Monday, May 6, 2024
30.7 C
Jayapura

Bulog Baru Serap Panen Rendengan 751 Ton

MERAUKE- Kendati panen rendengan padi tahun 2022 hampir selesai, namun penyerapan yang dilakukan Perum Bulog Merauke atas hasil panen rendengan tersebut masih sangat kecil. Kepala Perum Bulog Merauke, Abdul Azis saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Rabu (18/5) mengungkapkan, hasil panen rendengan yang diserap Bulog lewat mitranya baru mencapai 751 ton dari target penyerapan di tahun 2022 sebanyak 24.800 ton lebih.

“Kalau dilihat dari target memang masih sangat kecil, karena belum mencapai 1.000 ton. Kemarin saya sempat jalan-jalan ke lapangan, tapi ternyata hasil panen rendengan sudah habis,”katanya.

Penyebab penyerapan yang tidak maksimal tersebut, ungkap Abdul Azis, pertama, hasil panen rendengan tahun ini sangat turun karena pupuk subsidi yang diharapkan petani terlambat datang dan kuotanya yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Sementara pupuk non subsidi tidak mampu dibeli sebagian petani sehingga hasil panen rendengan tersebut sangat turun.

Baca Juga :  Mantan Sekda Mappi Dituntut 7,5 Tahun Penjara

“Pupuk subsidi baru datang saat mau panen. Sebagian petani merasa tidak mampu membeli pupuk non subsidi karena harganya jauh lebih mahal dari pupuk subsidi,” katanya.

Kedua, sebagian dari padi rendengan tersebut terserang hama tungro, yang membuat sebagian petani gagal panen. Namun begitu, lanjut Abdul Azis, pihaknya masih menunggu perkembangan untuk tanam dan panen gadu di tahun 2022 serta tanam dan panen untuk ketiga kalinya.

Sementara itu, stok yang ada di dalam gudang Bulog saat ini mencapai 6.500 ton. Jumlah ini, lanjut Abdul Azis, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan jatah ASN dan TNI-Polri di Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat.(ulo/tho)

Baca Juga :  Pencungkil Mata Tukang Ojek Ditangkap   

MERAUKE- Kendati panen rendengan padi tahun 2022 hampir selesai, namun penyerapan yang dilakukan Perum Bulog Merauke atas hasil panen rendengan tersebut masih sangat kecil. Kepala Perum Bulog Merauke, Abdul Azis saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Rabu (18/5) mengungkapkan, hasil panen rendengan yang diserap Bulog lewat mitranya baru mencapai 751 ton dari target penyerapan di tahun 2022 sebanyak 24.800 ton lebih.

“Kalau dilihat dari target memang masih sangat kecil, karena belum mencapai 1.000 ton. Kemarin saya sempat jalan-jalan ke lapangan, tapi ternyata hasil panen rendengan sudah habis,”katanya.

Penyebab penyerapan yang tidak maksimal tersebut, ungkap Abdul Azis, pertama, hasil panen rendengan tahun ini sangat turun karena pupuk subsidi yang diharapkan petani terlambat datang dan kuotanya yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Sementara pupuk non subsidi tidak mampu dibeli sebagian petani sehingga hasil panen rendengan tersebut sangat turun.

Baca Juga :  Dua Bakal Calon Perseorangan Ambil Formulir

“Pupuk subsidi baru datang saat mau panen. Sebagian petani merasa tidak mampu membeli pupuk non subsidi karena harganya jauh lebih mahal dari pupuk subsidi,” katanya.

Kedua, sebagian dari padi rendengan tersebut terserang hama tungro, yang membuat sebagian petani gagal panen. Namun begitu, lanjut Abdul Azis, pihaknya masih menunggu perkembangan untuk tanam dan panen gadu di tahun 2022 serta tanam dan panen untuk ketiga kalinya.

Sementara itu, stok yang ada di dalam gudang Bulog saat ini mencapai 6.500 ton. Jumlah ini, lanjut Abdul Azis, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan jatah ASN dan TNI-Polri di Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat.(ulo/tho)

Baca Juga :  LPP RRI Gelar Lomba Bintang Radio 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya