Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Pacu Kemampuan Berhitung Anak-anak Pegunungan BintangĀ 

Program Si-Ipar Polda Papua

JAYAPURA-Program Polisi Mengajar (Si Ipar) yang dilaksanakan Satgas Rasaka Cartenz Polda Papua terus bergerak maju di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Sabtu (1/7).

Satgas Binmas Ops Rasaka dengan pengajar adalah Bripda Rudy Cakradini dan Bripda Sardiansyah mengajarkan perkalian dan pembagian kepada anak-anak didiknya di Distrik Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang.

Dengan semangat tinggi, kedua polisi ini menggunakan metode belajar sambil bermain untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi 19 anak binaan dengan latar belakang putus sekolah dan belum bersekolah.

Bahkan 19 anak ini mengikuti kegiatan belajar dengan materi perkalian dan pembagian dengan antusias. Mereka bertekad dapat menguasai materi itu dengan lengkap.

Baca Juga :  Kembali LakukanĀ  Pemeriksaan Terhadap Warga Keluar Masuk PerbatasanĀ 

Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz 2023, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, memaparkan, implementasi Program Si Ipar telah berjalan selama enam bulan terakhir di Kabupaten Pegunungan Bintang. Program ini untuk memacu kemampuan literasi anak-anak.

“Dalam pelaksanaannya, kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Kami percaya bahwa metode belajar sambil bermain dapat meningkatkan minat belajar mereka,” paparnya.

Benny berharap Program Si Ipar dapat membawa perubahan positif bagi anak-anak Distrik Oksibil dan daerah sekitarnya.

ā€œMelalui pendidikan yang baik, kami ingin membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak sehingga bisa memiliki masa depan yang cerah,ā€ tambahnya.

Baca Juga :  Hut Bhayangkara ke-76, Polda Papua Gelar Turnament Golf

Diketahui bahwa Kabupaten Pegunungan Bintang masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir tahun 2022, IPM Kabupaten Pegunungan Bintang masih berada pada kategori rendah, yaitu di bawah angka 60.

Dengan adanya Program Polisi Mengajar seperti ini, diharapkan dapat memberikan dorongan dan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di daerah tersebut. Semoga kehadiran polisi sebagai pengajar dapat membawa perubahan yang positif bagi masa depan mereka.(Bidang Humas/nat)

Program Si-Ipar Polda Papua

JAYAPURA-Program Polisi Mengajar (Si Ipar) yang dilaksanakan Satgas Rasaka Cartenz Polda Papua terus bergerak maju di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Sabtu (1/7).

Satgas Binmas Ops Rasaka dengan pengajar adalah Bripda Rudy Cakradini dan Bripda Sardiansyah mengajarkan perkalian dan pembagian kepada anak-anak didiknya di Distrik Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang.

Dengan semangat tinggi, kedua polisi ini menggunakan metode belajar sambil bermain untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi 19 anak binaan dengan latar belakang putus sekolah dan belum bersekolah.

Bahkan 19 anak ini mengikuti kegiatan belajar dengan materi perkalian dan pembagian dengan antusias. Mereka bertekad dapat menguasai materi itu dengan lengkap.

Baca Juga :  Pelihara Kamtibmas, Gabungan TNI-Polri Laksanakan Patroli

Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz 2023, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, memaparkan, implementasi Program Si Ipar telah berjalan selama enam bulan terakhir di Kabupaten Pegunungan Bintang. Program ini untuk memacu kemampuan literasi anak-anak.

“Dalam pelaksanaannya, kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Kami percaya bahwa metode belajar sambil bermain dapat meningkatkan minat belajar mereka,” paparnya.

Benny berharap Program Si Ipar dapat membawa perubahan positif bagi anak-anak Distrik Oksibil dan daerah sekitarnya.

ā€œMelalui pendidikan yang baik, kami ingin membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak sehingga bisa memiliki masa depan yang cerah,ā€ tambahnya.

Baca Juga :  Ops Rasaka Cartenz Berikan Sentuhan Pendidikan di Pelosok Nduga

Diketahui bahwa Kabupaten Pegunungan Bintang masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir tahun 2022, IPM Kabupaten Pegunungan Bintang masih berada pada kategori rendah, yaitu di bawah angka 60.

Dengan adanya Program Polisi Mengajar seperti ini, diharapkan dapat memberikan dorongan dan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di daerah tersebut. Semoga kehadiran polisi sebagai pengajar dapat membawa perubahan yang positif bagi masa depan mereka.(Bidang Humas/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya