Tuesday, May 20, 2025
23.3 C
Jayapura

Sering Tertangkap di PNG, Nelayan Jangan Lewat Batas Negara

MERAUKE- Dalam rangka menciptakan keamanan bagi para nelayan, Satuan Polairud Polres Merauke bertatap muka dengan masyarakat nelayan yang berada di pesisir Pantai Lampu Satu Merauke, Jumat (28/10) kemarin.

Peringatan sekaligus imbauan ini dilakukan Kasat Polairud Iptu Pri Sutejo, SH,  bersama anggotanya bagi warga yang berada di pantai lampu satu yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Dikatakan, bahwa keselamatan adalah nomor satu, sebelum berangkat melaut  agar di cek betul-betul kesiapan dan keamanan. “Untuk perahu-perahu kecil, masih banyak kami lihat para nelayan jika melaut tidak membawa life jacket. Hal ini penting untuk menjaga-jaga jika cuaca tiba tiba berubah buruk,” kata Iptu Prih

Baca Juga :  Perusahaan dan Tenaga Kerja Harus Jeli Lihat Permenaker JHT

Selain itu, Ia juga memberikan imbauan agar dalam mencari hasil laut tidak keluar dari wilayah NKRI. “Yang saya perlu tekankan disini, nelayan tidak perlu mencari hingga keluar batas negara. Karena sudah ada beberapa kejadian nelayan-nelayan kita yang keluar harus berhadapan dengan hukum. Cukup melaut di wilayah NKRI saja,” harapnya.

  Diimbau juga agar para nelayan saat akan melaut juga melengkapi dokumen kapal sebelum melaksanakan aktivitas pelayaran serta mengindahkan imbuan BMKG terkait larang berlayar saat cuaca dalam keadaan buruk.

Sekadar diketahui, untuk kesekian kalinya  nelayan asal  Kabupaten Merauke ditangkap  oleh otoritas PNG karena memasuki wilkayah toritorial menangkap ikan. Bahkan, terakhir seorang Nahkoda kapal tewas saat diberondong tembakan oleh tentara PNG dan 13 nelayan lainnya ditangkap dan sementara menjalani proses persidangan di PNG. (ulo/wen)

Baca Juga :  Ratusan Warga Long March di Wamena

MERAUKE- Dalam rangka menciptakan keamanan bagi para nelayan, Satuan Polairud Polres Merauke bertatap muka dengan masyarakat nelayan yang berada di pesisir Pantai Lampu Satu Merauke, Jumat (28/10) kemarin.

Peringatan sekaligus imbauan ini dilakukan Kasat Polairud Iptu Pri Sutejo, SH,  bersama anggotanya bagi warga yang berada di pantai lampu satu yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Dikatakan, bahwa keselamatan adalah nomor satu, sebelum berangkat melaut  agar di cek betul-betul kesiapan dan keamanan. “Untuk perahu-perahu kecil, masih banyak kami lihat para nelayan jika melaut tidak membawa life jacket. Hal ini penting untuk menjaga-jaga jika cuaca tiba tiba berubah buruk,” kata Iptu Prih

Baca Juga :  2021, PSDKP Bina 12 Kapal Tangkap 

Selain itu, Ia juga memberikan imbauan agar dalam mencari hasil laut tidak keluar dari wilayah NKRI. “Yang saya perlu tekankan disini, nelayan tidak perlu mencari hingga keluar batas negara. Karena sudah ada beberapa kejadian nelayan-nelayan kita yang keluar harus berhadapan dengan hukum. Cukup melaut di wilayah NKRI saja,” harapnya.

  Diimbau juga agar para nelayan saat akan melaut juga melengkapi dokumen kapal sebelum melaksanakan aktivitas pelayaran serta mengindahkan imbuan BMKG terkait larang berlayar saat cuaca dalam keadaan buruk.

Sekadar diketahui, untuk kesekian kalinya  nelayan asal  Kabupaten Merauke ditangkap  oleh otoritas PNG karena memasuki wilkayah toritorial menangkap ikan. Bahkan, terakhir seorang Nahkoda kapal tewas saat diberondong tembakan oleh tentara PNG dan 13 nelayan lainnya ditangkap dan sementara menjalani proses persidangan di PNG. (ulo/wen)

Baca Juga :  Sosialisasi Kebijakan dan Dana Kampanye 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya