Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Meski Ada Kenaikan 8,3%, Patut Disyukuri

JAYAPURA – Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumboirussy berpendapat bahwa dari kenaikan Upah Minimum Papua (UMP) sebesar 8,3% adalah hal yang patut disyukuri. Pasalnya di tengah situasi ekonomi yang belum membaik ternyata pemerintah menyepakati untuk ada kenaikan UMP. Rumboirussy melihat ini tentunya tak lepas dari perjuangan dari serikat pekerja ataupun dinas ketenagakerjaan.

Politisi Partai Amanat Nasional ini menyampaikan bahwa pekerja ataupun pegawai di berbagai tempat usaha di Jayapura  harus tetap bijak dalam pengeluaran. Pengeluaran harus sesuai dengan kebutuhan dan bukan mengikuti keinginan.

“Memang kenaikan ini relatif juga sebab kalau dilihat angka kemahalan ya di Jayapura juga bisa dibilang kebutuhan masih tinggi apalagi yang tinggal dengan keluarga kemudian masih ngekos dan ada cicilan atau kredit,” jelas Rumboirussy disela – sela rapat paripurna, Selasa (29/11).

Baca Juga :  Maju Pilkada 2024, 13 Anggota DPR Papua Pamit

Ini belum lagi dalam perjalanan ternyata ada yang sakit ataupun terkena musibah. “Tapi bagaimanapun juga ini tetap patut disyukuri dan kami pikir pekerja di perusahaan atau di lembaga ini harus punya inovasi lain.  Harus melek teknologi dan mencari informasi yang bermanfaat agar bisa mencari peluang usaha yang nantinya membantu ekonomi keluarga,” imbuhnya.

“Tapi sekali lagi, kami juga bersyukur dengan kenaikan ini karena  pasti sangat membantu tapi ya itu jika ada yang mau dibeli sebisa mungkin yang sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan,” tutupnya.   (ade/wen)

JAYAPURA – Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumboirussy berpendapat bahwa dari kenaikan Upah Minimum Papua (UMP) sebesar 8,3% adalah hal yang patut disyukuri. Pasalnya di tengah situasi ekonomi yang belum membaik ternyata pemerintah menyepakati untuk ada kenaikan UMP. Rumboirussy melihat ini tentunya tak lepas dari perjuangan dari serikat pekerja ataupun dinas ketenagakerjaan.

Politisi Partai Amanat Nasional ini menyampaikan bahwa pekerja ataupun pegawai di berbagai tempat usaha di Jayapura  harus tetap bijak dalam pengeluaran. Pengeluaran harus sesuai dengan kebutuhan dan bukan mengikuti keinginan.

“Memang kenaikan ini relatif juga sebab kalau dilihat angka kemahalan ya di Jayapura juga bisa dibilang kebutuhan masih tinggi apalagi yang tinggal dengan keluarga kemudian masih ngekos dan ada cicilan atau kredit,” jelas Rumboirussy disela – sela rapat paripurna, Selasa (29/11).

Baca Juga :  Hingga April, 22 Kasus Narkoba Diungkap

Ini belum lagi dalam perjalanan ternyata ada yang sakit ataupun terkena musibah. “Tapi bagaimanapun juga ini tetap patut disyukuri dan kami pikir pekerja di perusahaan atau di lembaga ini harus punya inovasi lain.  Harus melek teknologi dan mencari informasi yang bermanfaat agar bisa mencari peluang usaha yang nantinya membantu ekonomi keluarga,” imbuhnya.

“Tapi sekali lagi, kami juga bersyukur dengan kenaikan ini karena  pasti sangat membantu tapi ya itu jika ada yang mau dibeli sebisa mungkin yang sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan,” tutupnya.   (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya