Wednesday, May 1, 2024
26.7 C
Jayapura

Benny Wenda Minta Dukungan Inggris

JAYAPURA-Benny Wenda  President Pemerintahan Sementara United liberation Movement for West Papua  (ULMWP). berpidato depan Parlemen Inggris dan meminta negara tersebut mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari Indonesia.

Melalui rilis yang diterima Cenderawasih Pos, dalam pidatonya  yang disampaikan pada pertemuan Parlemen Internasional untuk West Papua (IPWP) di Parlemen Inggris, 14 Juni lalu, ia menyampaikan terima kasih kepada Alex Sobel MP yang telah menjadi tuan rumah acara ini tentang hak asasi manusia dan penentuan nasib sendiri di West Papua, Pemerintah Inggris karena menyerukan kepada Indonesia untuk mengizinkan Komisaris Tinggi PBB mengunjungi West Papua.

Dengan mengawali mengheningkan cipta selama satu menit untuk dua tokoh politik penting West Papua yang baru saja meninggal dunia Jacob Prai, anggota parlemen nasional di wilayah Merauke, Benny mengklaim, selama beberapa bulan terakhir telah berhasil menyoroti situasi hak asasi manusia di West Papua. “Kami telah mengadakan sejumlah pertemuan Parlemen Internasional untuk West Papua, di Parlemen ini, di Parlemen Spanyol, di Parlemen Belanda. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah perjuangan kami bahwa suara rakyat West Papua terdengar di Parlemen bekas kekuasaan kolonial,” ungkapnya.

Baca Juga :  THGP Surati KPK, MInta Gubernur Berobat ke Singapura

“Kami juga meluncurkan cabang di Uni Eropa dari anggota Parlemen Internasional untuk West Papua di Parlemen Eropa. Dengan setiap pertemuan, momentum untuk kunjungan Komisaris Tinggi PBB telah berkembang. Inggris telah bergabung dengan 79 negara bagian di Organisasi Negara-negara Afrika, Karibia dan Pasifik (OACP’s), dan 18 negara bagian di Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dalam menyerukan kunjungan ini,” sambungnya.

Benny juga mengklaim, Komisi Uni Eropa mendukung kunjungan tersebut. Seperti halnya Belanda, Jerman, Inggris, dan Spanyol. “Itulah sebabnya kami di sini hari ini, untuk memberikan seruan internasional terpadu kami untuk kunjungan Komisaris Tinggi PBB untuk hak asasi manusia ke West Papua. Ribuan orang West Papua berbaris mendukung pertemuan ini. Dukungan mereka berbahaya, mereka bisa ditangkap oleh Indonesia hanya karena protes secara damai. Namun setiap kejadian seperti ini membawa harapan bagi mereka, karena mereka tahu perjuangan mereka didengar oleh dunia. Saya di sini untuk mewakili mereka sebagai Presiden Pemerintahan Sementara kita,” katanya.

Baca Juga :  Satgas Yonif 125/SMB Bersama Polres Asmat Kembali Gagalkan Penyelundupan Miras

Ia juga meminta, Indonesia harus mengizinkan media internasional masuk ke West Papua. “Keempat, kami menuntut agar Inggris dan UE menghentikan semua investasi di West Papua sampai Indonesia mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia masuk ke wilayah tersebut,” tambahnya.

Di akhir pidatonya Benny meminta Presiden Indonesia Jokowi harus duduk bersama ULMWP untuk membahas referendum kemerdekaan yang dimediasi secara internasional. (oel/nat)

JAYAPURA-Benny Wenda  President Pemerintahan Sementara United liberation Movement for West Papua  (ULMWP). berpidato depan Parlemen Inggris dan meminta negara tersebut mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari Indonesia.

Melalui rilis yang diterima Cenderawasih Pos, dalam pidatonya  yang disampaikan pada pertemuan Parlemen Internasional untuk West Papua (IPWP) di Parlemen Inggris, 14 Juni lalu, ia menyampaikan terima kasih kepada Alex Sobel MP yang telah menjadi tuan rumah acara ini tentang hak asasi manusia dan penentuan nasib sendiri di West Papua, Pemerintah Inggris karena menyerukan kepada Indonesia untuk mengizinkan Komisaris Tinggi PBB mengunjungi West Papua.

Dengan mengawali mengheningkan cipta selama satu menit untuk dua tokoh politik penting West Papua yang baru saja meninggal dunia Jacob Prai, anggota parlemen nasional di wilayah Merauke, Benny mengklaim, selama beberapa bulan terakhir telah berhasil menyoroti situasi hak asasi manusia di West Papua. “Kami telah mengadakan sejumlah pertemuan Parlemen Internasional untuk West Papua, di Parlemen ini, di Parlemen Spanyol, di Parlemen Belanda. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah perjuangan kami bahwa suara rakyat West Papua terdengar di Parlemen bekas kekuasaan kolonial,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pasutri Dihadang, Suami Dianiaya, Istri Diperkosa

“Kami juga meluncurkan cabang di Uni Eropa dari anggota Parlemen Internasional untuk West Papua di Parlemen Eropa. Dengan setiap pertemuan, momentum untuk kunjungan Komisaris Tinggi PBB telah berkembang. Inggris telah bergabung dengan 79 negara bagian di Organisasi Negara-negara Afrika, Karibia dan Pasifik (OACP’s), dan 18 negara bagian di Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dalam menyerukan kunjungan ini,” sambungnya.

Benny juga mengklaim, Komisi Uni Eropa mendukung kunjungan tersebut. Seperti halnya Belanda, Jerman, Inggris, dan Spanyol. “Itulah sebabnya kami di sini hari ini, untuk memberikan seruan internasional terpadu kami untuk kunjungan Komisaris Tinggi PBB untuk hak asasi manusia ke West Papua. Ribuan orang West Papua berbaris mendukung pertemuan ini. Dukungan mereka berbahaya, mereka bisa ditangkap oleh Indonesia hanya karena protes secara damai. Namun setiap kejadian seperti ini membawa harapan bagi mereka, karena mereka tahu perjuangan mereka didengar oleh dunia. Saya di sini untuk mewakili mereka sebagai Presiden Pemerintahan Sementara kita,” katanya.

Baca Juga :  DOB Tetap Beri Prioritas dan Peluang bagi OAP

Ia juga meminta, Indonesia harus mengizinkan media internasional masuk ke West Papua. “Keempat, kami menuntut agar Inggris dan UE menghentikan semua investasi di West Papua sampai Indonesia mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia masuk ke wilayah tersebut,” tambahnya.

Di akhir pidatonya Benny meminta Presiden Indonesia Jokowi harus duduk bersama ULMWP untuk membahas referendum kemerdekaan yang dimediasi secara internasional. (oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya