Monday, December 23, 2024
26.7 C
Jayapura

11 Kabupaten di Papua Belum Melaksanakan Bulan Imunisasi

JAYAPURA – 11 dari 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua belum melakukan Bulan Imunisasi Anak (BIA). Alasannya karena sekolah libur dan belum adanya dana.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyampaikan, 11 Kabupaten tersebut yakni Kabupaten Waropen, Yapen, Supiori, Yahukimo, Puncak, Puncak Jaya, Nduga, Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai dan Mamberamo Raya.

“Penyebabnya ada beberapa yang mengatakan sekolah libur, namun itu bukan sebuah alasan. Karena usia yang melaksanakan BIA 9 bulan hingga 12 tahun,” kata dr Aaron, Senin (27/6)

“Saya rasa bukan hal yang baru soal suntik imunisasi seperti kebal penyakit campak rubella, suntik kebal penyakit polio, penyakit TBC dan lainnya. Itu hal yang biasa, teman  teman di kabupaten/kota kerja saja karena uang akan datang sendiri kalau kita kerja dengan baik,” lanjutnya.

Baca Juga :  Anjungan Papua di TMIII Sebagai Rumah Sosial Budaya Papua Pegunungan

dr Aaron mengimbau kabupaten/kota tetap melakukan Bulan Imunisasi Anak, jangan hanya karena tidak ada uang lantas tidak melakukanya.

“Inikan hanya pekerjaan biasa, kita melaksanakannya untuk anak-anak Papua kedepannya. Untuk Nduga bisa dilakukan di Kabupaten Jayawijaya, sementara untuk Kabupaten Puncak dari sisi keamanan kita tidak bisa paksakan. Namun untuk daerah lainnya harus bergerak,” pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA – 11 dari 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua belum melakukan Bulan Imunisasi Anak (BIA). Alasannya karena sekolah libur dan belum adanya dana.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyampaikan, 11 Kabupaten tersebut yakni Kabupaten Waropen, Yapen, Supiori, Yahukimo, Puncak, Puncak Jaya, Nduga, Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai dan Mamberamo Raya.

“Penyebabnya ada beberapa yang mengatakan sekolah libur, namun itu bukan sebuah alasan. Karena usia yang melaksanakan BIA 9 bulan hingga 12 tahun,” kata dr Aaron, Senin (27/6)

“Saya rasa bukan hal yang baru soal suntik imunisasi seperti kebal penyakit campak rubella, suntik kebal penyakit polio, penyakit TBC dan lainnya. Itu hal yang biasa, teman  teman di kabupaten/kota kerja saja karena uang akan datang sendiri kalau kita kerja dengan baik,” lanjutnya.

Baca Juga :  Apresiasi Wapres untuk Bank Papua Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat

dr Aaron mengimbau kabupaten/kota tetap melakukan Bulan Imunisasi Anak, jangan hanya karena tidak ada uang lantas tidak melakukanya.

“Inikan hanya pekerjaan biasa, kita melaksanakannya untuk anak-anak Papua kedepannya. Untuk Nduga bisa dilakukan di Kabupaten Jayawijaya, sementara untuk Kabupaten Puncak dari sisi keamanan kita tidak bisa paksakan. Namun untuk daerah lainnya harus bergerak,” pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya