Gereja GIDI Jemaat Bless Kupang Diresmikan
KUPANG-Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) ke-59 terasa istimewa bagi jemaat GIDI di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pasalnya di hari yang bersejarah itu, gedung Gereja GIDI Jemaat Bless Kupang yang berlokasi di Kelurahan Belu, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang diresmikan, Sabtu (12/2) lalu.
Peresmian gedung gereja ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatangan prasasti serta penyerahan kunci dari Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak (RHP) kepada Gembala Jemaat Bless Pendeta Baber Karoba. Dilanjutkan pembukaan pintu gereja oleh Ketua Departemen Misi BPP Gereja Injili di Indonesia, Pendeta Niton Kobak mewakili President GIDI.
Momen istimewa ini disaksikan Staf Ahli Wali Kota Kupang, Maria Magdalena Marlen Datag bersama seluruh tamu undangan, jemaat, para tokoh agama dan 59 kepala kampung dari Mamberamo Tengah.
Usai pembukaan papan selubung dan penandatangan prasasti dilanjutkan dengan ibadah syukur. Ibadah syukur ini dirangkaikan dengan perayaan HUT GIDI ke-59.
Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak mengatakan, kehadiran dirinya bersama rombongan berjumlah 129 orang termasuk 59 kepala kampung di Kabupaten Mamberamo menunjukan kepada semua orang bahwa pemerintah dan masyarakatnya sangat peduli dengan gereja.
Menurut Bupati RHP, dalam perjalannya, banyak gereja telah dibangun berkat donasi masyarakat, para kepala kampung, dan pemerintah Kabupaten Mamberamo. Kebersamaan tersebut menurutnya, menunjukan eksistensi menjaga keutuhan gereja GIDI.
Bupati RHP menuturkan, gereja adalah yang paling tinggi, sehingga dalam pelayanannya selalu mengutamakan kepentingan gereja-gereja.
Bupati RHP berharap, kehadiran mereka di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, akan membawa misi berkah dan persaudaraan, serta senantiasa turut memperhatikan umat manusia di Nusa Tenggara Timur.
“Kehadiran saya dengan para kepala kampung hari ini telah membuktikan bahwa penginjilan yang telah diprogramkan dan dipercayakan oleh Gereja Injili di Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah, telah kami lakukan dan didukung penuh oleh kepala-kepala kampung, yang menurut manusia kepala kampung itu orang berdosa, ini menurut manusia. Yang juga menurut manusia mereka ini banyak masalah. Tetapi hari ini, saya ingin membuktikan kepada gereja bahwa tidak semua kepala kampung yang malas tahu dengan gereja. Hari ini 59 kepala kampung hadir di Kota Kupang bukan berarti kami datang membanggakan diri kami, sebagai aparatur pemerintahan terendah di kampung, sama sekali tidak. Tetapi Kabupaten Mamberamo Tengah ini punya sejarah historis gereja yang kuat, Injil pertama berdiri di Wilayah Bogo,” tegasnya.
Bupati RHP berharap dukungan Pemerintah Kota Kupang, agar dalam pelayanan gerejawi, mereka ikut berperan memberikan pelayanan kepada jemaat secara manusia demi kesejahteraan bersama, dan membangun persaudaraan antara sesama umat manusia. Karena menurut Bupati RHP, antara orang Papua dan NTT adalah saudara.
Di tempat yang sama, Ketua Departemen Misi BPP GIDI Pdt Niton Kobak atas nama gereja menyampaikan terima kasih kepada Bupati Mamberamo tengah bersama 59 kepala kampung yang hadir langsung di tempat acara, yang telah membangun gereja ini.
Dalam sambutannya mewakili Wali Kota Kupang Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Maria Magdalena Marlen Detag menyampaikan ucapan selamat atas peresmian gereja GIDI Jemaat Bless.
Dia memberikan apresiasi dengan kehadiran 59 kepala kampung dengan jumlah rombongan 156. Dirinya memberikan apresiasi terhadap apa yang selama ini dibuat oleh Bupati Ricky Ham Pagawak yang dapat menyisihkan waktunya di bidang pemerintahan dengan melakukan pekerjaan Tuhan.
Dia mengakui, Pemkot Kupang menyambut baik pembangunan gedung gereja GIDI dengan ditandai kehadiran Wali Kota Kupang sendiri meletakkan batu pertama pembangunan rumah Tuhan ini. “Karena dengan bertambahnya umat Allah berarti mental daripada masyarakat bisa lebih dibina,”ujarnya.
Dia menjelaskan,selama ini Pemerintah Kota Kupang juga banyak dibantu lewat gereja. Dia pun memberi contoh, saat Kota Kupang baru saja terkena silklon badai tropis. Ada peran gereja dengan melakukan pendataan dan penyaluran bantuan kepada masyarakat.Termasuk juga bantuan Covid.
Bahkan gereja sendiri mengeluarkan bantuan sehingga Pemkot Kupang merasa mendapatkan mitra atau patner kerja. (Humas/reis/nat)