Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Presiden Minta Yudo Margono Tetap Tegas pada KKB

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tetap menindak tegas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Namun, penindakan tegas tersebut juga harus dilakukan dengan pendekatan humanis.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi usai melantik Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12). “Saya kira baik pendekatan humanis, baik pengurangan prajurit TNI di Papua juga baik, tapi juga harus tegas,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, penindakan tegas harus tetap dilakukan. Hal ini penting, agar KKB tidak selalu berbuat anarkis terhadap warga sipil dan juga aparat keamanan yang bertugas di Papua. “Karena kalau nggak tegas disana KKB selalu berbuat seperti itu ya, nggak akan selesai-selesai masalahnya,” tegas Jokowi.

Selain penanganan masalah di Papua  Presiden Jokowi berpesan, menjelang tahun politik, Panglima TNI Yudo Margono diharapkan bisa menjaga netralitas para prajurit militer.

“Menjaga yang paling penting, menjaga netralitas TNI agar tidak ketarik-tarik dalam politik praktis, dan pentingnya sinergi antara TNI-Polri dalam menjaga kondusivitas negara kita,” kata Jokowi usai melantik Yudo Margono di Istana Negara.

Kepala negara menegaskan, netralitas TNI sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kondusivitas Indonesia. Sebab, akan berimplikasi terhadap prekonomian negara.

Baca Juga :  Satu Jenazah Tak Dikenal Berhasil Dievakuasi

“Karena ini penting stabilitas politik, stabilitas keamanan itu penting dalam rangka pembangunan negara kita, dalam rangka pertumbuhan ekonomi kita yang tidak pasti, karena ketidakpastian global,” ucap Jokowi.

Jokowi juga berpesan, agar dalam setiap menjalankan tugas, penting dalam menjaga kedaulatan NKRI, menjaga persatuan dan persatuan, dan mempertahankan peningkatan kepercayaan masyarakat kepada TNI. Mengingat, kepercayaan publik terhadap TNI saat ini sangat tinggi.“Kepercayaan itu dijaga terus dengan profesionalisme di tubuh TNI, terus harus di tingkatkan,” pungkas Jokowi.

Sementara itu, Panglima TNI Yudo Margono mengatakan akan melakukan evaluasi pada setiap wilayan konflik, salah satunya di Papua. Pernyataan ini disampaikan Yudo usai menghadiri paripurna pengesahan dirinya sebagai Panglima TNI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12). “Nanti kita evaluasi penanganan keamanan di Papua,” tegasnya.

Yudo pun mengaku sudah berbicara kepada para kepala staf angkatan di TNI terkait wilayah konflik di Indonesia. Jika cara penanganannya sudah tepat, maka akan dilanjutkan. Sebaliknya, akan dievaluasi jika penanganan kurang tepat selama ini.

“Kita sampaikan dengan para staf angkatan, untuk mengevaluasi bagaimana sekarang, kalau bagus kita lanjutkan. Tentunya akan kita evaluasi kalau ada yang kurang, tentunya akan kita lengkapi, sehingga ke depan harus lebih bagus,” pungkas Yudo.

Baca Juga :  Perintahkan Bus Eks PON Segera Dihibahkan

Sementara itu Komisi I DPR RI mengucapkan selamat kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/12). Anggota Komisi I DPR RI fraksi Golkar Christina Aryani optimis, kinerja Panglima TNI Yudo Margono mampu menorehkan catatan kinerja yang baik.

“Kami ucapkan selamat kepada Panglima TNI Yudo Margono atas pelantikannya hari ini. Di masa jabatan yang kurang dari 1 tahun ke depan kami optimis Panglima TNI akan sanggup memberikan catatan kinerja yang baik,” kata Christina Aryani kepada wartawan, Senin (19/12).

Politikus muda Partai Golkar ini meyakini, sejumlah program prioritas Panglima Yudo yang antara lain meningkatkan profesionalisme prajurit, bisa dilakukan dengan baik dan konsisten. Karena itu, Christina menanti kerja-kerja konkret mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu bersama mitranya di legsilatif, dalam hal ini Komisi I DPR RI.

