Monday, December 23, 2024
26.7 C
Jayapura

Tak Ada Pos Tambahan, Tak Ada Penambahan Pasukan

JAYAPURA-Terkait adanya isu yang beredar yang menyebutkan bahwa selama proses pencarian pilot Susi Air,  Aparat TNI menambahkan pasukan. Isu ini langsung ditepis oleh PangdamXVII/ Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan.

Sebab yang sebenarnya terjadi bukan penambahan pasukan tetapi melainkan pergantian pasukan.

“Kemarin yang di Nduga dari Batalyon 514 digantikan Batalyon 411 dan Batalyon lain. Itu hanya diganti bukan penambahan pasukan,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih di Jayapura Kamis (20/7).

Dikatakan bahwa, penambahan pasukan tidak dapat dilakukan lantaran tempat penugasan dan pertimbangan psikologi prajurit.

“Kita tidak mungkin melakukan penambahan pasukan, tidak ada penambahan pos, kalau ditambah mau ditaruh dimana. Tidak mungkin mereka di hutan terus, mereka juga punya keluarga, butuh pembinaan karir, dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Calon Anggota MRP di Wilayah DOB Tetap Harus Utamakan Hak OAP

Meski begitu, diakui Pangdam, ada beberapa pos yang tidak ada masyarakatnya, hal ini lantaran mereka mengungsi akibat adanya gangguan keamanan oleh kelompok kriminal bersenjata.

Pangdam pun berharap dengan adanya prajurit di beberapa wilayah di Papua, masyarakat bisa kembali ke kampungnya.

“Seperti di Mapnduma, Mbua, dan Distrik Yal, Mugi dan beberapa daerah lain, ada juga yang sebagian masyarakat sudah kembali. Pos disana bertugas mendampingi masyarakat untuk mempercepat pemulihan di daerah itu,” pungkasnya.

Diapun menegaskan kehadiran prajurit TNI di Papua, tidak untuk operasi militer, tetapi mendukung kerja pemerintah membangun tanah Papua. Seperti di daerah terpencil TNI hadir tidak hanya untuk mengamankan wilayah tersebut tetapi mereka juga membantu masyarakat seperti mengajar, menjadi tenaga kesehatan serta dukungan lain yang diberikan kepada masyarakat setempat.

Baca Juga :  Singgung Pengelolaan Kuangan 1,57 Triliun Tanpa Persetujuan DPRP dan Mendagri

Adapun terjadi kontak tembak didaerah pegunungan ini, antara Kelompok KKB dengan TNI, terjadi karena pasukan diserang. Namun selebihnya aparat TNI hadir di Papua betul betul membangun  Papua.  “Kami tidak mau menyerang siapapun karena semua yang ada disana masyarakat kita juga,” tandasnya.

Pihaknyapun berusaha semaksimal mungkin membangun komunikasi dengan Kelompok KKB ini, hanya saja tidak pernah mendapatkan respon yang baik.

Kami selalu imbau kepada mereka untuk bersama sama bangun Papua, tapi yang terjadi justru kami diserang,” kata Izak.  Namun walaupun sering kali diserang kami tidak akan melakukan pertempuran militer,” tegasnya. (rel/wen)

JAYAPURA-Terkait adanya isu yang beredar yang menyebutkan bahwa selama proses pencarian pilot Susi Air,  Aparat TNI menambahkan pasukan. Isu ini langsung ditepis oleh PangdamXVII/ Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan.

Sebab yang sebenarnya terjadi bukan penambahan pasukan tetapi melainkan pergantian pasukan.

“Kemarin yang di Nduga dari Batalyon 514 digantikan Batalyon 411 dan Batalyon lain. Itu hanya diganti bukan penambahan pasukan,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih di Jayapura Kamis (20/7).

Dikatakan bahwa, penambahan pasukan tidak dapat dilakukan lantaran tempat penugasan dan pertimbangan psikologi prajurit.

“Kita tidak mungkin melakukan penambahan pasukan, tidak ada penambahan pos, kalau ditambah mau ditaruh dimana. Tidak mungkin mereka di hutan terus, mereka juga punya keluarga, butuh pembinaan karir, dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Calon Anggota MRP di Wilayah DOB Tetap Harus Utamakan Hak OAP

Meski begitu, diakui Pangdam, ada beberapa pos yang tidak ada masyarakatnya, hal ini lantaran mereka mengungsi akibat adanya gangguan keamanan oleh kelompok kriminal bersenjata.

Pangdam pun berharap dengan adanya prajurit di beberapa wilayah di Papua, masyarakat bisa kembali ke kampungnya.

“Seperti di Mapnduma, Mbua, dan Distrik Yal, Mugi dan beberapa daerah lain, ada juga yang sebagian masyarakat sudah kembali. Pos disana bertugas mendampingi masyarakat untuk mempercepat pemulihan di daerah itu,” pungkasnya.

Diapun menegaskan kehadiran prajurit TNI di Papua, tidak untuk operasi militer, tetapi mendukung kerja pemerintah membangun tanah Papua. Seperti di daerah terpencil TNI hadir tidak hanya untuk mengamankan wilayah tersebut tetapi mereka juga membantu masyarakat seperti mengajar, menjadi tenaga kesehatan serta dukungan lain yang diberikan kepada masyarakat setempat.

Baca Juga :  Ini Lokasi Pembangunan Rumah Sakit Kelas B di Papua.

Adapun terjadi kontak tembak didaerah pegunungan ini, antara Kelompok KKB dengan TNI, terjadi karena pasukan diserang. Namun selebihnya aparat TNI hadir di Papua betul betul membangun  Papua.  “Kami tidak mau menyerang siapapun karena semua yang ada disana masyarakat kita juga,” tandasnya.

Pihaknyapun berusaha semaksimal mungkin membangun komunikasi dengan Kelompok KKB ini, hanya saja tidak pernah mendapatkan respon yang baik.

Kami selalu imbau kepada mereka untuk bersama sama bangun Papua, tapi yang terjadi justru kami diserang,” kata Izak.  Namun walaupun sering kali diserang kami tidak akan melakukan pertempuran militer,” tegasnya. (rel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya