
*Saat Menghadiri Pasific Expedition di New Zealand
JAYAPURA – Pemandangan yang tak biasa tersaji diawal pelaksanaan Pasific Expedition 2019 yang digelar di Skycity Auckland, New Zealand, Jumat (12/7).
Gubernur Lukas Enembe dan Ketua DPR Papua, Yunus Wonda serta rombongan yang diundang dalam acara tersebut disambut dengan aksi demo. Menariknya para pendemo yang hanya beberapa orang ini bukan justru dilakukan oleh mahasiswa atau warga Papua yang mendiami New Zealand melainkan dilakukan oleh masyarakat dari suku asli New Zealand.
Mereka menggelar beberapa pamflet bergambar bintang kejora dan ada juga bendera bintang kejora. Aksi ini dilakukan di seberang jalan di depan gedung yang digunakan dalam pelaksanaan event tersebut.
Menurut Ketua DPR Papua, Yunus Wonda aksi tersebut diketahui telah dilakukan sejak pagi sebelum acara dibuka dan tak mendapat pertentangan dari aparat keamanan setempat. Acara yang dihadiri sejumlah pejabat negara di Pasific juga mengundang Gubernur Lukas Enembe bersama beberapa pejabat lainnya.
“Mereka menggelar aksi dari pagi. Bentuknya demo dan jumlahnya memang tak banyak tapi sangat menarik perhatian karena ada yang membawa bintang kejora dan ada juga yang membawa properti seperti karton yang bergambar sama,” jelasnya.
Saat itu rombongan dari Papua kata Yunus cukup terperanjat mengingat tak pernah diduga akan ada aksi demo yang membawa bendera bintang kejora. Namun aksi ini hanya dilakukan di pintu masuk gedung tempat kegiatan dilakukan. Akan tetapi dari kejutan ini menurut Yunus baik gubernur maupun dirinya tak memberi komentar apa-apa.
“Kami hanya ditunjukkan seperti itu dan tak ada diskusi atau dialog dengan pendemo. Setelah itu kami langsung masuk,” bebernya.
Dari kejadian ini Yunus mengingatkan kembali bahwa isu Papua tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Isu Papua sudah cukup nyaring di kawasan Pasific sehingga penting untuk dipikirkan bagaimana menanganinya.

BENTANGKAN MERAH PUTIH: Selempok warga Indonesia di New Zeland, juga menggelar spanduk dan membawa serta membentangkan bendera Merah Putih di depan Skycity. ( foto : Lucky Ireeuw/Cepos)
“Saya berpendapat bahwa persoalan di Papua jangan dilihat sebagai persoalan uang yang terus menerus memberikan uang. Berapapun jumlahnya bila akar persoalan tak disentuh maka akan sulit. Persoalan di Pepua itu adalah soal ideologi dan sejarah, tinggal bagaimana pemerintah atau aparat jeli melihat persoalan ini,” pungkasnya.
Aksi demonstrasi sekelompok orang sambil membawa bendera bintang kejora dan juga atribut lainnya seperti pamflet dengan gambar bintang kejora dan tulisan Free West Papua, berlangsung di seberang jalan depan gedung Sky City Convention Center, Aucland, tempat berlangsungnya Pasific Expotition 2019.
Aksi yang dilakukan sejak pagi ini, menarik perhatian peserta panitia, maupun tamu undangan Expo yang akan menghadiri pembukaan acara tersebut, Jumat (12/7) kemarin.
Para pendemo yang umumnya orang kulit putih itu berjumlah kurang lebih 15 orang. Mereka berorasi, menyampaikan dukungan terhadap perjuangan Papua Merdeka. Sesekali mereka berteriak “ Free West Papua, dan Papua Merdeka” berulang-ulang.’’
Sementara persis di depan Skycity, samping pintu masuk sekelompok warga Indonesia, yang memberi dukungan terhadap pelaksanaan Pasific Exposition. Peserta aksi berjumlah sekitar 20 orang, mereka membawa spanduk dan bendera merah putih berukurang besar.
Meski saling berhadapan (saling berseberangan jalan) dengan kelompok pendukung Free West Papua, namun tidak terjadi saling menyerang atau tindakan anarkis. Masing-masing kelompok menyuarakan aspirasinya.
Aksi yang berlangsung sekira 2 jam itu, berlangsung tertib. Polisi New Zeland berjaga-jaga di depan gedung tempat Expo berlangsung.
Setiap peserta yang masuk tempat kegiatan, adalah mereka yang memiliki ID card khusus dari Pantia. Aksi demo tersebut, secara keseluruhan tidak mengganggu pembukaan maupun pelaksanaan the First Pasific Exposition 2019. (ade/luc/nat)