Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

2.314 Ton Bantuan Pangan Tahap II Bakal Disalurkan

MERAUKE – Sebanyak 2.314 ton  beras bantuan pangan tahap II dari pemerintah untuk 4 kabupaten di Provinsi Papua Selatan yakni Merauke, Mappi, Asmat, Boven Digoel ditambah Kabupaten Yahukimo di Provinsi Papua Pegunungan disalurkan.

Penyaluran beras  bantuan pangan pemerintah tersebut dilakukan Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd ditandai dengan penyerahan secara simbolis kepada penerima manfaat, di Gudang Bulog Merauke, Senin (11/9).

Kepala Bulog Merauke  mengungkapkan bahwa 2.314 ton tersebut untuk bantuan pangan 3 bulan mulai September, Oktober  dan November2023. Tiap bulannya, bantuan pangan yang diberikan pemerintah untuk 5 kabupaten tersebut menyasar 77.135 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan jumlah  beras yang disalurkan setiap bulannya sebanyak  771.35 ton terdiri dari Kabupaten Asmat  untuk  10.619 KPM dengan jumlah beras disalurkan 106,190 ton, Kabupaten  Boven Digoel untuk 8.966 KPM dengan jumlah  beras disalurkan 69,66 ton,  Kabupaten Merauke untuk 19.555 KPM dengan jumlah beras disalurkan 195,550 ton  dan Kabupaten Yahukimo untuk 27.048 KPM dengan beras disalurkan  270,48 ton.

Baca Juga :  Pelaku Pemotong Tangan Masih Dikejar Polisi 

Wakil Bupati Merauke  Riduwan, S.Sos, M.Pd menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah pusat  yang masih menyalurkan bantuan beras bagi masyarakat kurang mampu untuk  tahap kedua dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 77.135 keluarga.

Bantuan  beras yang diberikan pemerintah kepada masyarakat ini selain untuk  membantu masyarakat yang kurang mampu juga untuk menjaga inflasi di masyarakat. Karena seharusnya, bantuan beras ini akan disalurkan mulai  Oktober 2023 namun karena perintah dari Presiden Republik Indonesia untuk mempercepat penyaluran bantuan ini sehingga  mulai disalurkan di bulan September 2023.

   Lanjut Wabup  Riduwan, bahwa di Papua khususnya Papua Selatan banyak tersedia bahan makanan lokal seperti sagu dan umbi-umbian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu memaksakan untuk tergantung pada beras.

Baca Juga :  Kapolres Rekrut Mama-Mama Etnis Asmat Ikuti Home Industri   

Hanya saja, diakuinya bahwa untuk makanan lokal untuk Merauke seperti Sagu, harganya sekarang ini jauh lebih mahal dari beras. Dimana 1 kg  Sagu di pasar, rata-rata Rp  30.000. Sementara untuk beras berkisar Rp 13.000-15.000 perkilo.

‘’Ini yang harus kita lakukan yakni gerakan menanam sagu kembali. Jangan sampai ,makanan pokok kita hilang,’’ jelasnya. (ulo)

MERAUKE – Sebanyak 2.314 ton  beras bantuan pangan tahap II dari pemerintah untuk 4 kabupaten di Provinsi Papua Selatan yakni Merauke, Mappi, Asmat, Boven Digoel ditambah Kabupaten Yahukimo di Provinsi Papua Pegunungan disalurkan.

Penyaluran beras  bantuan pangan pemerintah tersebut dilakukan Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd ditandai dengan penyerahan secara simbolis kepada penerima manfaat, di Gudang Bulog Merauke, Senin (11/9).

Kepala Bulog Merauke  mengungkapkan bahwa 2.314 ton tersebut untuk bantuan pangan 3 bulan mulai September, Oktober  dan November2023. Tiap bulannya, bantuan pangan yang diberikan pemerintah untuk 5 kabupaten tersebut menyasar 77.135 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan jumlah  beras yang disalurkan setiap bulannya sebanyak  771.35 ton terdiri dari Kabupaten Asmat  untuk  10.619 KPM dengan jumlah beras disalurkan 106,190 ton, Kabupaten  Boven Digoel untuk 8.966 KPM dengan jumlah  beras disalurkan 69,66 ton,  Kabupaten Merauke untuk 19.555 KPM dengan jumlah beras disalurkan 195,550 ton  dan Kabupaten Yahukimo untuk 27.048 KPM dengan beras disalurkan  270,48 ton.

Baca Juga :  Menunggak Rp 1,2 Miliar, Juru Sita Blokir Rekening Wajib Pajak

Wakil Bupati Merauke  Riduwan, S.Sos, M.Pd menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah pusat  yang masih menyalurkan bantuan beras bagi masyarakat kurang mampu untuk  tahap kedua dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 77.135 keluarga.

Bantuan  beras yang diberikan pemerintah kepada masyarakat ini selain untuk  membantu masyarakat yang kurang mampu juga untuk menjaga inflasi di masyarakat. Karena seharusnya, bantuan beras ini akan disalurkan mulai  Oktober 2023 namun karena perintah dari Presiden Republik Indonesia untuk mempercepat penyaluran bantuan ini sehingga  mulai disalurkan di bulan September 2023.

   Lanjut Wabup  Riduwan, bahwa di Papua khususnya Papua Selatan banyak tersedia bahan makanan lokal seperti sagu dan umbi-umbian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu memaksakan untuk tergantung pada beras.

Baca Juga :  Perubahan APBD 2024 Ditetapkan, Pjs Bupati Ingatkan Pimpinan OPD 

Hanya saja, diakuinya bahwa untuk makanan lokal untuk Merauke seperti Sagu, harganya sekarang ini jauh lebih mahal dari beras. Dimana 1 kg  Sagu di pasar, rata-rata Rp  30.000. Sementara untuk beras berkisar Rp 13.000-15.000 perkilo.

‘’Ini yang harus kita lakukan yakni gerakan menanam sagu kembali. Jangan sampai ,makanan pokok kita hilang,’’ jelasnya. (ulo)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya