Tuesday, May 14, 2024
28.7 C
Jayapura

JDP Mendorong Negara Pertimbangkan Penarikan Pasukan.

JAYAPURA – Jaringan Damai Papua (JDP) meminta pihak-pihak yang terlibat konflik bersenjata di wilayah Pegunungan Tengah Tanah Papua seperti Oksibil, Nduga, Tolikara, Puncak Jaya, Puncak serta Wamena agar mempertimbangkan untuk segera menghentikan tindakan saling serang.

Terlebih, jika serangan dalam konflik bersenjata diarahkan pada warga sipil dan fasilitas pelayanan publik.

Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warrinusy menyampaikan, termasuk di dalamnya serangan terhadap pesawat terbang komersial atau cargo yang senantiasa membantu pengangkutan bahan makanan dan material pembangunan ke wilayah tersebut.

“JDP senantiasa  mendorong negara melalui TNI dan Polri untuk mempertimbangkan penarikan personil pasukan di wilayah konflik tesebut, sembari senantiasa mendorong negara melalui pemerintah pusat dan petinggi TNI dan Polri untuk melakukan pertemuan informal dengan para pemimpin gerakan perjuangan Papua Merdeka yang sedang berdiaspora ke sejumlah negara di dunia,” kata Yan.

Baca Juga :  Aksi Demo Ribuan Orang Terpusat di Imbi

  Misalnya di negara tetangga Papua New Guinea (PNG), Vanuatu, Australia hingga Amerika Serikat bahkan di Kerajaan Inggris, Swedia dan Kerajaan Belanda. “JDP percaya bahwa pertemuan informal ini sangat dinantikan oleh semua pihak,” ucap Yan.

  Sehingga hendaknya pemerintah melalui Presiden Joko Widodo mengambil langkah awal untuk merintis dialog informal dengan para pemimpinan kelompok resisten di tanah Papua yang tengah berdiaspora tersebut. “Pertemuan ini tentu akan memberi bobot penting bagi upaya membangun perdamaian di tanah Papua,” terangnya.

Diketahui, wilayah Pegunungan Bintang dan Nduga belakangan ini kerap terjadi kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB. Hingga penyerangan Pos Keamanan yang dilakukan oleh pihak yang berseberangan dengan NKRI tersebut. (fia)

Baca Juga :  Presiden Diminta Serius Urusi Masalah Keamanan di Papua

JAYAPURA – Jaringan Damai Papua (JDP) meminta pihak-pihak yang terlibat konflik bersenjata di wilayah Pegunungan Tengah Tanah Papua seperti Oksibil, Nduga, Tolikara, Puncak Jaya, Puncak serta Wamena agar mempertimbangkan untuk segera menghentikan tindakan saling serang.

Terlebih, jika serangan dalam konflik bersenjata diarahkan pada warga sipil dan fasilitas pelayanan publik.

Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warrinusy menyampaikan, termasuk di dalamnya serangan terhadap pesawat terbang komersial atau cargo yang senantiasa membantu pengangkutan bahan makanan dan material pembangunan ke wilayah tersebut.

“JDP senantiasa  mendorong negara melalui TNI dan Polri untuk mempertimbangkan penarikan personil pasukan di wilayah konflik tesebut, sembari senantiasa mendorong negara melalui pemerintah pusat dan petinggi TNI dan Polri untuk melakukan pertemuan informal dengan para pemimpin gerakan perjuangan Papua Merdeka yang sedang berdiaspora ke sejumlah negara di dunia,” kata Yan.

Baca Juga :  Komisi VII DPR RI dan Kementrian ESDM Bantu 100 PJUTS Ke Jayawijaya

  Misalnya di negara tetangga Papua New Guinea (PNG), Vanuatu, Australia hingga Amerika Serikat bahkan di Kerajaan Inggris, Swedia dan Kerajaan Belanda. “JDP percaya bahwa pertemuan informal ini sangat dinantikan oleh semua pihak,” ucap Yan.

  Sehingga hendaknya pemerintah melalui Presiden Joko Widodo mengambil langkah awal untuk merintis dialog informal dengan para pemimpinan kelompok resisten di tanah Papua yang tengah berdiaspora tersebut. “Pertemuan ini tentu akan memberi bobot penting bagi upaya membangun perdamaian di tanah Papua,” terangnya.

Diketahui, wilayah Pegunungan Bintang dan Nduga belakangan ini kerap terjadi kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB. Hingga penyerangan Pos Keamanan yang dilakukan oleh pihak yang berseberangan dengan NKRI tersebut. (fia)

Baca Juga :  Menpora Agendakan Timnas di Stadion Papua Bangkit

Berita Terbaru

Artikel Lainnya