Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

KKB Palang Stadion Mandala Jayapura dan Duduki Kantor KONI Papua. Ada Apa?

JAYAPURA- Ratusan masyarakat adat dari Kampung Kayu Batu (KKB) menduduki Kantor KONI Papua, Kamis (14/9) pagi.

Masyarakat adat dari KKB ini datang ke kantor KONI Papua menuntut ganti rugi lahan pembangunan kantor KONI Papua yang sampai saat ini belum dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi Papua.

Selain kantor KONI masyarakat adat dari Kampung Kayu Batu ini juga memalang pintu masuk Stadion Mandala Jayapura.

Dari pantauan Ceposonline.com di lapangan, dimana Stadion Mandala Jayapura dipalang dengan menggunakan baliho berukuran besar.

Dalam baliho ini tertulis ” Keondoafian Kampung Kayu Batu (KKB) sebagai pemilik hak ulayat tanah lapangan Mandala (Sugwi), menuntut kepada Pemerintah Provinsi Papua agar segera menyelesaikan pembayaran ganti rugi tanah seluas 7,8 hektar, yang telah digunakan sejak tahun 1962-2023 atau kurang lebih 61 tahun”

Baliho ini ditandatanganan oleh Kepala Suku Puy, Kepala Suku Makanuay, Julius Makanuay dan Ondoafi Kampung Kayu Batu, Ridololof Ray L. Makanuay.

Baca Juga :  Bioskop Dibuka, Mall Berharap Kunjungan Meningkat

Berbeda di kantor KONI Papua ratusan masyarakat adat dari Kampung Kayu Batu ini justru menduduki kantor KONI Papua tepatnya di bagian depan pintu masuk.

Pemalangan ini diwarnai dengan tarian adat diiringi tabuhan tifa serta nyanyi dengan menggunakan bahasa ibu dari warga.

Terlihat salah satu masyarakat adat sambil melakukan orasi di depan pintu masuk KONI. Dia meminta masyarakat agar tetap duduk di dalam kantor KONI Papua sampai ada penyelesaian dari Pemerintah Provinsi Papua untuk ganti rugi.

Pemalangan pintu masuk KONI ini selain ada baliho berukuran besar, terlihat ada dua simbol kayu adat (Mata) yang dihiasi dengan bulu binatang.

Simbol dari kayu adat (Mata) tersebut menunjukkan bahwa masyarakat adat telah melakukan pemalangan atas kesepakatan bersama seluruh masyarakat adat di Kampung Kayu Batu.

“Kami palang Stadion Mandala Jayapura dan kantor KONI Papua karena Pemerintah Provinsi Papua tidak tepati janjinya membayar ganti rugi tanah Stadion Mandala Jayapura dan kantor KONI Papua,” ucap Rowese atau Pesuruh Umum Kampung Kampung Kayu Batu, Alex Pui ketika ditemui Ceposonline.com di Kantor KONI, Kamis (14/9) pagi.

Baca Juga :  Masih Bebas dari Penyakit Menular, Stok Sapi Aman Untuk Idul Adha

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Papua telah menipu masyarakat adat Kampung Kayu Batu. Padahal selama ini komunikasi sudah jalan terus tetapi sampai hari ini tidak ada penyelesaian.

“Yang ada itu janji saja, sehingga hari ini kami putuskan untuk dipalang. Walaupun kami tau Persipura akan bertanding di Stadion Mandala ini, tetapi momen ini kami pakai agar ada respon dari Pemerintah Provinsi membayar ganti rugi tanah ini,” tuturnya.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan masyarakat adat masih menduduki mantor KONI Papua.

Mereka akan kembali ke Kampung dan membuka palang sampai ada penyelesaian ganti rugi tanah oleh Pemerintah Provinsi Papua. (*)

JAYAPURA- Ratusan masyarakat adat dari Kampung Kayu Batu (KKB) menduduki Kantor KONI Papua, Kamis (14/9) pagi.

Masyarakat adat dari KKB ini datang ke kantor KONI Papua menuntut ganti rugi lahan pembangunan kantor KONI Papua yang sampai saat ini belum dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi Papua.

Selain kantor KONI masyarakat adat dari Kampung Kayu Batu ini juga memalang pintu masuk Stadion Mandala Jayapura.

Dari pantauan Ceposonline.com di lapangan, dimana Stadion Mandala Jayapura dipalang dengan menggunakan baliho berukuran besar.

Dalam baliho ini tertulis ” Keondoafian Kampung Kayu Batu (KKB) sebagai pemilik hak ulayat tanah lapangan Mandala (Sugwi), menuntut kepada Pemerintah Provinsi Papua agar segera menyelesaikan pembayaran ganti rugi tanah seluas 7,8 hektar, yang telah digunakan sejak tahun 1962-2023 atau kurang lebih 61 tahun”

Baliho ini ditandatanganan oleh Kepala Suku Puy, Kepala Suku Makanuay, Julius Makanuay dan Ondoafi Kampung Kayu Batu, Ridololof Ray L. Makanuay.

Baca Juga :  Bioskop Dibuka, Mall Berharap Kunjungan Meningkat

Berbeda di kantor KONI Papua ratusan masyarakat adat dari Kampung Kayu Batu ini justru menduduki kantor KONI Papua tepatnya di bagian depan pintu masuk.

Pemalangan ini diwarnai dengan tarian adat diiringi tabuhan tifa serta nyanyi dengan menggunakan bahasa ibu dari warga.

Terlihat salah satu masyarakat adat sambil melakukan orasi di depan pintu masuk KONI. Dia meminta masyarakat agar tetap duduk di dalam kantor KONI Papua sampai ada penyelesaian dari Pemerintah Provinsi Papua untuk ganti rugi.

Pemalangan pintu masuk KONI ini selain ada baliho berukuran besar, terlihat ada dua simbol kayu adat (Mata) yang dihiasi dengan bulu binatang.

Simbol dari kayu adat (Mata) tersebut menunjukkan bahwa masyarakat adat telah melakukan pemalangan atas kesepakatan bersama seluruh masyarakat adat di Kampung Kayu Batu.

“Kami palang Stadion Mandala Jayapura dan kantor KONI Papua karena Pemerintah Provinsi Papua tidak tepati janjinya membayar ganti rugi tanah Stadion Mandala Jayapura dan kantor KONI Papua,” ucap Rowese atau Pesuruh Umum Kampung Kampung Kayu Batu, Alex Pui ketika ditemui Ceposonline.com di Kantor KONI, Kamis (14/9) pagi.

Baca Juga :  Duka Mendalam di Lokasi Cafe Cirita

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Papua telah menipu masyarakat adat Kampung Kayu Batu. Padahal selama ini komunikasi sudah jalan terus tetapi sampai hari ini tidak ada penyelesaian.

“Yang ada itu janji saja, sehingga hari ini kami putuskan untuk dipalang. Walaupun kami tau Persipura akan bertanding di Stadion Mandala ini, tetapi momen ini kami pakai agar ada respon dari Pemerintah Provinsi membayar ganti rugi tanah ini,” tuturnya.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan masyarakat adat masih menduduki mantor KONI Papua.

Mereka akan kembali ke Kampung dan membuka palang sampai ada penyelesaian ganti rugi tanah oleh Pemerintah Provinsi Papua. (*)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya