Monday, May 6, 2024
24.7 C
Jayapura

Dana Otsus Dipotong, Program dan Kegiatan Direvisi

Wabup Marthin Yogobi, SH,M.Hum ( FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA –Dampak dari terpotongnya dana Otsus  Kabupaten Jayawijaya dari semula Rp 117 Miliar menjadi Rp 66 Milyar membuat banyak sekali kendala yang dihadapi karena banyak kegiatan yang telah dianggarkan dari sumber dana Otsus itu. Masalah ini membuat Pemda Jayawijaya harus melakukan revisi program dan kegiatannya dengan berkoordinasi ke Provinsi Papua.

   “Kalau banyak program dan kegiatan yang tidak bisa berjalan maka mau atau tidak mau maka Pemda Jayawijaya harus melakukan revisi program yang dianggarkan dengan dana otsus, artinya program kerja dipilah lagi mana yang urgen itu yang didahulukan,”ungkapnya Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi di Kampung Waga –waga Distrik Kurulu, Jumat (2/8) kemarin.

Baca Juga :  Dinsos PPA Papua Tengah Launching Penyaluran Bansos Kemiskinan Ekstrem

  Menurutnya, saat ini Bupati   Jhon Richard Banua sedang ada berkoordinasi untuk revisi  program kerja pemda kepada Provinsi Papua, karena disini harus dilihat lagi program dan kegiatan itu sehingga yang menjadi prioritas itu yang akan dijalankan dengan anggaran yang terbatas ini.

    Marthin Yogobi menyatakan jika program yang tak bisa berjalan di tahun ini akan kembali diusulkan di tahun anggaran berikutnya, karena program dan kegiatan ini telah masuk dalam Rencana Menengah Jangkah Menegah Daerah (RPJMD) Jayawijaya sehingga secara otomatis akan tetap ada dalam program itu.

  “Itu akan tetap kita lanjutkan di tahun –tahun ke depan karena ini masuk dalam RPJMD kita, sehingga masih ada kesempatan untuk melaksanakan program kerja yang tertunda di tahun ini,” tuturnya.

Baca Juga :  Siagakan Personel di Tiga Titik Rawan Kejahatan Jalanan 

  Ia menambahkan, anggaran otsus yang sangat terbatas ini, pemerintah Kampung diminta untuk lebih bijak melakukan pengelolaan dana desa, sesuai dengan kebutuhan masyarakat di kampung agar bisa membangun kampung itu jauh lebih baik lagi ke depan.

  “Kalau program dan kegiatan yang dianggarkan dari otsus tidak bisa berjalan semuanya maka kepala kampung punya peranan penting untuk membangun dan mengelola dana kampung itu dengan baik atau sesuai dengan APBK yang diajukan,”tambah Marthin Yogobi. (jo/tri)

Wabup Marthin Yogobi, SH,M.Hum ( FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA –Dampak dari terpotongnya dana Otsus  Kabupaten Jayawijaya dari semula Rp 117 Miliar menjadi Rp 66 Milyar membuat banyak sekali kendala yang dihadapi karena banyak kegiatan yang telah dianggarkan dari sumber dana Otsus itu. Masalah ini membuat Pemda Jayawijaya harus melakukan revisi program dan kegiatannya dengan berkoordinasi ke Provinsi Papua.

   “Kalau banyak program dan kegiatan yang tidak bisa berjalan maka mau atau tidak mau maka Pemda Jayawijaya harus melakukan revisi program yang dianggarkan dengan dana otsus, artinya program kerja dipilah lagi mana yang urgen itu yang didahulukan,”ungkapnya Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi di Kampung Waga –waga Distrik Kurulu, Jumat (2/8) kemarin.

Baca Juga :  Pengojek dan Sopir Angkot Diminta Lengkapi Persyaratan

  Menurutnya, saat ini Bupati   Jhon Richard Banua sedang ada berkoordinasi untuk revisi  program kerja pemda kepada Provinsi Papua, karena disini harus dilihat lagi program dan kegiatan itu sehingga yang menjadi prioritas itu yang akan dijalankan dengan anggaran yang terbatas ini.

    Marthin Yogobi menyatakan jika program yang tak bisa berjalan di tahun ini akan kembali diusulkan di tahun anggaran berikutnya, karena program dan kegiatan ini telah masuk dalam Rencana Menengah Jangkah Menegah Daerah (RPJMD) Jayawijaya sehingga secara otomatis akan tetap ada dalam program itu.

  “Itu akan tetap kita lanjutkan di tahun –tahun ke depan karena ini masuk dalam RPJMD kita, sehingga masih ada kesempatan untuk melaksanakan program kerja yang tertunda di tahun ini,” tuturnya.

Baca Juga :  TNI-Polri dan Tokoh Agama Tolikara Tingkatkan Kebersamaan

  Ia menambahkan, anggaran otsus yang sangat terbatas ini, pemerintah Kampung diminta untuk lebih bijak melakukan pengelolaan dana desa, sesuai dengan kebutuhan masyarakat di kampung agar bisa membangun kampung itu jauh lebih baik lagi ke depan.

  “Kalau program dan kegiatan yang dianggarkan dari otsus tidak bisa berjalan semuanya maka kepala kampung punya peranan penting untuk membangun dan mengelola dana kampung itu dengan baik atau sesuai dengan APBK yang diajukan,”tambah Marthin Yogobi. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya