Melihat Usaha Reparasi dan Jual Beli Sepeda Bekas Bai yang Sudah Berjalan 11 Tahun
Usaha reparasi jual beli sepeda bekas Bai sudah berjalan hampir 11 Tahun dan kini banyak pelanggannya dari luar Kota Jayapura. Bagaimana kisah Bai dalam menekuni usaha ini hingga dikenal orang banyak?
Laporan : Priyadi-Jayapura.
Lelaki paruh baya duduk santai dengan kursi kecil, sambil memperbaiki sepeda bekas tanpa menggunakan baju itulah Bai, pemilik usaha reparasi dan jual beli sepeda bekas di usaha bestu kali acai belakang Masjid Firdaus, Abepura-Kota Jayapura.
Saat ditemui Cenderawasih Pos Senin (7/2) lalu, Bai masih sibuk memperbaiki sepeda bekasnya, ia terlihat sangat terampil dan lincah memperbaiki sepeda bekas, alatnya yang rusak ia ganti dan pasang dengan begitu cepat.
Cenderawasih Pos pun tertarik untuk mencoba menggali lebih dalam terkait usahanya itu, seketika itu, Bai langsung menceritakan awal mula ia buka usaha ini.
Bai menceritakan awal mula Ia datang di Kota Jayapura pada tahun 2010 akhir, ia tak lantas bekerja reparasi dan jual beli sepeda bekas namun terlebih dahulu mencari besi tua berkeliling menggunakan kendaraan sepeda motor, tak berselang lama satu tahun kemudian tahun 2011 ia tertarik untuk reparasi sepeda bekas untuk dijual kembali karena memang dia mempunyai keahlian dalam memperbaiki sepeda.
Perbaikan sepeda bekas menurutnya tidak sulit yang penting komponen alat-alatnya ada semua seperti laker, rem, kunci, ban dalam, ban luar alat kerja sepeda yang rusak bisa diperbaiki dengan cepat dan untuk sepeda bekas biasanya ia dapat di teman temannya yang cari besi tua di komplek perumahan. Rata-rata sepeda anak kecil, dimana orang tua yang sudah bosan dengan sepeda anaknya padahal kerusakan sedikit lalu dijual di pencari bestu, kemudian penjual besti dijual lagi pada dirinya dengan harga cukup terjangkau dan setelah diperbaiki bisa dijual lagi antara Rp 250 ribu- Rp 400 ribu untuk yang anak -anak.
Kata Bai, memang ada sebagian alat yang memang ia datangkan atau beli dari Jawa seperti laker Karena untuk di Jayapura harganya beda dan cari yang susah karena ini komponen sepeda yang sangat dibutuhkan sekali, tapi untuk ban dalam, ban luar, rem banyak di jual di Kota Jayapura.
” Biasanya penjualan sepeda bekas banyak dicari anak-anak dan orang tua pada saat musim liburan dalam satu bulan bisa menjual lebih dari 10 sepeda bekas namun jika tidak masa liburan pasti tidak terlalu banyak yang penting ada pemasukan untuk biaya hidup setiap hari ini,”katanya.
Selama menjual sepeda bekas sudah banyak pelanggan yang datang mulai dari Doyo, Sentani Kabupaten Jayapura hingga Arso, Kabupaten Keerom. Dari usaha reparasi dan jual beli sepeda ia juga sudah senang dan menghasilkan uang yang berkah dan membantu anak-anak atau orang tua tidak perlu membeli sepeda baru yang harganya mahal.
Untuk stok sepeda bekas menurutnya selama ini selalu ada karena banyak temannya yang mencari dan mendapatkan sepeda bekas lalu dijual di tempatnya dan ini lebih menguntungkan daripada mereka hanya menjualnya secara kiloan untuk rangka sepeda bekas yang dihargai perkilo Rp3. 000.
Bai mengaku, untuk sepeda bekas yang ia perbaiki hanya sepeda biasa dan untuk anak-anak namun untuk sepeda bagus yang harganya mahal jutaan ia tidak berani perbaiki harus dibawa ke ahlinya dan alatnya juga ia tidak lengkap.
Dalam mengambil untung dalam pembelian sepeda bekas juga tidak banyak-banyak yang penting bisa untuk biaya hidup sehari-hari dan menambung secukupnya. Dalam menjalankan usahanya Ia memang sempat berpindah-pindah tempat selama beberapa kali namun Sudah beberapa tahun ini ada di belakang masjid Firdaus Kali Acai Abepura, yang ada usaha besi tua.
Dan selama ini pelanggannya dalam membeli sepeda bekasnya belum ada keluhan karena memang yang dijual benar-benar sudah siap dipakai.(*).