Pelantikan Yudo tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, mulai dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (jawapos.com)

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tetap menindak tegas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Namun, penindakan tegas tersebut juga harus dilakukan dengan pendekatan humanis.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi usai melantik Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12). “Saya kira baik pendekatan humanis, baik pengurangan prajurit TNI di Papua juga baik, tapi juga harus tegas,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, penindakan tegas harus tetap dilakukan. Hal ini penting, agar KKB tidak selalu berbuat anarkis terhadap warga sipil dan juga aparat keamanan yang bertugas di Papua. “Karena kalau nggak tegas disana KKB selalu berbuat seperti itu ya, nggak akan selesai-selesai masalahnya,” tegas Jokowi.

Selain penanganan masalah di Papua  Presiden Jokowi berpesan, menjelang tahun politik, Panglima TNI Yudo Margono diharapkan bisa menjaga netralitas para prajurit militer.

“Menjaga yang paling penting, menjaga netralitas TNI agar tidak ketarik-tarik dalam politik praktis, dan pentingnya sinergi antara TNI-Polri dalam menjaga kondusivitas negara kita,” kata Jokowi usai melantik Yudo Margono di Istana Negara.

Kepala negara menegaskan, netralitas TNI sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kondusivitas Indonesia. Sebab, akan berimplikasi terhadap prekonomian negara.

Baca Juga :  Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dilakukan dengan Dua Shift

“Karena ini penting stabilitas politik, stabilitas keamanan itu penting dalam rangka pembangunan negara kita, dalam rangka pertumbuhan ekonomi kita yang tidak pasti, karena ketidakpastian global,” ucap Jokowi.

Jokowi juga berpesan, agar dalam setiap menjalankan tugas, penting dalam menjaga kedaulatan NKRI, menjaga persatuan dan persatuan, dan mempertahankan peningkatan kepercayaan masyarakat kepada TNI. Mengingat, kepercayaan publik terhadap TNI saat ini sangat tinggi.“Kepercayaan itu dijaga terus dengan profesionalisme di tubuh TNI, terus harus di tingkatkan,” pungkas Jokowi.

Sementara itu, Panglima TNI Yudo Margono mengatakan akan melakukan evaluasi pada setiap wilayan konflik, salah satunya di Papua. Pernyataan ini disampaikan Yudo usai menghadiri paripurna pengesahan dirinya sebagai Panglima TNI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12). “Nanti kita evaluasi penanganan keamanan di Papua,” tegasnya.

Yudo pun mengaku sudah berbicara kepada para kepala staf angkatan di TNI terkait wilayah konflik di Indonesia. Jika cara penanganannya sudah tepat, maka akan dilanjutkan. Sebaliknya, akan dievaluasi jika penanganan kurang tepat selama ini.

“Kita sampaikan dengan para staf angkatan, untuk mengevaluasi bagaimana sekarang, kalau bagus kita lanjutkan. Tentunya akan kita evaluasi kalau ada yang kurang, tentunya akan kita lengkapi, sehingga ke depan harus lebih bagus,” pungkas Yudo.

Baca Juga :  140 Pengungsi Wamena Diterbangkan ke Padang

Sementara itu Komisi I DPR RI mengucapkan selamat kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/12). Anggota Komisi I DPR RI fraksi Golkar Christina Aryani optimis, kinerja Panglima TNI Yudo Margono mampu menorehkan catatan kinerja yang baik.

“Kami ucapkan selamat kepada Panglima TNI Yudo Margono atas pelantikannya hari ini. Di masa jabatan yang kurang dari 1 tahun ke depan kami optimis Panglima TNI akan sanggup memberikan catatan kinerja yang baik,” kata Christina Aryani kepada wartawan, Senin (19/12).

Politikus muda Partai Golkar ini meyakini, sejumlah program prioritas Panglima Yudo yang antara lain meningkatkan profesionalisme prajurit, bisa dilakukan dengan baik dan konsisten. Karena itu, Christina menanti kerja-kerja konkret mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu bersama mitranya di legsilatif, dalam hal ini Komisi I DPR RI.

Pelantikan Yudo tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, mulai dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (jawapos.com)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya