Monday, December 23, 2024
25.7 C
Jayapura

Ketua LMA Tersinggung Jika Danramil Disanksi

JAYAPURA – Persoalan yang dihadapi Danramil Jayapura Utara, Kapt Inf Yubelinus Simbiak terkait dengan permintaan bantuan minuman kaleng dan air mineral kepada warung – warung ternyata tidak hanya direspon oleh Komunitas Sosial Jayapura (Komsos) yang siap pasang badan untuk membela Danramil namun dari pihak adat juga siap melakukan hal serupa. Ini disampaikan Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Awi dihadapan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat termasuk Kapolresta Jayapura Kota dan jajarannya.

George Awi terang – terangan mengaku mengaku dengan kondisi yang dialami Danramil apalagi jika akhirnya perwira ini dikenakan sanksi. Ia meminta agar petinggi TNI mempertimbangkan lagi atas sanksi yang akan diberikan. “Sebagai orang Papua saya sangat heran karena apa yang dilakukan Danramil itu tidak terlalu fatal. Tapi dari apa yang dilakukan dengan meminta dukungan jelang hari raya malah dipersalahkan,” kata George Awi di hadapan sejumlah tokoh dalam buka puasa bersama Kapolresta serta jajaran di Dcafe, Holtekam, Jumat (29/4).

Baca Juga :  Pj Gubernur Papua Lepas 1058 Calon Jamaah Haji 2024

Karena yang menjadi pertimbangannya adalah ada orang yang melakukan korupsi hingga miliaran bahkan sampai trilunan namun tidak diblowup dengan berita yang sedemikian viral bahkan sampai ke Mabes TNI. Mabes TNI sampai memberikan pernyataan tentang apa yang dilakukan Dandim Simbiak. Sementara yang melakukan korupsi tidak sampai terblowup seperti itu.

Bahkan tiba – tiba hilang begitu saja informasinya. “Dia (Danramil) anak Papua dan nasrani tapi dia berusaha mencari bantuan bukan 100 persen untuk dia melainkan mungkin untuk anggotanya. Bisa juga untuk warga kurang mampu yang ada diwilayahnya yang akan menyambut Idul Fitri tapi malah disalahkan seperti itu. Sampai Mabes TNI ikut bicara, ada apa ini,” cecarnya.

Harusnya justru institusinya dalam hal ini Kodim 1701/Jayapura atau TNI justru mengapresiasi bahwa ada anggotanya yang ingin membantu sesama dengan cara sendiri tanpa harus memberatkan institusinya.

“Ini justru menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan atau anggaran untuk anggota atau anggaran untuk pembinaan teritorial tidak mencukupi atau terbatas sehingga harus mencari dukungan,” tambahnya.

Baca Juga :  Cakupan Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah

Ketua LMA bertanggung jawab atas kesalahan yang dilaporkan pada surat-surat tersebut di atas karena ia sendiri tidak dirugikan dari apa yang dilakukan dari surat tersebut namun terkesan menyudutkan. “Saya mau katakan tidak perlu terlalu diberi sanksi karena yang dilakukan Dandim adalah untuk kebaikan. tepat yang penting ini yang harus dicari dan ditanya maksudnya,” imbuhnya.

Irfan Sandy selaku Koordinator Lintas Kejadian Kota Jayapura (LKKJ) juga sependapat. Ia malah mengatakan bahwa selama ini banyak pihak yang terbantu dari kerja Danramil Simbiak saat masih tetap sebagai Danramil Abe. “Silahkan tanya saja apakah ada yang menyalahkan. Setahu saya selama di Abe dulu beliau banyak membantu orang dan caranya juga sama jadi kami pikir tidak perlu terlalu ditekankan sampai – sampai Mabes ikut bicara,” sindir Irfan. (ade)

JAYAPURA – Persoalan yang dihadapi Danramil Jayapura Utara, Kapt Inf Yubelinus Simbiak terkait dengan permintaan bantuan minuman kaleng dan air mineral kepada warung – warung ternyata tidak hanya direspon oleh Komunitas Sosial Jayapura (Komsos) yang siap pasang badan untuk membela Danramil namun dari pihak adat juga siap melakukan hal serupa. Ini disampaikan Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Awi dihadapan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat termasuk Kapolresta Jayapura Kota dan jajarannya.

George Awi terang – terangan mengaku mengaku dengan kondisi yang dialami Danramil apalagi jika akhirnya perwira ini dikenakan sanksi. Ia meminta agar petinggi TNI mempertimbangkan lagi atas sanksi yang akan diberikan. “Sebagai orang Papua saya sangat heran karena apa yang dilakukan Danramil itu tidak terlalu fatal. Tapi dari apa yang dilakukan dengan meminta dukungan jelang hari raya malah dipersalahkan,” kata George Awi di hadapan sejumlah tokoh dalam buka puasa bersama Kapolresta serta jajaran di Dcafe, Holtekam, Jumat (29/4).

Baca Juga :  Pengungsi Kiwirok Mulai Kembali ke Kampung

Karena yang menjadi pertimbangannya adalah ada orang yang melakukan korupsi hingga miliaran bahkan sampai trilunan namun tidak diblowup dengan berita yang sedemikian viral bahkan sampai ke Mabes TNI. Mabes TNI sampai memberikan pernyataan tentang apa yang dilakukan Dandim Simbiak. Sementara yang melakukan korupsi tidak sampai terblowup seperti itu.

Bahkan tiba – tiba hilang begitu saja informasinya. “Dia (Danramil) anak Papua dan nasrani tapi dia berusaha mencari bantuan bukan 100 persen untuk dia melainkan mungkin untuk anggotanya. Bisa juga untuk warga kurang mampu yang ada diwilayahnya yang akan menyambut Idul Fitri tapi malah disalahkan seperti itu. Sampai Mabes TNI ikut bicara, ada apa ini,” cecarnya.

Harusnya justru institusinya dalam hal ini Kodim 1701/Jayapura atau TNI justru mengapresiasi bahwa ada anggotanya yang ingin membantu sesama dengan cara sendiri tanpa harus memberatkan institusinya.

“Ini justru menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan atau anggaran untuk anggota atau anggaran untuk pembinaan teritorial tidak mencukupi atau terbatas sehingga harus mencari dukungan,” tambahnya.

Baca Juga :  4 Strategi Menjadi Fokus Utama di Peta Jalan Digital Nasional Indonesia

Ketua LMA bertanggung jawab atas kesalahan yang dilaporkan pada surat-surat tersebut di atas karena ia sendiri tidak dirugikan dari apa yang dilakukan dari surat tersebut namun terkesan menyudutkan. “Saya mau katakan tidak perlu terlalu diberi sanksi karena yang dilakukan Dandim adalah untuk kebaikan. tepat yang penting ini yang harus dicari dan ditanya maksudnya,” imbuhnya.

Irfan Sandy selaku Koordinator Lintas Kejadian Kota Jayapura (LKKJ) juga sependapat. Ia malah mengatakan bahwa selama ini banyak pihak yang terbantu dari kerja Danramil Simbiak saat masih tetap sebagai Danramil Abe. “Silahkan tanya saja apakah ada yang menyalahkan. Setahu saya selama di Abe dulu beliau banyak membantu orang dan caranya juga sama jadi kami pikir tidak perlu terlalu ditekankan sampai – sampai Mabes ikut bicara,” sindir Irfan. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya