JAYAPURA – Sedikitnya 8 mahasiswa aktif Universitas Sains Dan Teknologi Jayapura (USTJ) mengibarkan dua Bendera Bintang Kejora selama sejam di Lapangan Mera Hijau Kampus USTJ dan langsung diamankan Pihak Kepolisian.
Aksi yang di lakukan bertujuan untuk menolak dialog Komnas HAM dengan sejumlah Tokoh Politik Papua Merdeka dan Gereja, serta memperingati hari kematian Tokoh Kemerdekaan Papua Barat Theys Eluai 10 November 2001 yang di bunuh.
Sementara itu, dari pantauan Cenderawasih Pos, sekitar 10 mahasiswa lainya juga yang hendak melakukan perlawanan membela teman- teman mereka yang melakukan aksi juga turut di amankan kepolisian karena mahasiswa memalang pintu pagar kampus dengan memberikan penjelasan bahwa sudah ada aparat lain yang mengamankan lebih dulu hal ini mengakibatkan terjadi saling lempar di pintu masuk hingga aparat dengan kekuatan penuh masuk dan membuka pintu pagar.
Dalam aksi itu pihak Kepolisian sempat keluarkan gas air mata untuk mengamankan dan melakukan penembakan di dalam halaman kampus, selain itu, secara terpisah usai di amankan mahasiswa sebelumnya ada juga dua mahasiswa di jemput paksa aparat karena dinilai terlibat saat menonton kejadian itu, mereka langsung ditangkap sambil aparat melakukan pemukulan kepada mahasiswa hingga berdarah di sekitaran wajah mahasiswa.
“Tadi itu, kami aksi ada bicara baik – baik dan sudah diamankan Polisi yang pertama datang tapi dari belakang Polisi datang ini yang masuk baru tembakan dan gas air mata, kalau teman – teman kami yang lain ini mereka membela kami, mereka bilang jangan tangkap teman- teman kami tangap kami juga, jadi sebenarnya kami sudah bicara aman – aman dengan Polisi pertama tapi teman- teman mereka palang pintu masuk mereka baku lempar dengan Polisi ini masuk langsung kacau,”Kata salah satu Pendemo yang tidak menyebutkan namanya saat diamankan aparat.
Sementara itu, Kapolsek Heram AKP. Frengki Rumbiak saat di konfirmasi mengatakan pihaknya sudah mengamankan lebih awal tapi karena ada rombongan polisi yang berikut membuat mahasiswa dan polisi bentrok karena ada pemalangan pintu pagar.
“Kami sudah datang menanyakan kenapa kalian mengibarkan bintang kejora karena dari pihak kampus menginformasikan ada penyebaran Bintang Kejora, dan saya hubungi kasat intel dan kita tanyakan kenapa, cuma saat sementara bicara dengar aspirasi mereka (pendemo) sementara bicara mereka (anggota) masuk sehingga kami juga kena lemparan batu dan gas air mata, maka selanjutnya kami amankan mahasiswa minta kelarifikasi di Polres dan saya jamin mereka akan di pulangkan dan pasti mereka akan disuruh pulang, karena mereka sudah diamankan langsung Pak Kapolres,” Pungkasnya.
Ia mengatakan silahkan sampaikan aspirasi tapi jangan kibarkan bendera yang bertentanngan dengan negara itu pasti diamankan Polisi.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, USTJ Isak Rumbarar mengatakan bahwa jika aspirasi itu bersifat akademis pihaknya tidak larang tapi karena ini berkaitan dengan bintang kejora maka pasti berurusan dengan Polisi.
“Jika lakukan aksi ilmiah biasa saja dan aksi lainya pasti kami dukung, tapi kalo bicara pengibaran bendera maka berurusan dengan Polisi, dan langsung viral tadi kami amankan dan mereka sampaikan dan kami tidak punya kewenagan,” katanya.
Ia mengatakan soal demo ini suda berkali-kali, dan sebagai pihak lembaga pihaknya merasa nama kampus tercoreng.
“Kami berharap aparat diteksi dini di lingkungan kampus agar bisa terditeksi agar terditeksi lebih dini dan tidak ada koban dan gas air mata,” katanya.
Sampai dengan berita ini dinaikkan jumlah mahasiswa yang diamankan aparat sebanyak 20 mahasiswa yang diamankan di Polresta guna dimemintai keterangan terkait aksi mereka, (oel/gin).