Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Mensos Risma Akan Bangun Lumbung Sosial

Tinjau Korban Banjir, Risma Ingatkan Global Warming

JAYAPURA-Tujuh hari pasca banjir, Menteri Sosial RI Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T.., mengunjungi Kota Jayapura, Kamis (13/1).

Risma panggilan akrabnya datang untuk meninjau dan menyerahkan bantuan sosial bagi korban bencana banjir dan longsor serta melihat lagsung dapur umum dan lokasi pengungsian.

Selama mengunjungi lokasi dan Posko banjir serta dapur umum, Risma didampingi Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., dan Wakil Wali Kota Ir. H. Rustan Saru, MM.

Selama kunjungan, Risma juga sempat berbincang dengan beberapa penyintas sembari menguatkan mereka.

Risma menekankan dampak dari global warming sehingga masyarakat harus mewaspadai terutama mereka yang berada di daerah lereng dan di bawah bukit ataupun di gunung.

Menurut Risma, banjir dan longsor yang terjadi di Jayapura sama halnya yang terjadi di Jawa Barat dan Tapanuli Utara.

“Setiap pemerintah daerah harus mewaspadai global warming, curah hujan semakin lama semakin berat. Sudah diprediksi hujan akan terjadi hingga Maret, kita tidak boleh lengah. Ketika terjadi hujan, sebaiknya masyarakat diimbau untuk berada di lokasi yang sudah dilih aman oleh pemerintah,” ucap Risma saat memberikan keterangan pers, kemarin (13/1).

Risma mengaku tidak tahu secara persis lokasi hunian yang ditinggali warga di kota ini. Untuk itu, Pemda harusnya memapping (memetakan), seperti yang dilakukan Kemensos di tempat-tempat banjir bandang. Sebab hal ini memudahkan untuk melakukan antisipasi.

“Harus ada mapping dan memilih lokasi aman untuk warga, dampak global warming besar sekali impeknya. Sehingga yang perlu dilakukan adalah kearifan lokal,” terangnya.

Baca Juga :  Avanza  Terbawa Arus Sungai, Lima Penumpang Tewas 

Lanjutnya, perlunya menerapkan kearifan lokal untuk mengantisipasi banjir. Bagaimana kearifan lokal bisa dibangun di masyarakat maka harus diajarkan  bagaimana mitigasi bencana.

“Kearifan lokal yang harus dibangun sekaligus melakukan pemetaan daerah-daerah yang rawan bencana, sehingga daerah tersebut bisa dihindari. Misalkan, kita berbicara dampak dari pengundulan hutan. Namun ada juga di beberapa wilayah yang hutannya masih bagus namun terjadi longsor. Artinya, impect dari curah hujan yang tinggi berpengaruh terhadap bencana yang terjadi,” tutur Risma.

Dalam kesempatan itu, mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini menyampaikan bahwa tak hanya permasalahan bencana. Kota Jayapura diakuinya juga memiliki berbagai permasalahan sosial yang kompleks. Salah satunya adalah tingginya angka pengangguran.

Terkait hal ini, Risma berjanji akan mendirikan lumbung sosial untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di Kota Jayapura. “Kita juga menyiapkan lumbung sosial di Kota Jayapura, mungkin nanti akan kami buat juga di Sentani. untuk lokasinya akan disiapkan oleh Pak Wali Kota,” tambahnya.

Dalam kunjungannya kali ini, Risma mengunjungi lima titik yakni Perumahan Organda Jayapura untuk meninjau bencana banjir, peninjauan lokasi pengungsian dan layanan dukungan psikososial di GOR Trikora.

Mensos melanjutkan kunjungannya ke Asrama Polisi Bhayangkara Jayapura untuk meninjau bencana tanah longsor. Meninjau posko utama dan menyerahkan santunan ahli waris di GOR Waringin.

Adapun bantuan yang diserahkan dalam kunjungan kerjanya ke Jayapura senilai Rp 1,3 miliar  yang terdiri dari bantuan logistik bencana, santunan ahli waris untuk 7 korban jiwa, sembako 500 paket, alat kebersihan 500 paket, peralatan sekolah 500 paket, kain sarung 500 pcs, perlengkapan bayi 50 paket, dan bahan natura.

Baca Juga :  Direktur RSUD Jayapura Tegaskan Kekurangan di Rumah Sakit itu Hal Biasa

“Sepanjang masih ada penyintas atau pengungsi yang ada di tempat tempat pengungsian, itu adalah tanggungan kami dari Kementrian Sosial. Kami akan tangani hingga nanti pengungsi kembali ke rumah mereka masing masing,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., memberikan apresiasi terkait pendirian lumbung sosial di Kota Jayapura. “Kami rencanakan lokasinya di Balai Diklat Sosial, Tanah Hitam,” jelas BTM saat mendampingi Mensos Risma memberikan keterangan pers.

Lumbung sosial tersebut menurut BTM, akan digunakan sebagai tempat pemberdayaan sumber daya manusia masyarakat kota dan juga untuk menampung bantuan jika terjadi bencana. Dalam hal percepatan penanganan bencana.

“Nantinya di sana akan kita berikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Utamanya pelatihan untuk skill atau kemampuan khusus. Seperti pelatihan komputer, pelatihan dalam menghadapi bencana dan lain-lainnya,” tuturnya.

BTM juga merespon saran dari Mensos Risma untuk dibangun sebuah hunian temporary yang aman dan bisa digunakan masyarakat untuk mengungsi jika terjadi fenomena alam intensitas tinggi. “Iya, akan kami tindaklanjuti agar mereka yang tinggal di lereng, di bawah bukit dan bantaran sungai, jika terjadi potensi bahaya bisa meninggalkan tempat tinggalnya masing-masing dan mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Benhur Tomi Mano menyampaikan terima kasih kepada menteri sosial yang telah memberikan bantuan bagi masyakat di Kota Jayapura. “Saya sangat berterima kasih sekali karena warga saya diberikan bantuan dan ini benar-benar sesuai dengan yang mereka butuhkan saat ini,” pungkasnya. (fia/rhy/nat)

Tinjau Korban Banjir, Risma Ingatkan Global Warming

JAYAPURA-Tujuh hari pasca banjir, Menteri Sosial RI Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T.., mengunjungi Kota Jayapura, Kamis (13/1).

Risma panggilan akrabnya datang untuk meninjau dan menyerahkan bantuan sosial bagi korban bencana banjir dan longsor serta melihat lagsung dapur umum dan lokasi pengungsian.

Selama mengunjungi lokasi dan Posko banjir serta dapur umum, Risma didampingi Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., dan Wakil Wali Kota Ir. H. Rustan Saru, MM.

Selama kunjungan, Risma juga sempat berbincang dengan beberapa penyintas sembari menguatkan mereka.

Risma menekankan dampak dari global warming sehingga masyarakat harus mewaspadai terutama mereka yang berada di daerah lereng dan di bawah bukit ataupun di gunung.

Menurut Risma, banjir dan longsor yang terjadi di Jayapura sama halnya yang terjadi di Jawa Barat dan Tapanuli Utara.

“Setiap pemerintah daerah harus mewaspadai global warming, curah hujan semakin lama semakin berat. Sudah diprediksi hujan akan terjadi hingga Maret, kita tidak boleh lengah. Ketika terjadi hujan, sebaiknya masyarakat diimbau untuk berada di lokasi yang sudah dilih aman oleh pemerintah,” ucap Risma saat memberikan keterangan pers, kemarin (13/1).

Risma mengaku tidak tahu secara persis lokasi hunian yang ditinggali warga di kota ini. Untuk itu, Pemda harusnya memapping (memetakan), seperti yang dilakukan Kemensos di tempat-tempat banjir bandang. Sebab hal ini memudahkan untuk melakukan antisipasi.

“Harus ada mapping dan memilih lokasi aman untuk warga, dampak global warming besar sekali impeknya. Sehingga yang perlu dilakukan adalah kearifan lokal,” terangnya.

