WAMENA–Ikatan Keluarga Besar Suku Mee di Wilayah Lapago mendukung langkah dari aparat keamanan dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah tapal batas di Topo, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, yang mana terjadi konflik yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan belasan rumah dibakar oleh massa.
Mewakili Kepala Suku Mee di wilayah Lapago, Simon L Kudiay mengatakan, insiden yang terjadi di Topo, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire yang mengakibatkan korban jiwa, harus segera diselesaikan.
Ikatan Keluarga Besar Suku Mee Wilayah Lapago minta agar pihak kamanan segera memanggil Kepala Suku Wate untuk menjelaskan tentang penjualan tanah yang mengakibatkan konflik di Tapo, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
“Kami dukung proses penyelesaian masalah tapal batas antara Suku Mee dan Suku Wate di Kabupaten Nabire, segera lakukan mediasi penyelesaian masalah batas antara Suku Mee dan Suku Wate,”jelasnya saat memberikan keterangan pers di Gereja Bethel Mulele Senin, (12/6), kemarin.
Pihaknya juga mendorong pemerintah daerah yang berada di Provinsi Papua Tengah untuk memfasilitasi pihak korban yang terdampak kasus tersebut dan merelokasi mereka ke lokasi yang lebih aman, sehingga tidak berdampak konflik di kemudian hari.
“Kami Ikatan Keluarga Besar Suku Mee wilayah lapago dengan tegas menolak semua berita hoax, provokator yang menyebabkan adu domba sesama suku yang ada di Wilayah Papua Tengah,”ungkapnya.(jo/tho)