Monday, May 6, 2024
24.7 C
Jayapura

Seorang Anak Tewas Terseret Arus

KEEROM – Curah hujan yang mengguyur Kabupaten Keerom pada Selasa pagi (14/3) mengakibatkan luapan arus air yang cukup deras pada sungai-sungai. Naasnya saat empat orang anak yang sedang asik berenang, salah satunya terbawa arus dan ditemukan meninggal dunia (MD) di Kampung Yatu Raharja, Distrik Arso Barat, Kabupaten Keerom. Rabu (15/3).

Kapolres Keerom AKBP Christian Aer, S.H., S.I.K. saat ditemui membenarkan kejadian tenggelamnya seorang anak berinisial AYR (11) yang mengakibatkan korban MD, insiden terjadi sekitar pukul 14.30 WIT.

“Awalnya korban bersama rekannya berenang di jembatan jalan poros Kampung Yatu Raharja (Arso X), pada saat mereka sedang asik berenang ada warga yang menegur mereka untuk tidak berenang lagi karena melihat parit yang meluap serta arus air yang cukup deras,” ungkap Kapolres.

Baca Juga :  Kebakaran di Kampung Buton, Seorang Bayi Kena Sambaran Api

Berdasarkan keterangan para saksi di lokasi kejadian, korban dan rekannya menghiraukan teguran itu, dan tetap melanjutkan berenang di lokasi yang berbeda, tepatnya di jembatan ladang yang jauh dari pemukiman. Saat korban dan rekannya lompat dari jembatan ke parit, korban tidak muncul kepermukaan air hingga akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa lagi.

“korban bersama rekannya sama-sama lompat dari jembatan, tapi korban tidak muncul, membuat rekannya yang lain panik dan berusaha mencari korban dengan mengikuti arus air. Sekitar 50 meter dari jembatan kemudian salah satu rekannya melihat rambut korban dan berusaha menarik sambil teriak meminta bantuan kepada masyarakat yang ada di ladang,” terang Kapolres.

Baca Juga :  DPRP Sayangkan Pembakaran SMAN 1 Oksibil

Masyarakat yang berada di ladang mendengar teriakan rekan korban, dan membantu mengangkat korban dari dalam air. Kemudian pada saat diangkat korban sudah tidak sadarkan diri, kemudian korban langsung dibawa ke RS Kwaingga Kampung Asyaman. Setibanya di RS korban dinyatakan sudah tak bernyawa.

“Hal ini sungguh sangat disayangkan terjadi, tentunya ini menjadi perhatian serius bagi kita semua terutama kepada para orang tua agar dapat memperhatikan dan mengawasi anak-anaknya, terutama saat terjadi banjir kembali di wilayah masing-masing,” pungkas Kapolres Keerom. (eri/ade).

KEEROM – Curah hujan yang mengguyur Kabupaten Keerom pada Selasa pagi (14/3) mengakibatkan luapan arus air yang cukup deras pada sungai-sungai. Naasnya saat empat orang anak yang sedang asik berenang, salah satunya terbawa arus dan ditemukan meninggal dunia (MD) di Kampung Yatu Raharja, Distrik Arso Barat, Kabupaten Keerom. Rabu (15/3).

Kapolres Keerom AKBP Christian Aer, S.H., S.I.K. saat ditemui membenarkan kejadian tenggelamnya seorang anak berinisial AYR (11) yang mengakibatkan korban MD, insiden terjadi sekitar pukul 14.30 WIT.

“Awalnya korban bersama rekannya berenang di jembatan jalan poros Kampung Yatu Raharja (Arso X), pada saat mereka sedang asik berenang ada warga yang menegur mereka untuk tidak berenang lagi karena melihat parit yang meluap serta arus air yang cukup deras,” ungkap Kapolres.

Baca Juga :  Derby Indonesia Timur

Berdasarkan keterangan para saksi di lokasi kejadian, korban dan rekannya menghiraukan teguran itu, dan tetap melanjutkan berenang di lokasi yang berbeda, tepatnya di jembatan ladang yang jauh dari pemukiman. Saat korban dan rekannya lompat dari jembatan ke parit, korban tidak muncul kepermukaan air hingga akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa lagi.

“korban bersama rekannya sama-sama lompat dari jembatan, tapi korban tidak muncul, membuat rekannya yang lain panik dan berusaha mencari korban dengan mengikuti arus air. Sekitar 50 meter dari jembatan kemudian salah satu rekannya melihat rambut korban dan berusaha menarik sambil teriak meminta bantuan kepada masyarakat yang ada di ladang,” terang Kapolres.

Baca Juga :  LBH APIK dan LP3AP Desak Polda Papua

Masyarakat yang berada di ladang mendengar teriakan rekan korban, dan membantu mengangkat korban dari dalam air. Kemudian pada saat diangkat korban sudah tidak sadarkan diri, kemudian korban langsung dibawa ke RS Kwaingga Kampung Asyaman. Setibanya di RS korban dinyatakan sudah tak bernyawa.

“Hal ini sungguh sangat disayangkan terjadi, tentunya ini menjadi perhatian serius bagi kita semua terutama kepada para orang tua agar dapat memperhatikan dan mengawasi anak-anaknya, terutama saat terjadi banjir kembali di wilayah masing-masing,” pungkas Kapolres Keerom. (eri/ade).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya