MERAUKE-Tawuran antar pelajar dari SMK Santo Antonius dan SMAN I Merauke kembali terulang pada Senin (8/11). Dari kejadian ini, satu pelajar dari SMK Santo Antonius ditahan oleh Kepolisian Resor Merauke untuk proses hukum lebih lanjut.
Kapolres Merauke AKBP. Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Wakapolres Merauke Kompol Leonardo Yoga, SIK ditemui wartawan menjelaskan kronologi kejadian pengrusakan di SMAN I Merauke itu. Menurut Wakapolres, pengrusakan itu bermula saat sekitar pukul 12.00 WIT, ada seorang guru yang melihat bahwa di SMAN I Merauke ada oknum siswa yang datang melempar kemudian setelah dikejar siswa tersebut lari.
Namun tak lama kemudian datang membawa teman-temannya dan melakukan pelemparan terhadap bangunan SMAN I Merauke yang menyebabkan kerusakan seperti kaca dan pintu.
“Kemudian personel Polres Merauke gabungan dari Samapta, penjagaan, Polsek Kota termasuk Timsus ke TKP dan membuat pengamanan. Jadi massa didorong mundur yakni anak-anak dari SMAN I dan dari SMK Santo Antonius,’’ kata Wakapolres.
Kedua sekolah ini, kata Wakapolres terindikasi memiliki historis dengan kejadian-kejadian sebelumnya yang meski diselesaikan saat itu, namun terulang lagi. “Kami mengamankan beberapa orang pelajar dan memeriksa beberapa saksi. Kemudian satu orang diamankan berinisial SS . Masih ada kemungkinan tersangka bertambah. Kita akan terapkan Pasal 170 KUHP yakni pengrusakan barang secara bersama-sama. Pelaku kita proses hukum karena ini kejadian yang berulang. Kita memberikan efek jera dan memberi pembelajaran bagi orang-orang yang mengulang kejadi serupa agar tidak terjadi lagi kedepan,’’ kata Wakapolres.
Dikatakan Wakapolres bahwa barang yang rusak di SMAN I Merauke berupa 3 buah jendela kaca, 1 pintu kelas dan 3 sepeda motor dengan kerugian material sekitar Rp 15 juta. ‘’Pada saat kejadian ada parang dan untuk kesengajaan kemungkinan ada dan sementara dalam penyelidikan,” terangnya.
Untuk mengantisipasi kejadian terulang lagi, menurut Wakapolres telah ditempatkan patroli dan ada juga yang berpakaian preman atau tertutup di kedua sekolah tersebut. Sehubungan dengan itu, Wakapolres mengimbau agar para pelajar tersebut belajar dengan baik bukan buat tawuran.
“Tentu saja, anak-anak ini pelajar dan tugas merekka adalah belajar menuntut ilmu setinggi mungkin. Bukan untuk tawuran atau melakukan hal-hal negatif lainnya seperti mengkonsumsi Miras. Karena dasar kita untuk maju adalah terciptanya sumber daya manusia yang berkepribadian baik dan memiliki kompetensi untuk bersaing di masa depan. Tentunya dengan belajar baik,’’ tandasnya. (ulo/tri)