Baca Juga :  Masalah Banjir di Depan Saga Kemiri Mulai Diatasi 

Lanjutnya, perlunya menerapkan kearifan lokal untuk mengantisipasi banjir. Bagaimana kearifan lokal bisa dibangun di masyarakat maka harus diajarkan  bagaimana mitigasi bencana.

“Kearifan lokal yang harus dibangun sekaligus melakukan pemetaan daerah-daerah yang rawan bencana, sehingga daerah tersebut bisa dihindari. Misalkan, kita berbicara dampak dari pengundulan hutan. Namun ada juga di beberapa wilayah yang hutannya masih bagus namun terjadi longsor. Artinya, impect dari curah hujan yang tinggi berpengaruh terhadap bencana yang terjadi,” tutur Risma.

Dalam kesempatan itu, mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini menyampaikan bahwa tak hanya permasalahan bencana. Kota Jayapura diakuinya juga memiliki berbagai permasalahan sosial yang kompleks. Salah satunya adalah tingginya angka pengangguran.

Terkait hal ini, Risma berjanji akan mendirikan lumbung sosial untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di Kota Jayapura. “Kita juga menyiapkan lumbung sosial di Kota Jayapura, mungkin nanti akan kami buat juga di Sentani. untuk lokasinya akan disiapkan oleh Pak Wali Kota,” tambahnya.

Dalam kunjungannya kali ini, Risma mengunjungi lima titik yakni Perumahan Organda Jayapura untuk meninjau bencana banjir, peninjauan lokasi pengungsian dan layanan dukungan psikososial di GOR Trikora.

Mensos melanjutkan kunjungannya ke Asrama Polisi Bhayangkara Jayapura untuk meninjau bencana tanah longsor. Meninjau posko utama dan menyerahkan santunan ahli waris di GOR Waringin.

Adapun bantuan yang diserahkan dalam kunjungan kerjanya ke Jayapura senilai Rp 1,3 miliar  yang terdiri dari bantuan logistik bencana, santunan ahli waris untuk 7 korban jiwa, sembako 500 paket, alat kebersihan 500 paket, peralatan sekolah 500 paket, kain sarung 500 pcs, perlengkapan bayi 50 paket, dan bahan natura.

Baca Juga :  Pasien Covid-19 Tinggal Satu Orang, Pengawasan Penumpang Diperketat

“Sepanjang masih ada penyintas atau pengungsi yang ada di tempat tempat pengungsian, itu adalah tanggungan kami dari Kementrian Sosial. Kami akan tangani hingga nanti pengungsi kembali ke rumah mereka masing masing,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., memberikan apresiasi terkait pendirian lumbung sosial di Kota Jayapura. “Kami rencanakan lokasinya di Balai Diklat Sosial, Tanah Hitam,” jelas BTM saat mendampingi Mensos Risma memberikan keterangan pers.

Lumbung sosial tersebut menurut BTM, akan digunakan sebagai tempat pemberdayaan sumber daya manusia masyarakat kota dan juga untuk menampung bantuan jika terjadi bencana. Dalam hal percepatan penanganan bencana.

“Nantinya di sana akan kita berikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Utamanya pelatihan untuk skill atau kemampuan khusus. Seperti pelatihan komputer, pelatihan dalam menghadapi bencana dan lain-lainnya,” tuturnya.

BTM juga merespon saran dari Mensos Risma untuk dibangun sebuah hunian temporary yang aman dan bisa digunakan masyarakat untuk mengungsi jika terjadi fenomena alam intensitas tinggi. “Iya, akan kami tindaklanjuti agar mereka yang tinggal di lereng, di bawah bukit dan bantaran sungai, jika terjadi potensi bahaya bisa meninggalkan tempat tinggalnya masing-masing dan mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Benhur Tomi Mano menyampaikan terima kasih kepada menteri sosial yang telah memberikan bantuan bagi masyakat di Kota Jayapura. “Saya sangat berterima kasih sekali karena warga saya diberikan bantuan dan ini benar-benar sesuai dengan yang mereka butuhkan saat ini,” pungkasnya. (fia/rhy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya