Wednesday, May 1, 2024
24.7 C
Jayapura

Selain Untuk Pembinaan Atlet, Akan Dikomersialkan Sebagai Tempat Wisata

Melihat Program Pemprov  Papua dalam Perawatan dan Pemeliharaan Venue PON

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 telah usai digelar 3 bulan lalu. Selain sukes sebagai tuan rumah penyelenggara PON, Papua juga berhasil meraih peringkat empat di PON XX, dan menjadi juara umum pada event Peparnas XVI. Pasca pesta olahraga ini, lantas bagaimana pemanfaatan dan perawatan  venue-venue yang sudah dibangun ini?

Laporan: Erianto_Jayapura

Diketahui sebanyak 31 venue PON Papua dipergunakan untuk mendukung pertandingan 37 cabang olahraga atau 56 disiplin nomor pertandingan di empat klaster, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.

  Sembilan venue disiapkan oleh Pemerintah Pusat, 13 venue disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua, enam venue disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten dan tiga venue disiapkan oleh pihak swasta.

  Menyoal ‘PR’ besar terkait perawatan venue, Pemerintah Provinsi Papua sudah menyiapkan rancangan pengelolaan dan pemanfaatan venue. Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Alexander Kapisa kepada Cenderawasih Pos, Senin (1/2) kemarin.

  Alex begitu sapaan Kadisorda Papua menuturkan, sebelum pelaksanaan PON dan Peparnas, Disorda sudah menyusun strategi dalam pengelolaan dan pemanfaatan venue dalam rangka pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga di masa yang akan datang.

  “Rancangan strategi pengelolaan dan pemanfaatan venue ini juga sudah pernah kami presentasikan kepada pemerintah pusat, khususnya kepada Kantor Staf Khusus Presiden pada bulan November yang lalu,” ungkap Alex dalam telepon selulernya.

   Lanjut Alexander, dari seluruh venue yang dibangun untuk mendukung laga cabang olahraga PON dan Peparnas, 11 diantaranya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi Papua ke depan. Kemudian venue yang berdiri di atas tanah milik instansi atau yayasan tertentu seperti di Baseball dan softball yang di Uncen dan AURI, GOR Futsal di Timika, GOR STT GIDI dan Lapangan Panahan telah dihibahkan.

Baca Juga :  75 % Remaja Gangguan Jiwa, Akibat Penyalahgunaan Narkoba

  “Sementara yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi ada 11 venue, antara lain 3 venue yang ada di kompleks Doyo Baru, 4 venue yang ada di kompleks Kampung Harapan serta beberapa venue yang ada di Kota Jayapura seperti Dayung, Arena Sepatu Roda, GOR Cendrawasih dan Stadion Mandala.” ujar Alex.

  Dari venue-venue tersebut, lanjut Alex, Disorda sudah mempunyai strategi untuk pemanfaatan, sehingga nantinya konsentrasi pembiayaan terhadap pemanfaatan venue ini dapat didistribusikan dengan baik dan tepat sasaran.

  “Seperti pemanfaatan venue yang ada di kompleks Doyo Baru, kami rencanakan digunakan untuk pemusatan pembinaan calon atlet serta atlet berprestasi Papua melalui PPLP/PPLPD. Dengan demikian pembiayaan terhadap pembinaan atlet dapat paralel dengan pemeliharaan terhadap venue-venue yang ada di dalam kawasan tersebut. Di samping tentunya masih terdapat peluang untuk pemanfaatan kawasan di dalam kompleks Doyo Baru untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial dan insidentil,” kata Alec.

  Pemanfaatan kompleks Kampung Harapan, sambung Alex, nantinya dirancang menjadi kawasan olahraga yang dikomersialkan. Hal ini penting agar kawasan ini nanti dapat menjadi pusat kegiatan baru bagi masyarakat yang ada di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

  Kemudian Kampung Harapan nantinya akan dijadikan sebagai kawasan multifungsi, sehingga baik venue maupun lahan yang ada di dalam kompleks tersebut dapat menjadi sumber pendapatan sehingga pendanaan pemeliharaan kawasan ini dapat diperoleh dari komersialisasi yang dilakukan.

  “Jadi nanti pada akhirnya pengelolaan kawasan Kampung Harapan akan diserahkan kepada pihak ketiga. Pola nya nanti apakah seperti BLU atau BUMD atau ada pola lain akan kita pikirkan mana yang terbaik. Untuk tahap awal ini pengelolaan venue ini masih di bawah pengelolaan langsung pemerintah provinsi melalui UPTD yang ada Dinas Olahraga dan Pemuda,” ucap Alex,

  Dirinya juga membeberkan bahwa saat ini Disorda Papua sedang mengkaji peluang lain yang dapat dijadikan sarana pendukung dalam rangka menjadikan kampung harapan sebagai pusat wisata baru di Papua. Misalnya membangun hotel berbintang 3 di dalam kawasan ini, pembangunan monument PON dan Peparnas, pembangunan kolam air mancur menari dan peluang-peluang yang lain.

Baca Juga :  Meski Sudah Ditertibkan, Namun Masih Banyak yang Ulangi Pelanggaran

  Sementara untuk venue-venue yang ada di Kota Jayapura akan digunakan secara regular sebagaimana selama ini telah berjalan dan pemanfaatannya akan berkoordinasi dengan induk olahraga masing-masing.

   Kemudian Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Olahraga sedang melakukan sinkronisasi seluruh jadwal kegiatan olahraga dan kepemudaan agar pelaksanaannya dapat dipusatkan di kawasan Kampung Harapan.

  “Kalender kegiatan olahraga dan kepemudaan di Papua akan kami sesuaikan dan selaraskan sehingga pelaksanaannya dapat dilaksanakan di Kampung Harapan. Demikian juga kami mintakan kepada organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, UMKM dan lain sebagainya yang ingin memanfaatkan venue dan lahan yang ada di dalam kawasan Kampung Harapan dapat berkoordinasi nantinya dengan pengelola kawasan ini,” tegas Alex.

   Berkaitan dengan kebutuhan biaya untuk perawatan venue, Alex menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan hitung-hitungan dan untuk pemeliharaan venue dan wisma atlet yang ada kawasan Kampung Harapan secara keseluruhan selama tahun 2022 membutuhkan total anggaran sebesar Rp. 23.460.000.000, untuk venue dan wisma atlet yang ada di kota Jayapura membutuhkan dana sebesar Rp. 8.592.500.000 dan venue serta wisma atlet yang ada di kompleks Doyo Baru sebesar Rp. 43.645.000.000.

  Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali dan sejumlah pengurus cabang olahraga seperti Ketum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan juga mendukung, agar kedepan event Kejurnas atau kompetisi internasional digelar di Papua.

   Ia juga menjelaskan perhelatan PON Papua ini juga sekaligus membantu percepatan pembangunan di Papua. Terbukti selain pembangunan venue olahraga dengan adanya PON Papua menambah infrastruktur publik serta perputaran roda ekonomi masyarakat Tanah Papua. (*/tri)

Melihat Program Pemprov  Papua dalam Perawatan dan Pemeliharaan Venue PON

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 telah usai digelar 3 bulan lalu. Selain sukes sebagai tuan rumah penyelenggara PON, Papua juga berhasil meraih peringkat empat di PON XX, dan menjadi juara umum pada event Peparnas XVI. Pasca pesta olahraga ini, lantas bagaimana pemanfaatan dan perawatan  venue-venue yang sudah dibangun ini?

Laporan: Erianto_Jayapura

Diketahui sebanyak 31 venue PON Papua dipergunakan untuk mendukung pertandingan 37 cabang olahraga atau 56 disiplin nomor pertandingan di empat klaster, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.

  Sembilan venue disiapkan oleh Pemerintah Pusat, 13 venue disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua, enam venue disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten dan tiga venue disiapkan oleh pihak swasta.

  Menyoal ‘PR’ besar terkait perawatan venue, Pemerintah Provinsi Papua sudah menyiapkan rancangan pengelolaan dan pemanfaatan venue. Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Alexander Kapisa kepada Cenderawasih Pos, Senin (1/2) kemarin.

  Alex begitu sapaan Kadisorda Papua menuturkan, sebelum pelaksanaan PON dan Peparnas, Disorda sudah menyusun strategi dalam pengelolaan dan pemanfaatan venue dalam rangka pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga di masa yang akan datang.

  “Rancangan strategi pengelolaan dan pemanfaatan venue ini juga sudah pernah kami presentasikan kepada pemerintah pusat, khususnya kepada Kantor Staf Khusus Presiden pada bulan November yang lalu,” ungkap Alex dalam telepon selulernya.

   Lanjut Alexander, dari seluruh venue yang dibangun untuk mendukung laga cabang olahraga PON dan Peparnas, 11 diantaranya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi Papua ke depan. Kemudian venue yang berdiri di atas tanah milik instansi atau yayasan tertentu seperti di Baseball dan softball yang di Uncen dan AURI, GOR Futsal di Timika, GOR STT GIDI dan Lapangan Panahan telah dihibahkan.

Baca Juga :  Meski Sudah Ditertibkan, Namun Masih Banyak yang Ulangi Pelanggaran

  “Sementara yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi ada 11 venue, antara lain 3 venue yang ada di kompleks Doyo Baru, 4 venue yang ada di kompleks Kampung Harapan serta beberapa venue yang ada di Kota Jayapura seperti Dayung, Arena Sepatu Roda, GOR Cendrawasih dan Stadion Mandala.” ujar Alex.

  Dari venue-venue tersebut, lanjut Alex, Disorda sudah mempunyai strategi untuk pemanfaatan, sehingga nantinya konsentrasi pembiayaan terhadap pemanfaatan venue ini dapat didistribusikan dengan baik dan tepat sasaran.

  “Seperti pemanfaatan venue yang ada di kompleks Doyo Baru, kami rencanakan digunakan untuk pemusatan pembinaan calon atlet serta atlet berprestasi Papua melalui PPLP/PPLPD. Dengan demikian pembiayaan terhadap pembinaan atlet dapat paralel dengan pemeliharaan terhadap venue-venue yang ada di dalam kawasan tersebut. Di samping tentunya masih terdapat peluang untuk pemanfaatan kawasan di dalam kompleks Doyo Baru untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial dan insidentil,” kata Alec.

  Pemanfaatan kompleks Kampung Harapan, sambung Alex, nantinya dirancang menjadi kawasan olahraga yang dikomersialkan. Hal ini penting agar kawasan ini nanti dapat menjadi pusat kegiatan baru bagi masyarakat yang ada di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

  Kemudian Kampung Harapan nantinya akan dijadikan sebagai kawasan multifungsi, sehingga baik venue maupun lahan yang ada di dalam kompleks tersebut dapat menjadi sumber pendapatan sehingga pendanaan pemeliharaan kawasan ini dapat diperoleh dari komersialisasi yang dilakukan.

  “Jadi nanti pada akhirnya pengelolaan kawasan Kampung Harapan akan diserahkan kepada pihak ketiga. Pola nya nanti apakah seperti BLU atau BUMD atau ada pola lain akan kita pikirkan mana yang terbaik. Untuk tahap awal ini pengelolaan venue ini masih di bawah pengelolaan langsung pemerintah provinsi melalui UPTD yang ada Dinas Olahraga dan Pemuda,” ucap Alex,

  Dirinya juga membeberkan bahwa saat ini Disorda Papua sedang mengkaji peluang lain yang dapat dijadikan sarana pendukung dalam rangka menjadikan kampung harapan sebagai pusat wisata baru di Papua. Misalnya membangun hotel berbintang 3 di dalam kawasan ini, pembangunan monument PON dan Peparnas, pembangunan kolam air mancur menari dan peluang-peluang yang lain.

Baca Juga :  Menikmati Boga Bahari di Rumah Kelahiran Basuki Rahmat

  Sementara untuk venue-venue yang ada di Kota Jayapura akan digunakan secara regular sebagaimana selama ini telah berjalan dan pemanfaatannya akan berkoordinasi dengan induk olahraga masing-masing.

   Kemudian Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Olahraga sedang melakukan sinkronisasi seluruh jadwal kegiatan olahraga dan kepemudaan agar pelaksanaannya dapat dipusatkan di kawasan Kampung Harapan.

  “Kalender kegiatan olahraga dan kepemudaan di Papua akan kami sesuaikan dan selaraskan sehingga pelaksanaannya dapat dilaksanakan di Kampung Harapan. Demikian juga kami mintakan kepada organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, UMKM dan lain sebagainya yang ingin memanfaatkan venue dan lahan yang ada di dalam kawasan Kampung Harapan dapat berkoordinasi nantinya dengan pengelola kawasan ini,” tegas Alex.

   Berkaitan dengan kebutuhan biaya untuk perawatan venue, Alex menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan hitung-hitungan dan untuk pemeliharaan venue dan wisma atlet yang ada kawasan Kampung Harapan secara keseluruhan selama tahun 2022 membutuhkan total anggaran sebesar Rp. 23.460.000.000, untuk venue dan wisma atlet yang ada di kota Jayapura membutuhkan dana sebesar Rp. 8.592.500.000 dan venue serta wisma atlet yang ada di kompleks Doyo Baru sebesar Rp. 43.645.000.000.

  Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali dan sejumlah pengurus cabang olahraga seperti Ketum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan juga mendukung, agar kedepan event Kejurnas atau kompetisi internasional digelar di Papua.

   Ia juga menjelaskan perhelatan PON Papua ini juga sekaligus membantu percepatan pembangunan di Papua. Terbukti selain pembangunan venue olahraga dengan adanya PON Papua menambah infrastruktur publik serta perputaran roda ekonomi masyarakat Tanah Papua. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya