Sunday, May 12, 2024
27.7 C
Jayapura

Gubernur: Jangan Malu Belajar Promosikan Budaya Sendiri

WAMENA– Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan (PP) mengarahkan 8 kabupaten di wilayahnya untuk tidak malu belajar mempromosikan budaya daerah sendiri. Hal itu disampaikan PJ Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo, SH, MH di sela-sela menghadiri Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB).

“Jangan malu untuk belajar kepada daerah lain yang sudah sukses mengembangkan pariwisatanya dengan baik,”ungkapnya.

Ia menyatakan,  sebagai salah satu daerah wisata, ia berharap ada kolaborasi dalam menggelar atraksi budaya setiap tahun. Dirinya menyadari jika dalam perkembangan kebudayaan di daerah ini, masih dihadapkan beberapa masalah seperti masih banyak objek wisata yang sulit dijangkau, masih terbatasnya kemampuan dalam mengelola manajemen pertunjukan, belum banyak pihak swasta yang berinvestasi dalam bidang pariwisata.

Baca Juga :  Warga Wouma dan Sempat Welesi Palang Kantor Gubernur

“Saya imbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat mengembangkan industri wisata di daerahnya,”tandasnya.

Dikatakan, Papua Pegunugan miliki banyak potensi wisata, salah satunya adalah Rumput Mei yang tumbuh pada Mei, dan itu sama seperti yang ada di Eropa, kalau dikembangkan dengan baik, pasti dapat menarik wisatawan untuk datang pada setiap musimnya.

“Ini kalau dikembangkan dengan baik, pasti menjadi daya tarik tersendiri bagi wilayah ini karena keunikannya yang hanya ada setahun sekali dan hanya dalam bulan Mei saja, ini menarik untuk dikembangkan dengan sistem managemen yang baik,”katanya.

Menurutnya, pelaksanaan FBLB tahun ini diharapkan dapat menjadi semangat, motivasi dalam upaya menggali dan melestarikan nilai –nilai budaya yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat, langkah ini perlu diambil agar nilai –nilai budaya yang diwariskan  dari para leluhur tak luntur dan sirna oleh pengaruh budaya luar yang bisa menyebabkan lupa akan jati diri.

Baca Juga :  Lagi seorang Wanita Pembuat Miras Oplosan Diserahkan Ke Kejaksaan

“Ini sebenarnya bukan sikap menutup diri  pada pergaualan global yang dinamis, namun ini merupakan tanggungjawab yang telah diwariskan turun-temurun, dari amanah generasi terdahulu untuk diteruskan kepada generasi masa kini dan masa mendatang,”tutupnya. (jo/tho)

WAMENA– Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan (PP) mengarahkan 8 kabupaten di wilayahnya untuk tidak malu belajar mempromosikan budaya daerah sendiri. Hal itu disampaikan PJ Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo, SH, MH di sela-sela menghadiri Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB).

“Jangan malu untuk belajar kepada daerah lain yang sudah sukses mengembangkan pariwisatanya dengan baik,”ungkapnya.

Ia menyatakan,  sebagai salah satu daerah wisata, ia berharap ada kolaborasi dalam menggelar atraksi budaya setiap tahun. Dirinya menyadari jika dalam perkembangan kebudayaan di daerah ini, masih dihadapkan beberapa masalah seperti masih banyak objek wisata yang sulit dijangkau, masih terbatasnya kemampuan dalam mengelola manajemen pertunjukan, belum banyak pihak swasta yang berinvestasi dalam bidang pariwisata.

Baca Juga :  Kadiskominfo Tolikara Dukung Infrastruktur Transformasi Digital

“Saya imbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat mengembangkan industri wisata di daerahnya,”tandasnya.

Dikatakan, Papua Pegunugan miliki banyak potensi wisata, salah satunya adalah Rumput Mei yang tumbuh pada Mei, dan itu sama seperti yang ada di Eropa, kalau dikembangkan dengan baik, pasti dapat menarik wisatawan untuk datang pada setiap musimnya.

“Ini kalau dikembangkan dengan baik, pasti menjadi daya tarik tersendiri bagi wilayah ini karena keunikannya yang hanya ada setahun sekali dan hanya dalam bulan Mei saja, ini menarik untuk dikembangkan dengan sistem managemen yang baik,”katanya.

Menurutnya, pelaksanaan FBLB tahun ini diharapkan dapat menjadi semangat, motivasi dalam upaya menggali dan melestarikan nilai –nilai budaya yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat, langkah ini perlu diambil agar nilai –nilai budaya yang diwariskan  dari para leluhur tak luntur dan sirna oleh pengaruh budaya luar yang bisa menyebabkan lupa akan jati diri.

Baca Juga :  Suku Mee Wilayah Lapago Dukung  Penyelesaian Tapal Batas di Nabire

“Ini sebenarnya bukan sikap menutup diri  pada pergaualan global yang dinamis, namun ini merupakan tanggungjawab yang telah diwariskan turun-temurun, dari amanah generasi terdahulu untuk diteruskan kepada generasi masa kini dan masa mendatang,”tutupnya. (jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya