MERAUKE- Sebanyak 20 anak-anak belasan tahun yang selama kehidupannya lebih banyak di jalanan sebagai pemulung bahkan sebagai pecandu lem aibon, menjalani rehabilitasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Merauke. Ke-20 anak yang seluruhnya laki-laki tersebut akan tinggal selama 2 bulan di Asrama Putra Marind (Aspuma) yang ada di Jalan Kuprik, Kelapa Lima Merauke.
Rehabilitasi bagi anak-anak ini dimulai dilakukan Senin (24/10), ditandai dengan seremoni pembuka. Orang tua dari anak-anak tersebut juga tampak hadir mendampingi anak-anak mereka.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Merauke, Jeremias Paulus Ruben Ndiken, S.Sos, memberikan apresiasi kepada Dinas Sosial Kabupaten Merauke yang memprogramkan pra rehabilitasi bagi anak-anak yang menjadi pecandu lem aibon ini. ‘’Anak-anak ini memiliki potensi yang sangat besar ke depan untuk membangun negeri ini,’’ katanya.
Apalagi, lanjut Jeremias Ndiken, konstitusi memberikan jaminan agar anak-anak seperti ini mendapatkan perhatian oleh negara atau pemerintah. Karena itu, dia berharap, anak-anak ini setelah menjalani rehabilitasi, bisa kembali seperti anak-anak pada umumnya. Tidak berada di jalanan dan tidak lagi mengisap lem aibon yang selama ini menjadi bagian dari kehidupan mereka.
Kepada orang tua dari anak-anak tersebut, Asisten II Jeremias Ndiken mengingatkan, agar memiliki tanggungjawab untuk membina dan menafkahi mereka. ‘’Tuhan telah menitipkan anak kepada kita lewat keluarga, maka sebagai orang tua, memiliki tanggungjawab untuk menafkahi dan membina mereka,’’ katanya. Anak harus sekolah, untuk masa depan mereka. Apalagi Merauke sudah menjadi provinsi, sehingga masa depan anak-anak tersebut harus dipersiapkan lewat pendidikan.
Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Almudin Simanjuntak, S.Sos, M.Si mengatakan, sasaran kegiatan ini adalah anak yang rentan turun ke jalan, anak pecandu lem dan pengguna zat adiktif lainnya. Rehabilitasi ini akan berlangsung selama 2 bulan, mulai 24 Oktober-18 Desember 2022 mendatang dengan jumlah peserta 20 anak sesuai jumlah tampung tempat tidur dalam asrama ini.
Almudin Simanjuntak juga menambahkan, pada 2021 lalu, juga dilakukan rehabilitasi terhadap 40 anak, di mana 5 diantaranya harus dikirim ke Makassar untuk melakukan terapi lanjuitan, 7 kembali sekolah dan sisanya dalam pemantuan pihaknya. (ulo/tho)