Pasien Covid Meledak, RSUD Merauke Tambah Ruang Isolasi
MERAUKE- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke menambah ruang perawatan dan isolasi pasien Covid-19. Penambahan ruangan ini karena ruangan dengan kapasitas 20 kamar atau bad tersebut sudah penuh.
“Kita akan tambah ruangan untuk perawatan pasien Covid-19 dengan kapasitas menjadi 40 kamar atau bad. Hari ini mobil ambulance antre datang membawa pasien dengan gejala Covid dan sementara dilakukan pengambilan swab untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Ketua Tim Satgas Covid RSUD Merauke, dr. Paul Kalalo didampingi Direktur RSUD Merauke, dr. Yenny Mahuze di Sekretariat Tim Satgas Covid RSUD Merauke, Rabu (23/6).
Dikatakan, pasien yang dirawat di RSUD Merauke khusus bagi pasien dengan gejala sedang dan berat. Sementara pasien Covid untuk gejala ringan atau tanpa gejala dirawat dan dikarantina di Hotel Akat.
Hingga kemarin, RSUD Merauke masih melakukan perawatan dan rawat inap bagi pasien umum. Perawatan dan rawat ini dilakukan sekira 2-3 bulan terakhir setelah kasus Covid-19 menurun. “Rencana sore ini kami akan rapat di kantor bupati. Dari rapat itu akan ditentukan apakah tetap merawat dan inap pasien umum atau kembali seperti sebelumnya, dimana RSUD Merauke khusus merawat pasien Covid dengan gejala sedang dan berat,” ucap dr. Paul.
Paul mengaku bahwa sejumlah Nakes tersebut akan mengikuti pra jabatan CPNS sehingga mengurangi jumlah Nakes dalam memberikan pelayanan. “Nanti kita bicarakan juga soal ini apakah perlu tambahan tenaga atau tetap dengan tenaga yang ada untuk dimaksimalkan,” jelasnya. Namun demikian, mantan Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah mengimbau warga Merauke untuk tetap prokes dengan memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak serta meningkatkan imun tubuh.
Sementara itu, Hotel Akat yang ada di Jalan Pajurit 3, Kelurahan Mandala Merauke kembali dioperasikan untuk merawat pasien Covid-19. Sudah dibuka kembali sejak tadi malam. Sudah ada 3 pasien Covid-19 yang dirawat di sana,” ungkap Kepala Bagian Umum Setda Kabupaten Merauke, Wister Hutapea, S.STP., saat dihubungi Rabu (23/6).
Wister mengaku tidak tahu pasien Covid dengan kondisi seperti apa yang dirawat Hotel Akat saat ini. “Kami hanya menyediakan tempat penampungan. Soal yang ditampung di hotel tersebut, itu menjadi kewenangan dari pihak rumah sakit setelah melakukan diagnosa,” jelasnya.
Meski baru 3 pasien yang dirawat, namun pemerintah harus membayar seluruh tempat tidur sebanyak 40 unit yang ada di hotel setiap harinya. ‘’Itu konsekuensi dari penggunaan tempat tersebut. Karena dari pihak pengelola menyatakan bahwa tidak ada lagi orang yang mau nginap di sana jika ada pasien Covid yang ditampung. Meskipun itu nanti misalnya hanya 1 orang,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam 2-3 bulan terakhir, Pemkab Merauke tidak menggunakan Hotel Akat untuk karantina pasien Covid-19, setelah jumlah kasus Covid di Kabupaten Merauke menurun. Namun dalam 1 minggu terakhir, pasien Covid-19 kembali melonjak, sehingga Hotel Akat kembali difungsikan.
Sebelumnya, ada dua hotel digunakan yakni Hotel Akat dan Hotel Asmat. Tapi Hotel Asmat saat ini tidak dipakai lagi karena sedang direhab untuk pelaksanaan PON XX.
Secara terpisah, Direktur RSUD Merauke, dr. Yenny Mahuze menjelaskan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat dan dikarantina di Hotel Akat adalah mereka yang gejala ringan atau tanpa gejala. Namun tanggung jawabnya diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dalam hal ini Puskesmas-puskesmas yang ada di Distrik Merauke.
Sekedar diketahui kasus Corona di Kabupaten Merauke tembus angka 1.000 tepatnya 1.034 kasus (secara kumulatif). Ini setelah Rabu (23/6) kemarin, ditemukan sebanyak 63 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Temuan harian ini merupakan yang tertinggi selama ini sejak pandemi Covid-19.
Dari 1.034 kasus komulatif ini, sebanyak 864 kasus sembuh atau selesai karantina. Sementara yang menjalani perawatan dari sehari sebelumnya sebanyak 48 orang menjadi 111 orang. Selain kasus Corona di Merauke tembus angka 1.000, jumlah yang meninggal dunia juga bertambah. Jika sehari sebelumnya yakni pada Selasa (22/6), masih diangka 57 orang, maka kemarin bertambah 1 orang menjadi 58 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile Muskita meminta masyarakat untuk mematuhi prokes yakni menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak. (ulo/nat)