Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

100 Anak Papua Duduk Bareng Jokowi

JAYAPURA – Sebanyak 100 pelajar sekolah dasar dari tujuh kabupaten se-tanah Papua  berkesempatan duduk bareng Presiden Joko Widodo untuk menampilkan metode cepat pembelajaran matematika dasar Gampang, Asik dan Menyenangkan (Gasing) di Hotel Swissbell, Jumat (7/7).

Adapun tujuh kabupaten tersebut adalah Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Maybrat, Biak, Mappi, Manokwari Selatan dan Sorong. Dalam  pertemuan tersebut, Presiden Jokowi memberikan kuis matematika berhadiah sepeda kepada peserta didik yang hadir saat itu.

“Saya ingin tes kemampuan anak-anak untuk berhitung. Nanti jurinya biar Profesor Yohanes, saya melihat anak-anak Papua pintar-pintar banget,” ujar Presiden.

Para pelajar yang hadir pun tampak antusias untuk menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan Presiden Jokowi. Dan Presiden Jokowi kemudian memberikan sejumlah pertanyaan hitung-hitungan, mulai dari penambahan, pengurangan, perkalian, hingga pembagian.

Pada pertemuan tersebut, para pelajar ini memamerkan berhitung cepat, yang membuat Presiden Jokowi ikut menguji kemampuan mereka hingga terkagum terhadap kemampuan anak-anak sekolah dasar ini.

Presiden Jokowi berkomitmen ingin menjadikan anak-anak di seluruh Indonesia termasuk Papua senang berhitung matematika melalui metode Gasing.

Baca Juga :  Jawa Bali Tetap Wajib PCR, Intra Papua Kebijakan Daerah

“Ini sudah kita lakukan di Papua, dan akan kita lakukan di semua provinsi, kota dan kabupaten di seluruh Indonesia agar anak-anak kita semuanya senang berhitung matematika,” ucap Jokowi.

Menurut Presiden, metode pembelajaran matematika ini merubah anak-anak yang sebelumnya tak menyukai dan takut untuk berhitung menjadi senang dengan metode tersebut.

“Bisa dilihat sendiri bahwa kecepatan pembelajaran berhitung lewat Gasing yang dilakukan Profesor Yohanes Surya betul-betul merubah anak-anak yang biasanya takut pada matematika, takut pada berhitung menjadi senang, menjadi cepat mengerti, menjadi cepat pintar mulai berhitung,” terangnya.

Presiden juga berharap metode Gasing ini harus mendapatkan perhatian serius dari kepala daerah di tanah Papua agar pembelajaran ini bisa merata.

“Di daerah pegunungan pun semua atas inisiatif dan permintaan bupati atau walikota, kita menginginkan keinginan itu dari bupati atau walikota,” harapnya.

Sementara itu, pendiri program Gasing, Prof. Yohanes Surya mengatakan ada 2000 guru dan 5000 siswa dari Aceh hingga Papua yang tergabung dalam program tersebut dari 42 kabupaten se-Indonesia. Dimana yang aktif baru 32 kabupaten.

Baca Juga :  Pertama Kali dalam Sejarah, Pemkab Tolikara Raih WTP

“Ada 32 kabupaten yang aktif sedang memberikan metode Gasing ini kepada 1,8 juta siswa dengan target 514 kabupaten. Kenapa anak-anak ini cerdas, karena tidak hanya kemampuan matematika saja, tetapi ada ketrampilan bakat, yaitu kreatifitas, kolaborasi, komunikasi dan karakter yang terpenting. Tadinya anak-anak ini takut, sekarang jadi berani untuk berhitung,” ucap Yohanes.

Menurut Profesor Yohanes Surya, anak-anak tersebut sebelumnya tidak bisa berhitung. Namun, setelah mengikuti program belajar berhitung dengan metode Gasing yang digagasnya, anak-anak tersebut jadi bisa berhitung dengan cepat.  “Anak-anak ini sebenarnya dilatih dua minggu dari enggak bisa hitung, dua minggu itu sudah bisa hitung,” ungkap Profesor Yohanes.

Sementara itu, Jose salah satu siswa SD Kalam Kudus Jayapura mengaku tertarik belajar matematika sejak di bangku kelas dua. Ia pun merasa bangga bisa duduk di samping Presiden dan menjawab pertanyaan yang diberikan.

“Saya suka matematika dari kelas dua, perasaan saya senang sekali bisa duduk di samping Presiden, dan bisa menjawab pertanyaan serta bisa dijuluki pintar sama bapak Presiden,” pungkasnya. (fia/wen)

JAYAPURA – Sebanyak 100 pelajar sekolah dasar dari tujuh kabupaten se-tanah Papua  berkesempatan duduk bareng Presiden Joko Widodo untuk menampilkan metode cepat pembelajaran matematika dasar Gampang, Asik dan Menyenangkan (Gasing) di Hotel Swissbell, Jumat (7/7).

Adapun tujuh kabupaten tersebut adalah Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Maybrat, Biak, Mappi, Manokwari Selatan dan Sorong. Dalam  pertemuan tersebut, Presiden Jokowi memberikan kuis matematika berhadiah sepeda kepada peserta didik yang hadir saat itu.

“Saya ingin tes kemampuan anak-anak untuk berhitung. Nanti jurinya biar Profesor Yohanes, saya melihat anak-anak Papua pintar-pintar banget,” ujar Presiden.

Para pelajar yang hadir pun tampak antusias untuk menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan Presiden Jokowi. Dan Presiden Jokowi kemudian memberikan sejumlah pertanyaan hitung-hitungan, mulai dari penambahan, pengurangan, perkalian, hingga pembagian.

Pada pertemuan tersebut, para pelajar ini memamerkan berhitung cepat, yang membuat Presiden Jokowi ikut menguji kemampuan mereka hingga terkagum terhadap kemampuan anak-anak sekolah dasar ini.

Presiden Jokowi berkomitmen ingin menjadikan anak-anak di seluruh Indonesia termasuk Papua senang berhitung matematika melalui metode Gasing.

Baca Juga :  Massa Pengantar Jenazah Lukas Enembe Urungkan Niat Pulang

“Ini sudah kita lakukan di Papua, dan akan kita lakukan di semua provinsi, kota dan kabupaten di seluruh Indonesia agar anak-anak kita semuanya senang berhitung matematika,” ucap Jokowi.

Menurut Presiden, metode pembelajaran matematika ini merubah anak-anak yang sebelumnya tak menyukai dan takut untuk berhitung menjadi senang dengan metode tersebut.

“Bisa dilihat sendiri bahwa kecepatan pembelajaran berhitung lewat Gasing yang dilakukan Profesor Yohanes Surya betul-betul merubah anak-anak yang biasanya takut pada matematika, takut pada berhitung menjadi senang, menjadi cepat mengerti, menjadi cepat pintar mulai berhitung,” terangnya.

Presiden juga berharap metode Gasing ini harus mendapatkan perhatian serius dari kepala daerah di tanah Papua agar pembelajaran ini bisa merata.

“Di daerah pegunungan pun semua atas inisiatif dan permintaan bupati atau walikota, kita menginginkan keinginan itu dari bupati atau walikota,” harapnya.

Sementara itu, pendiri program Gasing, Prof. Yohanes Surya mengatakan ada 2000 guru dan 5000 siswa dari Aceh hingga Papua yang tergabung dalam program tersebut dari 42 kabupaten se-Indonesia. Dimana yang aktif baru 32 kabupaten.

Baca Juga :  Kapolda Papua Beri Wejangan Jaga Jiwa Korsa

“Ada 32 kabupaten yang aktif sedang memberikan metode Gasing ini kepada 1,8 juta siswa dengan target 514 kabupaten. Kenapa anak-anak ini cerdas, karena tidak hanya kemampuan matematika saja, tetapi ada ketrampilan bakat, yaitu kreatifitas, kolaborasi, komunikasi dan karakter yang terpenting. Tadinya anak-anak ini takut, sekarang jadi berani untuk berhitung,” ucap Yohanes.

Menurut Profesor Yohanes Surya, anak-anak tersebut sebelumnya tidak bisa berhitung. Namun, setelah mengikuti program belajar berhitung dengan metode Gasing yang digagasnya, anak-anak tersebut jadi bisa berhitung dengan cepat.  “Anak-anak ini sebenarnya dilatih dua minggu dari enggak bisa hitung, dua minggu itu sudah bisa hitung,” ungkap Profesor Yohanes.

Sementara itu, Jose salah satu siswa SD Kalam Kudus Jayapura mengaku tertarik belajar matematika sejak di bangku kelas dua. Ia pun merasa bangga bisa duduk di samping Presiden dan menjawab pertanyaan yang diberikan.

“Saya suka matematika dari kelas dua, perasaan saya senang sekali bisa duduk di samping Presiden, dan bisa menjawab pertanyaan serta bisa dijuluki pintar sama bapak Presiden,” pungkasnya. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya