,” harap Kamal.

Kamal berharap jangan sampai ada korban susulan, baik melakukan pengrusakan  atau pembakaran terhadap fasilitas pemerintah maupun barang  pribadi atau aset perorangan. Masyarakat harus dewasa dalam menyikapi hal ini.

“Jangan sampai terjadi bentrok fisik atau penganiayaan terhadap siapapun, mari ciptakan kedamaian,” pinta Kamal.

Sementara situasi Yalimo menurut Kamal relatif kondusif, masih ada beberapa kelompok di rumah rumah tim sukses. Kapolres sendiri sudah melakukan sambang ke tokoh-tokoh yang ada di Yalimo untuk mereda konflik.

“Kondisi 4 distrik lainnya yang ada di Yalimo kondusif, kerusuhan hanya ada di Elelim, ibu kota Yalimo,” tutup Kamal. (jo/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya