MERAUKE– Gedung Kantor DPRD Merauke yang berada di Jalan Brawijaya, mulai dibongkar untuk memulai pembangunan gedung yang baru, yang lebih representatif. Pembongkaran gedung tersebut dilakukan secara simbolis oleh Ketua DPRD Merauke, Ir. Drs. Benjamin Latumahina, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Merauke , Yanuarius Katmok, ST, MT, dari pihak Inspektorat, bagian Aset Pemkab Merauke disaksikan konsultan pengawas, Jumat, (16/12), kemarin.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten, Merauke Yanuarius Katmok, ST, MT, mengungkapkan, pembongkaran ini baru dapat dilakukan setelah seluruh tahapan dan administrasi telah dilakukan. ‘’Pembongkaran ini baru dapat dilakukan setelah seluruh tahapan sudah kita lalui, termasuk setelah kontrak ditandatangani dengan pihak ketiga yang memenangkan tender untuk membangun gedung baru ini,’’katanya.
Hal yang sama disampaikan Ketua DPRD Merauke, Ir. Drs. Benjamin Latumahina. Menurutnya, pembongkaran gedung lama ini baru dapat dilakukan setelah seluruh proses dan tahapan telah dilakukan. Gedung baru DPRD Merauke ini, jelas Benjamin Latumahina akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 97 miliar yang akan dibagi dalam 3 tahun anggaran, dimulai Tahun 2022. ‘’Jadi dibangun dengan pembiayaan secara multiyear dan ditargetkan selesai Tahun 2024 mendatang,’’ jelasnya.
Gedung DPRD yang dibangun ini, jelas dia, ada yang 3 lantai tapi ada juga yang hanya 2 lantai. Pembangunan gedung baru yang lebih representatif tersebut karena gedung ruang sidang sudah tidak layak dan sebagian mulai keropos.
‘’Ada beberapa aset daerah, misalnya kantor DPRD dan ada beberapa kantor dinas sudah mulai kita berpikir, sudah harus ada pembangunan baru. Karena kontruksinya sudah lama,’’ tambahnya. Gedung DPRD Merauke yang dibongkar tersebut memang sejak Agustus 2022 lalu sudah mulai dikosongkan. Pimpinan, anggota dan sekretariat DPRD Merauke pindah ke Gedung Archelaus Merauke sebagai gedung DPRD Merauke sementara untuk para pimpinan dan anggota DPRD Merauke melaksanakan tugas-tugas kedewanan. (ulo/tho)