Wednesday, May 8, 2024
23.7 C
Jayapura

Papua Harus Dijadikan Percontohan Kehidupan Beragama di Indonesia 

MERAUKE-  Selain membuka Sidang Sinode X GPI Papua,  disela-selan kunjungan kerja Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi ke Merauke juga p meresmikan pembangunan gedung MTs Negeri Merauke dan MI Merauke serta melakukan pertemuan dengan seluruh ASN  Kantor  Agama Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat.

Kepada wartawan seusai pertemuan itu, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan bahwa dalam pertemuan ini dirinya menyampaikan beberapa hal terkait dengan program Kementrian Agama. Pertama, penguatan moderasi beragama, kedua transformasi digital dan menyambut dan mengisi tahun toleransi umat beragama di Indonesioa tahun 2022.

‘’Saya memahami dan melihat dari dekat di depan masyarakat. Di  Papua umumnya dan khususnya di Merauke kaitannya dengan kehidupan beragama itu sangat baik sekali.

Baca Juga :  Over Target, Realisasi PAD Papua Tembus 2,1 Triliun.

Bahkan  di Papua itu memiliki tingkat indeks toleransi yang sangat tinggi. Papua menempati rangking kedua  untuk indeks kerukunan di seluruh Indonesia. Artinya sangat dibanggakan. Artinya kehidupan  harmonis, kehidupan yang rukun dan  damai ini harus diplihara. Karena Indonesia  negara yang plural dan negara yang beragam adat istriadatnya, bahasanya, budaya dan  agamanya,’’ katanya.

Dalam kehidupan yang beragam dan Bhineka tersebut, lanjut Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, dipastikan dibutuhkan adanya hidup yang toleran, hidup yang dapat memahami perbedaan-perbedaan dengan bijak.

‘’Jangan perbedaan itu dijadikan sebagai alat  memecah belah. Tapi perbedaan itu dijadikan sebagai perekat persatuan di depan kebangsaan kita dan itu sudah dipraktekkan  masyarakat di Papua terutama di Merauke ini. Merauke menjadi kota miniatur Indonesia karena disini beragam orang datang dari asal daerahnya dan adat istiadat berbeda dan agama yang berbeda tapi bisa hidup rukun dan damai. Saya pikir dapat dijadikan sebagai percontohan untuk kehidupan beragama di daerah-daerah lainnya,’’ pungkasnya. (ulo/wen)

Baca Juga :  Realisasi Anggaran Pemrov Hingga Triwulan Kedua Capai 62 Persen.

MERAUKE-  Selain membuka Sidang Sinode X GPI Papua,  disela-selan kunjungan kerja Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi ke Merauke juga p meresmikan pembangunan gedung MTs Negeri Merauke dan MI Merauke serta melakukan pertemuan dengan seluruh ASN  Kantor  Agama Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat.

Kepada wartawan seusai pertemuan itu, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan bahwa dalam pertemuan ini dirinya menyampaikan beberapa hal terkait dengan program Kementrian Agama. Pertama, penguatan moderasi beragama, kedua transformasi digital dan menyambut dan mengisi tahun toleransi umat beragama di Indonesioa tahun 2022.

‘’Saya memahami dan melihat dari dekat di depan masyarakat. Di  Papua umumnya dan khususnya di Merauke kaitannya dengan kehidupan beragama itu sangat baik sekali.

Baca Juga :  MRP Perjuangkan Hak OAP Atas Tanah Ulayat

Bahkan  di Papua itu memiliki tingkat indeks toleransi yang sangat tinggi. Papua menempati rangking kedua  untuk indeks kerukunan di seluruh Indonesia. Artinya sangat dibanggakan. Artinya kehidupan  harmonis, kehidupan yang rukun dan  damai ini harus diplihara. Karena Indonesia  negara yang plural dan negara yang beragam adat istriadatnya, bahasanya, budaya dan  agamanya,’’ katanya.

Dalam kehidupan yang beragam dan Bhineka tersebut, lanjut Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, dipastikan dibutuhkan adanya hidup yang toleran, hidup yang dapat memahami perbedaan-perbedaan dengan bijak.

‘’Jangan perbedaan itu dijadikan sebagai alat  memecah belah. Tapi perbedaan itu dijadikan sebagai perekat persatuan di depan kebangsaan kita dan itu sudah dipraktekkan  masyarakat di Papua terutama di Merauke ini. Merauke menjadi kota miniatur Indonesia karena disini beragam orang datang dari asal daerahnya dan adat istiadat berbeda dan agama yang berbeda tapi bisa hidup rukun dan damai. Saya pikir dapat dijadikan sebagai percontohan untuk kehidupan beragama di daerah-daerah lainnya,’’ pungkasnya. (ulo/wen)

Baca Juga :  Setalah Sembilan Tahun Akhinya Gedung DPRD Nduga Difungsikan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya