Tuesday, May 14, 2024
25.7 C
Jayapura

Pernyataan Menteri Investasi Dipersoalkan

JAYAPURA-Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kembali disorot, hal ini terkait dengan perkataannya yang menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo sangat mencintai rakyat Papua. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat Papua untuk sadar diri.

   Pernyataan itu disampaikan Bahlil di puncak acara Sail Teluk Cenderawasih, Biak Numfor, Papua, yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada Kamis (23/11) ini pun, kini dipersoalkan.

  Dimana, atas pernyataan Bahlil itu, Direktur LBH Papua, Emanuel Gobay mendesak Bahlil untuk minta maaf. “Warga Papua yang harus tahu diri, ataukah Bahlil yang harus tahu diri atas kebaikan Jokowi,” tegas Emanuel kepada Cenderawasih Pos, Minggu (26/11) malam.

  Menurut Emanuel, pemenuhan hak ekonomis, sosial dan budaya kepada warga Papua adalah kewajiban konstitusional NKRI melalui Presiden selaku Kepala Pemerintahan Republik Indonesia kepada warga Papua.

Baca Juga :  Penunjukan Plt Direksi Perusda Baniyau Segera Diproses

  “Sesuai dengan perintah ketentuan perlindungan, penghormatan, pemajuan HAM merupakan tanggungjawan negara melalui Pemerintah. Sebagaimana diatur pada Pasal 28 ayat (4) UUD 1945,” terang Emanuel.

  Pernyataan yang dilontarkan Bahlil ini pun, lanjut Emanuel,  secara langsung melahirkan pertanyaan tersendiri terkait apa maksud Menteri kabinet Jokowi itu dalam sebuah media menyatakan bahwa warga Papua tahu diri atas kebaikan Jokowi.

   Menurut Emanuel, semestinya Bahlil secara pribadi yang tahu diri atas kebaikan Jokowi. Sebab, dalam periode kedua Jokowi menjabat sebagai Presiden. Telah menjadikan Bahlil sebagai Mentri dalam kabinetnya.

  Sementara itu, salah satu masyarakat, Paus Maling mengatakan, narasi Bahlil terkait ‘Masyarakat Papua sadar diri atas kebaikan Jokowi’ tidak tepat disampaikan kepada masyarakat Papua. “Justru sebaliknya, Jokowi dan pemerintah pusat yang harus sadar diri atas kebaikan orang Papua kepada negara ini dari sisi teritorialnya dan SDA nya yang telah, sedang dan akan diambil untuk kepentingan Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga :  Pedagang Tidak Boleh Menimbun Barang dan Menaikkan Harga Bapok Sesukanya

  Ia pun meminta Bahlil untuk klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik Papua. (fia/tri)

JAYAPURA-Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kembali disorot, hal ini terkait dengan perkataannya yang menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo sangat mencintai rakyat Papua. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat Papua untuk sadar diri.

   Pernyataan itu disampaikan Bahlil di puncak acara Sail Teluk Cenderawasih, Biak Numfor, Papua, yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada Kamis (23/11) ini pun, kini dipersoalkan.

  Dimana, atas pernyataan Bahlil itu, Direktur LBH Papua, Emanuel Gobay mendesak Bahlil untuk minta maaf. “Warga Papua yang harus tahu diri, ataukah Bahlil yang harus tahu diri atas kebaikan Jokowi,” tegas Emanuel kepada Cenderawasih Pos, Minggu (26/11) malam.

  Menurut Emanuel, pemenuhan hak ekonomis, sosial dan budaya kepada warga Papua adalah kewajiban konstitusional NKRI melalui Presiden selaku Kepala Pemerintahan Republik Indonesia kepada warga Papua.

Baca Juga :  Peluru Tembus Atap Gereja, Kejutkan Warga Jemaat Saat Misa

  “Sesuai dengan perintah ketentuan perlindungan, penghormatan, pemajuan HAM merupakan tanggungjawan negara melalui Pemerintah. Sebagaimana diatur pada Pasal 28 ayat (4) UUD 1945,” terang Emanuel.

  Pernyataan yang dilontarkan Bahlil ini pun, lanjut Emanuel,  secara langsung melahirkan pertanyaan tersendiri terkait apa maksud Menteri kabinet Jokowi itu dalam sebuah media menyatakan bahwa warga Papua tahu diri atas kebaikan Jokowi.

   Menurut Emanuel, semestinya Bahlil secara pribadi yang tahu diri atas kebaikan Jokowi. Sebab, dalam periode kedua Jokowi menjabat sebagai Presiden. Telah menjadikan Bahlil sebagai Mentri dalam kabinetnya.

  Sementara itu, salah satu masyarakat, Paus Maling mengatakan, narasi Bahlil terkait ‘Masyarakat Papua sadar diri atas kebaikan Jokowi’ tidak tepat disampaikan kepada masyarakat Papua. “Justru sebaliknya, Jokowi dan pemerintah pusat yang harus sadar diri atas kebaikan orang Papua kepada negara ini dari sisi teritorialnya dan SDA nya yang telah, sedang dan akan diambil untuk kepentingan Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga :  Diharap Jadi Motivasi 86 Prodi Lain dan Berupaya Raih Akreditasi Internasional

  Ia pun meminta Bahlil untuk klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik Papua. (fia/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya