Friday, December 27, 2024
27.7 C
Jayapura

KKB Disebut Bakar Sekolah dan Aniaya Dua Guru

JAYAPURA-Wajah perjuangan dari TPNPB-OPM di Papua kembali ternoda. Kelompok yang disebut Polisi sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST) versi  TNI ini melakukan aksi tak terpuji dengan membakar  satu gedung  Sekolah Satu Atap YPPGI-SMP Negeri 2 Hitadipa (SD dan SMP) di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Rabu (30/3).

Tak hanya membakar, kelompok ini juga melakukan penganiayaan terhadap dua guru di lokasi kejadian.

Pembakaran ini terjadi sekira pukul 17.50 WIT dan  KKB pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya disebut – sebut sebagai pelaku pembakaran.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan bahwa kejadian ini berawal sekira pukul 17.50 WIT ketika salah  satu anggota polisi setempat melihat kepulan asap dari arah Kampung Hitadipa.

Setelah dicek ternyata ada bangunan sekolah yang terbakar. Lalu dilakukan penelusuran dan dari keterangan saksi, lanjut Kamal pada pukul 16.30 WIT gerombolan KKB dengan lebih dari 10 orang masuk ke dalam Kampung Hitadipa kemudian menuju sekolah yang kemudian membakar gedung dengan 9 kelas tersebut.

Baca Juga :  Sebelum Dieksekusi Penambang Sempat Dikumpulkan Jadi Satu

“Selain membakar, mereka juga menganiaya guru di situ. Mungkin saja guru ini mau mencegah atau menghalau tapi malah dianiaya,” beber Kamal saat ditemui di Mapolresta Jayapura Kota, Kamis (31/3).

Usai melakukan pembakaran dan penganiayaan, selanjutnya gerombolan KKB melarikan diri keluar dari Kampung Hitadipa. “Kami cukup menyayangkan, sebab ada juga guru yang dianiaya. Kami masih dalami  apakah saat itu guru ini sempat buang suara ke KKB lalu mereka marah atau seperti apa tapi yang jelas saat ini anggota TNI-Polri di Intan Jaya telah menyekat jalur KKB untuk masuk ke kota Sugapa dan juga melakukan pengamanan di sekitaran objek vital,” tandas Kamal.

Baca Juga :  Belum Capai Lokasi, Tim SAR Tambah Enam Personel

Terkait apakah pembakaran gedung sekolah ini ada kaitannya dengan tertembaknya dua anggota KKB di Nabire, Kamal belum bisa memastikan. “Bisa jadi karena mereka masih keluarga tapi akan kami pastikan dulu apakah ada kaitannya atau tidak,” tutupnya.

Sementara  informasi lain yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan bahwa TPNPB-OPM atau KKB membakar fasilitas umum dalam hal ini gedung sekolah lantaran gedung sekolah tersebut digunakan oleh TNI-Polri. Gedung ini juga digunakan sebagai pos  sehingga KKB  menganggap bahwa gedung ini tidak dipakai semestinya dan justru dijadikan markas aparat keamanan.

Sementara kegiatan belajar mengajar dan pelayanan medis di Hitadipa juga tidak berjalan sehingga membuat KKB atau TPNPB-OPM marah sehingga melampiaskan dengan membakar gedung tersebut. (ade/nat)

JAYAPURA-Wajah perjuangan dari TPNPB-OPM di Papua kembali ternoda. Kelompok yang disebut Polisi sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST) versi  TNI ini melakukan aksi tak terpuji dengan membakar  satu gedung  Sekolah Satu Atap YPPGI-SMP Negeri 2 Hitadipa (SD dan SMP) di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Rabu (30/3).

Tak hanya membakar, kelompok ini juga melakukan penganiayaan terhadap dua guru di lokasi kejadian.

Pembakaran ini terjadi sekira pukul 17.50 WIT dan  KKB pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya disebut – sebut sebagai pelaku pembakaran.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan bahwa kejadian ini berawal sekira pukul 17.50 WIT ketika salah  satu anggota polisi setempat melihat kepulan asap dari arah Kampung Hitadipa.

Setelah dicek ternyata ada bangunan sekolah yang terbakar. Lalu dilakukan penelusuran dan dari keterangan saksi, lanjut Kamal pada pukul 16.30 WIT gerombolan KKB dengan lebih dari 10 orang masuk ke dalam Kampung Hitadipa kemudian menuju sekolah yang kemudian membakar gedung dengan 9 kelas tersebut.

Baca Juga :  Ketiga Terduga Pelaku Telah Berada di Mapolresta

“Selain membakar, mereka juga menganiaya guru di situ. Mungkin saja guru ini mau mencegah atau menghalau tapi malah dianiaya,” beber Kamal saat ditemui di Mapolresta Jayapura Kota, Kamis (31/3).

Usai melakukan pembakaran dan penganiayaan, selanjutnya gerombolan KKB melarikan diri keluar dari Kampung Hitadipa. “Kami cukup menyayangkan, sebab ada juga guru yang dianiaya. Kami masih dalami  apakah saat itu guru ini sempat buang suara ke KKB lalu mereka marah atau seperti apa tapi yang jelas saat ini anggota TNI-Polri di Intan Jaya telah menyekat jalur KKB untuk masuk ke kota Sugapa dan juga melakukan pengamanan di sekitaran objek vital,” tandas Kamal.

Baca Juga :  Rentetan Peristiwa Yahukimo dan Krisis Kemanusiaan

Terkait apakah pembakaran gedung sekolah ini ada kaitannya dengan tertembaknya dua anggota KKB di Nabire, Kamal belum bisa memastikan. “Bisa jadi karena mereka masih keluarga tapi akan kami pastikan dulu apakah ada kaitannya atau tidak,” tutupnya.

Sementara  informasi lain yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan bahwa TPNPB-OPM atau KKB membakar fasilitas umum dalam hal ini gedung sekolah lantaran gedung sekolah tersebut digunakan oleh TNI-Polri. Gedung ini juga digunakan sebagai pos  sehingga KKB  menganggap bahwa gedung ini tidak dipakai semestinya dan justru dijadikan markas aparat keamanan.

Sementara kegiatan belajar mengajar dan pelayanan medis di Hitadipa juga tidak berjalan sehingga membuat KKB atau TPNPB-OPM marah sehingga melampiaskan dengan membakar gedung tersebut. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya