JAYAPURA-Persoalan yang dialami puluhan dokter kontrak yang mengabdi di RSUD Jayapura menjadi perhatian serius Komisi V DPR Papua.
Komisi yang juga membidangi sector kesehatan ini mengaku heran jika rumah sakit rujukan milik provinsi ini selalu “sakit”.
Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, Jack Komboy menyampaikan ikut memonitor persoalan ini dan segera mengundang direktur rumah sakit beserta perangkat tim medisnya untuk mengecek persoalan yang sedang terjadi.
“Kami sudah mendengar banyak masalah soal rumah sakit ini. Memang agak memusingkan dan membingungkan tapi masalahnya RS Abepura bisa tapi kok RSUD Dok II tidak bisa, kan sama-sama rumah sakit provinsi,” ucap Jack Komboy melalui ponselnya, Kamis (4/8).
Ia menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun RSUD Jayapura selalu ada masalah. Jika bukan soal sarana prasarana, komplain pasien biasanya berkaitan dengan managemen atau internal rumah sakit dan kali ini kembali terulang. “Kami pikir ada hal yang harus dijelaskan, masa harus ganti direktur lagi. Meski diganti kadang masalah selalu ada jadi ini harus diseriusi,” bebernya.
Jack membandingkan pengelolaan rumah sakit di RSUD Abepura dengan RSUD Jayapura dimana menurutnya masih lebih aman RSUD Abepura. “Kami melihat ada satu system yakni remonerasi yang digunakan di RS Abepura dimana semua yang kecil-kecil bisa dibayarkan, harusnya Dok II bisa lebih baik apalagi ini rumah sakit paling dekat dengan kantor gubernur. Harusnya bisa memberi contoh kepada rumah sakit lainnya,” bebernya. Karenanya, ia menyampaikan akan segera mengundang pihak rumah sakit untuk satu kali bicara dan harus tuntas. “APBDnya di Dok II juga sangat besar tapi mengapa selalu bermasalah,” tutupnya. (fia/ade/nat)