Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Terima Bantuan Rp 500 juta dan Logistik Rp 1,6 M

WAMENA– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan dukungan operasional penanganan Bencana bencana banjir dan tanah longsor sebesar Rp. 500 juta dan juga logistik barang senilai Rp 1,658.800.000 kepada Pemkab Jayawijaya untuk penanganan bencana alam tanah Longsor di Kampung Elarek Distrik Walaik minggu kemarin.

Dalam penyaluran bantuan itu untuk dana dukungan Operasional sebesar Rp 500 juta diterima Sekda Kabupaten Jayawijaya di Ruang Rapat Bupati pada Rabu (17/5) kemarin, sementara untuk logistik barang senilai 1.658.800.000 baru tiba bandara Cargo Wamena dan diterima pemerintah Kabupaten Jayawijaya pada Kamis (18/5) kemarin.

Item barang tersebut berupa selimut, terpal, bama, pakaian layak pakai, kebutuhan bayi, kebutuhan perempuan, dan matras.

“Kami dari BNPB sudah melihat dan mempelajari bencana tersebut dan sudah berdiskusi dengan Pemkab Jayawijaya dan kita bisa berikan bantuan dana siap pakai dan bantuan logistik lain senilai Rp. 1,658.800.000 juga ada berdatangan dari Dinas Sosial dan lainnya,” ungkapnya Rabu (17/5) kemarin saat ditemui di Wamena.

Dalam penanganan bencana ini kolaborasi dari semua komponen sangat penting, oleh sebab itu pendirian Posko harus segera dan BNPB melihat itu siapa berbuat apa, jangan sampai ada informasi yang simpang siur, oleh karena itu rencana relokasi tempat tinggal masyarakat dari lokasi yang  terdampak bencana ini sangat perlu dilakukan.

Baca Juga :  Menkopolhukam Tegaskan KKB di Papua Musuh Rakyat

“Mungkin lokasi yang akan dijadikan tempat baru bagi masyarakat dinilai aman, namun bagi kita ini harus didukung dengan data-data seperti BMKG dan unsur kementrian yang lain untuk menyakinkan tempat relokasi itu benar -benar aman,” beber Irwan

Di tempat yang sama sekda Kabupaten Jayawijaya Thony M Mayor, SPd, MM menyatakan atas nama pemerintah pihaknya menyampaikan terimakasih kepada BNPB untuk menyalurkan bantuan dan mendengarkan informasi dari pemerintah daerah terkait bencana longsor 11 Mei lalu.

“BNPB pusat sudah memberikan bantuan dukungan operasional penanganan Bencana bencana banjir dan tanah longsor sebesar Rp. 500 juta, tapi penggunaan dana ini akan di diskusikan sebab ada berupa uang tunai dan juga berupa dan logistik lainnya agar dipergunakan sesuai ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

Sementara bantuan dari Pemerintah daerah pada awal bencana itu terjadi sudah disalurkan oleh Bupati Jayawijaya dan pihaknya sudah membentuk tim tanggap darurat, namun melalui diskusi dengan BNPB ada instruksi untuk SK nya harus direvisi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sehingga apa yang diatur dan ditentukan dari regulasi itu harus diikuti berdasarkan aturan dan mekanisme yang berlaku.

Baca Juga :  Legislator Asal Nduga Sesalkan Pj Gubernur Baru Datang Lalu Bicara Wamena Aman

“Kita juga mendapat bantuan dari masyarakat yang lain berupa pakian layak pakai yang dikumpulkan di Posko, kemarin juga ada informasi ada bantuan dari kementerian sosial yang sudah disalurkan langsung ke lokasi,” kata Sekda Jayawijaya.

Sekda juga mengaku bantuan Dana Operasional yang telah diserahkan ini akan dilakukan diskusi lagi dengan BNPB untuk mengetahui peruntukannya seperti apa, sebab ini operasional awal, sehingga jangan sampai bantuan ini diberikan tapi tidak sesuai dengan kebutuhan, oleh karena itu pemerintah Kabupaten Jayawijaya harus menyerahkan data –data yang tepat agar semua bantuan yang di berikan bisa dimanfaatkan untuk masyarakat yang menjadi korban bencana longsor.

Thony Mayor menambahkan, untuk penyaluran bantuan ini pihaknya akan melihat lagi sebab untuk penyaluran awal dan cepat memang harus menggunakan helikopter, namun kalau dengan jalan darat kendaraan bisa sampai ke Distrik Walaik, dan disana masyarakat juga bisa membantu untuk membawa logistik yang dibutuhkan sampai ke lokasi pengungsian.

