MERAUKE- Pengrusakan 13 buah lampu runway Bandara Mopah Merauke yang terjadi di areal 34 pada 6 Maret lalu, ternyata bukanlah kejadian yang pertama.
Kepala Seksi Keamanan dan Penerbangan Bandara Mopah Merauke, Ones Samperuru, S.Sos saat ditemui wartawan di Kantor Bandara Mopah Merauke mengungkapkan, pengrusakan maupun pencurian lampu bandara runway tersebut, bukanlah yang pertama kali. Namun sudah sering terjadi selama ini.
‘’Kalau dihitung-hitung mungkin sudah ratusan, baik yang dirusak orang tak dikenal dengan cara dipecahkan maupun dicuri,’’kata Ones Samperuru, Kamis (9/3).
Aksi pencurian maupun pengrusakan terhadap fasilitas bandara ini masih terjadi karena menurut Ones Samperuru, masih ada bagian dari area bandara tersebut yang terbuka sekitar 300 meter dan menjadi pelintasan masyarakat dari jalan Mopah Lama ke Jalan Kamuzaun Merauke.
‘’Masih ada permasalahan tanah yang sampai sekarang belum selesai sehingga bagian di area sekitar 34 itu masih terbuka sekitar 300 meter. Belum dipagar. Dan ini menjadi jalan potong atau pelintasan warga dari Mopah Lama ke Jalan Kamizaun dan sebaliknya,’’ terangnya.
Soal pengawasan, Ones mengaku, setiap saat patroli dilakukan baik di siang hari maupun di malam hari. Namun kemungkinan hal itu terjadi ketika patroli keamanan balik dari sekitar daerah tersebut.
Ones menjelaskan, lampu-lampu yang dirusak maupun dicuri selama ini semuanya sudah diganti, kecuali yang baru dirusak tersebut. Karena lampu runway tersebut harus dipesan ke luar negeri. ‘’Untuk 13 lampu yang dirusak itu, kerugiannya sekitar Rp 70 juta,’’ terangnya.
Ditambahkan, setiap ada kejadian pengrusakan maupun pencurian fasilitas Bandara tersebut, selalu dilaporkan ke pihak kepolisian, namun selama ini belum ada yang terungkap. (ulo/tho)