WAMENA – Setelah tertahan selama 4 jam dari jadwal yang telah ditetapkan sejak semalam, 9 jenazah korban penembakan dari kerusuhan Sinakma, Wamena Kabupaten Jayawijaya akhirnya di dibawa ke Tempat Pemakaman Umum Sinakma dengan arak -arakan kendaraaan.
Jenazah 9 korban sempat tertahan dari jadwal yang disepakati karena keluarga korban menuntut agar para jenazah tersebut dilakukan outopsi untuk memastikan kematian mereka namun untuk Outopsi masih harus ada tim forensik.
Hal ini membuat adanya perdebatan yang alot dan cukup panjang dan pada akhirnya hasil visum juga dibacakan kepada masyarakat, hasil dari itu akhirnya keluarga korban setuju untuk melakukan pemakaman dan jenazah baru bergerak RSUD Wamena 14.45 WIT yang dikawal Personel TNI baik yang menggunakan kendaraan maupun yang berjaga di pinggiran jalan.
Aparat yang berjaga di pinggiran jalan melarang keras masyarakat untuk mengambil gambar saat arak -arakan melalui jalan perempatan jalan Trikora menuju ke Jalan Yosudarso sebab sejak awal telah tertuang dalam kesepakatan tidak boleh ada warga yang mengambil gambar karena dapat menyulutkan emosi dari masa.
Prosesi pengantaran 9 jenazah Korban kerusuhan Sinakma di kawal langsung oleh 3 pemerintah daerah yakni Jayawijaya, Lanny Jaya dan Nduga, Dandim 1702 /Jayawijaya serta di ikuti oleh ribuan masa yang menggunakan truk, baik maupun kendaraan bermotor.
Masa juga tidak mengijinkan aparat kepolisian berada di Sinakma maupun dalam proses pemakaman, maupun saat jenazah di semayamkan di RSUD Wamena ini juga bagian dari permintaan keluarga korban yang telah disepakati dalam pertemuan yang dilakukan Forkopimda dan keluarga Korban. (Jo/gin)