JAYAPURA – Perayaan Hari Listrik Nasional (HLN) ke 78 di Papua dirayakan dengan melibatkan costumer dan pemerintah daerah yang dikonsep dalam Costumer Gathering dan Multi Stakeholder Forum. Kegiatan ini digelar di Kantor Gubernur Papua, Jumat (27/10) malam.
Budiono selaku General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat memaparkan sejumlah poin penting dan progress capaian program yang sudah berjalan selama ini. Budi menjelaskan sejumlah hal mulai dari pasokan listrik di Papua yang sudah bisa dijual ke PNG.
Dikatakan pasokan listrik di Papua saat ini surplus dan ada sekitar 4 Megawatt yang bisa dijual. Jika PNG tertarik maka kata Budiono pihaknya menyiapkan pasokan untuk ditawarkan. “Yang penting harganya sesuai maka semua bisa dilakukan. Saat ini tinggal kesepakatan harga dan jika benar maka Papua adalah provinsi pertama yang bisa mengekspor listrik ke luar negeri,” beber Budiono.
Lalu ada program layanan super ngebut yang diberikan untuk pemasangan segera bagi pelanggan baru. Ini dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga semakin mudah dalam menjalankan aktifitas yang berkaitan dengan listrik.
Lalu ke depan akan ada Electrik Vehicle dan PLN Papua – Papua Barat telah siap untuk menerima kendaraan – kendaraan listrik jika satu saat teknologi transportasi ini menjadi massive di Papua. PLN juga menyiapkan layanan pelanggan super App PLN Mobile yang bisa dilakukan dalam genggaman.
“Pengaduan, pembaharan token, catat meteran penyambungan baru maupun penambahan daya semua bisa dilakukan lewat genggaman,” imbuhnya. Selain itu ada juga program melistriki bagi warga yang kurang mampu. Dijelaskan bahwa tahun 2022 ada 1920 warga bisa menerima manfaat ini dan tahun 2023 ada 3500 yang menerima manfaat.
Ada juga program social yang penganggarannya diambil dari dana APBN maupun donasi pegawai PLN. Itu termasuk program zakat maupun penyaluran paket gizi cegah dan tangkal stunting untuk wilayah Papua dan Papua Barat.