Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Awalnya Cari Korban Banjir, Uang Persembahan Perpuluhan Dikembalikan Utuh ke Gereja

UANG PERSEMBAHAN: Wadan  Yonif Raider  751/VJS, Mayor Inf. M.S Yahya Ginting didampingi tiga prajurit Yonif Raider 751/VJS, Pratu Kristopel Yosiai Kreku, Praka Obeth Kamarea dan Kopda Bonafisius menyerahkan uang persembahan kepada Ketua Jemaat GIDI Kanaan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Pdt. Ep Wonda di Kompleks Taruna, Sentani, Sabtu (23/3) lalu. (FOTO : Yonif Raider 751/VJS for Cepos)

Kisah Tiga Prajurit Yonif Raider 751/VJS yang Temukan Kotak Persembahan Gereja Saat Banjir Bandang

Video tentang tiga prajurit TNI Angkatan Darat dari Yonif Raider 751/VJS yang mencuci uang persembahan milik salah satu gereja yang ditemukan saat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura sempat viral. Bagaimana kisahnya ? 

Laporan: Robert Yewen, Sentani 

VIDEO berdurasi hampir dua menit tersebar di media sosial pasca banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3).

Dalam video yang viral dan diunggah di media sosial, Minggu (17/3) terlihat tiga prajurit TNI AD sedang mencuci uang dan mengeringkan uang kertas dalam sebuah ruangan. 

Tiga prajurit TNI AD dalam video viral tersebut adalah anggota Yonif Raider 751/VJS yang bermarkas di Sentani Kabupaten Jayapura. 

Prajurit tersebut yaitu Kopral Dua (Kopda) Bonafisius alias Boni, Prajurit Kepala (Praka)  Obeth Kamarea dan Prajurit Satu (Pratu) Kristopel Yosiai Kreku saat itu sedang mencuci dan mengeringkan uang kertas yang ditemukan dalam peti persembahan milik gereja GIDI Kanaan yang hanyut saat banjir bandang. 

Penemuan peti persembahan tersebut bermula saat prajurit Yonif Raider 751/VJS diturunkan untuk membantu proses evakuasi korban banjir bandang, Minggu (17/3) dini hari.

Di antara prajurit yang diturunkan saat itu, tiga di antaranya Kopda Bonafisius alias Boni, Praka  Obeth Kamarea dan Pratu Kristopel Yosiai Kreku yang melakukan pencarian di sekitar kompleks Taruna BTN Sosial Distrik Sentani.

Di tengah hujan deras yang masih mengguyur dan arus air yang deras, melakukan penyisiran di kompleks Taruna BTN Sosial untuk mencari korban banjir. 

Baca Juga :  Setengah Jam Kemudian Terjadi Kebakaran Gelombang Kedua

Dengan hanya bermodalkan lampu senter yang dibawa Kopda Boni dan Praka Obeth, mereka bertiga mulai melakukan pencarian korban yang selamat maupun yang meninggal dunia. 

Tidak lama kemudian, Pratu Kreku masuk ke dalam sebuah pagar yang sudah jebol untuk mencari korban banjir. Saat melakukan pencarian di antara potongan kayu yang ada di dalam sebuah bangunan, Pratu Kreku kemudian menemukan sebuah peti kayu. 

“Saat sedang membongkar kayu yang tertimbun, Pratu Kreku melihat sebuah kotak, lalu dia bilang ke saya abang ada celengan. Trus saya bilang coba ko balik dia, teryata di dalam kotak itu tertulis perpuluhan,” ungkap Kopda Boni meniru percakapannya dengan Pratu Kreku saat ditemui Cenderawasih Pos Mako Yonif Raider 751/VJS, Jumat (29/3) lalu. 

Karena ketiga prajurit TNI ini beragama Kristen, ketiganya langsung tahu bahwa peti yang mereka temukan adalah kotak persembahan perpuluhan yang ada di gereja. 

Ketiga prajurit tersebut kemudian mengangkat kotak perpuluhan itu ke tempat yang kering. Namun tidak mudah untuk mengangkat peti yang dipenuhi lumpur dan masih dalam kondisi terkunci atau tergembok. 

Kopda Boni bersama dua rekannya kemudian sepakat untuk membuka kotak persembahan tersebut. Sebelum peti dibuka, Pratu Kreku sempat bertanya kepada Kopda Boni terkait kepada siapa isi kotak tersebut nanti diserahkan.

Saat ketiganya sedang memikirkan hal tersebut, melintas seorang pria yang hendak ke Taruna. Melihat pria tersebut, Kopda Boni langsung bertanya terkait bangunan yang rusak di sekitar lokasi penemuan peti persepuluhan. 

Baca Juga :  Korem 172/PWY Bangun Pos Ramil di Kawe Pegubin, Buktikan Negara Hadir di Plosok

“Kita tanya bapak itu tentang bangunan yang rusak di situ dan dijawab bahwa gereja GIDI Kanaan. Kami juga tanya nama pendetanya dan menurut bapak tersebut menyebut nama Pendeta Ep Wonda,” kata Kopda Boni. 

Dari informasi tersebut, mereka kemudian sepakat untuk membuka peti persepuluhan dan nantinya mengembalikan isi peti tersebut kepada pihak gereja GIDI Kanaan.

Saat kotak persepuluhan tersebut dibuka, ternyata berisi uang yang sudah dipenuhi lumpur dan di dalamnya juga terdapat dua kantong persembahan. 

Uang tunai sebesar Rp 4.438.500 yang ditemukan dalam kotak pesepuluhan tersebut kemudian dibawa ke barak untuk dibersihkan dan dikeringkan oleh ketiga prajurit TNI ini. 

Aktivitas ketiga prajurit ini membersihkan dan mengeringkan uang kertas yang mereka temukan akhirnya menjadi viral di Medsos.

Setelah uang tersebut dibersihkan dan dikeringkan, tiga prajurit ini kemudian ditugaskan oleh Pas Intel Yonif Raider 751/VJS untuk mencari Pdt. Ep Wonda guna mengembalikan uang perpuluhan yang mereka temukan.

“Kami kemudian mengembalikan seluruh uang perpuluhan yang kami temukan tersebut termasuk dua kantong persembahan Pdt. Ep Wonda,” tutup Kopda Boni. 

Pengorbanan dan kejujuran ketiga prajurit Yonif Raider 751/VJS ini saat menjalankan tugas kemanusiaan saat banjir bandang melanda Kabupaten Jayapura, mendapat pujian dan apresiasi dari banyak pihak termasuk dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP., saat turun meninjau lokasi banjir bandang, Sabtu (23/3) lalu.*** 

UANG PERSEMBAHAN: Wadan  Yonif Raider  751/VJS, Mayor Inf. M.S Yahya Ginting didampingi tiga prajurit Yonif Raider 751/VJS, Pratu Kristopel Yosiai Kreku, Praka Obeth Kamarea dan Kopda Bonafisius menyerahkan uang persembahan kepada Ketua Jemaat GIDI Kanaan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Pdt. Ep Wonda di Kompleks Taruna, Sentani, Sabtu (23/3) lalu. (FOTO : Yonif Raider 751/VJS for Cepos)

Kisah Tiga Prajurit Yonif Raider 751/VJS yang Temukan Kotak Persembahan Gereja Saat Banjir Bandang

Video tentang tiga prajurit TNI Angkatan Darat dari Yonif Raider 751/VJS yang mencuci uang persembahan milik salah satu gereja yang ditemukan saat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura sempat viral. Bagaimana kisahnya ? 

Laporan: Robert Yewen, Sentani 

VIDEO berdurasi hampir dua menit tersebar di media sosial pasca banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3).

Dalam video yang viral dan diunggah di media sosial, Minggu (17/3) terlihat tiga prajurit TNI AD sedang mencuci uang dan mengeringkan uang kertas dalam sebuah ruangan. 

Tiga prajurit TNI AD dalam video viral tersebut adalah anggota Yonif Raider 751/VJS yang bermarkas di Sentani Kabupaten Jayapura. 

Prajurit tersebut yaitu Kopral Dua (Kopda) Bonafisius alias Boni, Prajurit Kepala (Praka)  Obeth Kamarea dan Prajurit Satu (Pratu) Kristopel Yosiai Kreku saat itu sedang mencuci dan mengeringkan uang kertas yang ditemukan dalam peti persembahan milik gereja GIDI Kanaan yang hanyut saat banjir bandang. 

Penemuan peti persembahan tersebut bermula saat prajurit Yonif Raider 751/VJS diturunkan untuk membantu proses evakuasi korban banjir bandang, Minggu (17/3) dini hari.

Di antara prajurit yang diturunkan saat itu, tiga di antaranya Kopda Bonafisius alias Boni, Praka  Obeth Kamarea dan Pratu Kristopel Yosiai Kreku yang melakukan pencarian di sekitar kompleks Taruna BTN Sosial Distrik Sentani.

Di tengah hujan deras yang masih mengguyur dan arus air yang deras, melakukan penyisiran di kompleks Taruna BTN Sosial untuk mencari korban banjir. 

Baca Juga :  Jatuh dari Dermaga, Seorang KakekTewas

Dengan hanya bermodalkan lampu senter yang dibawa Kopda Boni dan Praka Obeth, mereka bertiga mulai melakukan pencarian korban yang selamat maupun yang meninggal dunia. 

Tidak lama kemudian, Pratu Kreku masuk ke dalam sebuah pagar yang sudah jebol untuk mencari korban banjir. Saat melakukan pencarian di antara potongan kayu yang ada di dalam sebuah bangunan, Pratu Kreku kemudian menemukan sebuah peti kayu. 

“Saat sedang membongkar kayu yang tertimbun, Pratu Kreku melihat sebuah kotak, lalu dia bilang ke saya abang ada celengan. Trus saya bilang coba ko balik dia, teryata di dalam kotak itu tertulis perpuluhan,” ungkap Kopda Boni meniru percakapannya dengan Pratu Kreku saat ditemui Cenderawasih Pos Mako Yonif Raider 751/VJS, Jumat (29/3) lalu. 

Karena ketiga prajurit TNI ini beragama Kristen, ketiganya langsung tahu bahwa peti yang mereka temukan adalah kotak persembahan perpuluhan yang ada di gereja. 

Ketiga prajurit tersebut kemudian mengangkat kotak perpuluhan itu ke tempat yang kering. Namun tidak mudah untuk mengangkat peti yang dipenuhi lumpur dan masih dalam kondisi terkunci atau tergembok. 

Kopda Boni bersama dua rekannya kemudian sepakat untuk membuka kotak persembahan tersebut. Sebelum peti dibuka, Pratu Kreku sempat bertanya kepada Kopda Boni terkait kepada siapa isi kotak tersebut nanti diserahkan.

Saat ketiganya sedang memikirkan hal tersebut, melintas seorang pria yang hendak ke Taruna. Melihat pria tersebut, Kopda Boni langsung bertanya terkait bangunan yang rusak di sekitar lokasi penemuan peti persepuluhan. 

Baca Juga :  Beberapa Menit Bayangan Menghilang di Pelataran Kakbah

“Kita tanya bapak itu tentang bangunan yang rusak di situ dan dijawab bahwa gereja GIDI Kanaan. Kami juga tanya nama pendetanya dan menurut bapak tersebut menyebut nama Pendeta Ep Wonda,” kata Kopda Boni. 

Dari informasi tersebut, mereka kemudian sepakat untuk membuka peti persepuluhan dan nantinya mengembalikan isi peti tersebut kepada pihak gereja GIDI Kanaan.

Saat kotak persepuluhan tersebut dibuka, ternyata berisi uang yang sudah dipenuhi lumpur dan di dalamnya juga terdapat dua kantong persembahan. 

Uang tunai sebesar Rp 4.438.500 yang ditemukan dalam kotak pesepuluhan tersebut kemudian dibawa ke barak untuk dibersihkan dan dikeringkan oleh ketiga prajurit TNI ini. 

Aktivitas ketiga prajurit ini membersihkan dan mengeringkan uang kertas yang mereka temukan akhirnya menjadi viral di Medsos.

Setelah uang tersebut dibersihkan dan dikeringkan, tiga prajurit ini kemudian ditugaskan oleh Pas Intel Yonif Raider 751/VJS untuk mencari Pdt. Ep Wonda guna mengembalikan uang perpuluhan yang mereka temukan.

“Kami kemudian mengembalikan seluruh uang perpuluhan yang kami temukan tersebut termasuk dua kantong persembahan Pdt. Ep Wonda,” tutup Kopda Boni. 

Pengorbanan dan kejujuran ketiga prajurit Yonif Raider 751/VJS ini saat menjalankan tugas kemanusiaan saat banjir bandang melanda Kabupaten Jayapura, mendapat pujian dan apresiasi dari banyak pihak termasuk dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP., saat turun meninjau lokasi banjir bandang, Sabtu (23/3) lalu.*** 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya