JAYAPURA– Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Grace Yokhu mengatakan, keberadaan bahasa ibu atau bahasa daerah di sejumlah kampung di Kota Jayapura sudah mulai terancam punah.
Apabila ini tidak dijaga kelestariannya, maka bukan tidak mungkin bahasa-bahasa Ibu ini sudah tidak ada lagi yang menggunakannya. Artinya bahasa itu benar-benar punah.
Karena itu dia meminta kepada para orang tua yang ada di rumah untuk selalu menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerah apabila menjalin komunikasi dengan anak-anaknya di rumah.
Menurutnya gerakan untuk pelestarian bahasa daerah ini sudah dimulai dari tingkat pusat sampai dengan daerah.
“Sekarang kita mulai dengan bahasa Tobati, tapi sebenarnya 8 bahasa yang ada di Kota Jayapura ini sudah mulai terancam semua. Ini karena penutur aktifnya banyak yang meninggal kemudian terjadi kawin campur. Kemudian orang tua berbicara kepada anak cenderung menggunakan bahasa Indonesia,” jelasnya.