“Kalau bantuan ini bersifatnya segera maka memang harus dimobilisasi melalui helikopter, oleh karena itu kita akan lihat bantuan mana yang harus diserahkan itu kita segera menyewa helikopter karena disesuaikan dengan situasi dan kondisi lokasi bencana.” tutupnya. (jo/wen)

WAMENA– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan dukungan operasional penanganan Bencana bencana banjir dan tanah longsor sebesar Rp. 500 juta dan juga logistik barang senilai Rp 1,658.800.000 kepada Pemkab Jayawijaya untuk penanganan bencana alam tanah Longsor di Kampung Elarek Distrik Walaik minggu kemarin.

Dalam penyaluran bantuan itu untuk dana dukungan Operasional sebesar Rp 500 juta diterima Sekda Kabupaten Jayawijaya di Ruang Rapat Bupati pada Rabu (17/5) kemarin, sementara untuk logistik barang senilai 1.658.800.000 baru tiba bandara Cargo Wamena dan diterima pemerintah Kabupaten Jayawijaya pada Kamis (18/5) kemarin.

Item barang tersebut berupa selimut, terpal, bama, pakaian layak pakai, kebutuhan bayi, kebutuhan perempuan, dan matras.

“Kami dari BNPB sudah melihat dan mempelajari bencana tersebut dan sudah berdiskusi dengan Pemkab Jayawijaya dan kita bisa berikan bantuan dana siap pakai dan bantuan logistik lain senilai Rp. 1,658.800.000 juga ada berdatangan dari Dinas Sosial dan lainnya,” ungkapnya Rabu (17/5) kemarin saat ditemui di Wamena.

Dalam penanganan bencana ini kolaborasi dari semua komponen sangat penting, oleh sebab itu pendirian Posko harus segera dan BNPB melihat itu siapa berbuat apa, jangan sampai ada informasi yang simpang siur, oleh karena itu rencana relokasi tempat tinggal masyarakat dari lokasi yang  terdampak bencana ini sangat perlu dilakukan.

Baca Juga :  Legislator Asal Nduga Sesalkan Pj Gubernur Baru Datang Lalu Bicara Wamena Aman

“Mungkin lokasi yang akan dijadikan tempat baru bagi masyarakat dinilai aman, namun bagi kita ini harus didukung dengan data-data seperti BMKG dan unsur kementrian yang lain untuk menyakinkan tempat relokasi itu benar -benar aman,” beber Irwan

Di tempat yang sama sekda Kabupaten Jayawijaya Thony M Mayor, SPd, MM menyatakan atas nama pemerintah pihaknya menyampaikan terimakasih kepada BNPB untuk menyalurkan bantuan dan mendengarkan informasi dari pemerintah daerah terkait bencana longsor 11 Mei lalu.

“BNPB pusat sudah memberikan bantuan dukungan operasional penanganan Bencana bencana banjir dan tanah longsor sebesar Rp. 500 juta, tapi penggunaan dana ini akan di diskusikan sebab ada berupa uang tunai dan juga berupa dan logistik lainnya agar dipergunakan sesuai ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

Sementara bantuan dari Pemerintah daerah pada awal bencana itu terjadi sudah disalurkan oleh Bupati Jayawijaya dan pihaknya sudah membentuk tim tanggap darurat, namun melalui diskusi dengan BNPB ada instruksi untuk SK nya harus direvisi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sehingga apa yang diatur dan ditentukan dari regulasi itu harus diikuti berdasarkan aturan dan mekanisme yang berlaku.

Baca Juga :  Bobol Pagar Besi, 3 Narapidana Kabur

“Kita juga mendapat bantuan dari masyarakat yang lain berupa pakian layak pakai yang dikumpulkan di Posko, kemarin juga ada informasi ada bantuan dari kementerian sosial yang sudah disalurkan langsung ke lokasi,” kata Sekda Jayawijaya.

Sekda juga mengaku bantuan Dana Operasional yang telah diserahkan ini akan dilakukan diskusi lagi dengan BNPB untuk mengetahui peruntukannya seperti apa, sebab ini operasional awal, sehingga jangan sampai bantuan ini diberikan tapi tidak sesuai dengan kebutuhan, oleh karena itu pemerintah Kabupaten Jayawijaya harus menyerahkan data –data yang tepat agar semua bantuan yang di berikan bisa dimanfaatkan untuk masyarakat yang menjadi korban bencana longsor.

Thony Mayor menambahkan, untuk penyaluran bantuan ini pihaknya akan melihat lagi sebab untuk penyaluran awal dan cepat memang harus menggunakan helikopter, namun kalau dengan jalan darat kendaraan bisa sampai ke Distrik Walaik, dan disana masyarakat juga bisa membantu untuk membawa logistik yang dibutuhkan sampai ke lokasi pengungsian.

“Kalau bantuan ini bersifatnya segera maka memang harus dimobilisasi melalui helikopter, oleh karena itu kita akan lihat bantuan mana yang harus diserahkan itu kita segera menyewa helikopter karena disesuaikan dengan situasi dan kondisi lokasi bencana.” tutupnya. (jo/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya