Saturday, March 15, 2025
25.7 C
Jayapura

Masyarakat Harus Bantu Pemerintah Pulihkan Ekonomi

Masyarakat saat berbelanja di Saga Mall Abepura, BI Papua dorong masyarakat bantu pulihkan perekonomian di Papua di masa pandemic Covid-19 ( FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia optimis konsumsi masyarakat di Papua masih terjaga dengan baik. Walaupun saat ini masih ada dalam masa pandemi Covid-19.

 Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Parovinsi Papua Naek Tigor Sinaga, pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan aturan masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan dan melakukan pembatasan jam aktivitas pelaku usaha maupun masyarakat.  Pelaku usaha juga harus mengatur tempat duduk 50 persen dari kapasitas ruangan.

 Hal tersebut jangan sampai mempengengaruhi atau memperlambat perekonomian. Diharapkan masyarakat tetap melakukan aktivitas di luar rumah,  yang penting tetap selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. 

 Semua ini bertujuan agar aktivitas masyarakat dalam menggerakkan perekonomian tetap berlanjut. Jika konsumi atau daya beli masyarakat masih ada, tentu ini akan meningkatkan perekonomian karena peredaran pertukaran uang masih bagus di Papua.

Baca Juga :  Sediakan 200-an Produk, Galeri Kreatif Jadi Pusat Oleh-oleh Terlengkap di Papua

 “Pada triwulan pertama 2021, Provinsi Papua mencatat pertumbuhan sebesar 14,28 persen (year on year). Lebih tinggi dibandingkan nasional yang masih mengalami kontraksi sebesar minus 0,74 persen (YoY). Sedangkan perekonomian Papua masih didominasi sektor pertambangan yang mengalami pertumbuhan 61,06 persen (YoY),’’jelasnya, kemarin.

 Ditambahkan, pertumbuhan ekonomi non tambang tercatat masih mengalami kontraksi sebesar minus 3,76 persen (YoY). Tidak lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan ke empat 2020 sebesar minus 6, 83 persen (YoY). 

 Oleh sebab itu, dalam mendorong pemulihan ekonomi dampak dari pandemi Covid-19, Bank Indonesia telah melakukan pemetaan terhadap sektor aman dan produktif yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah serta pelaku usaha yakni meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat supaya tidak hanya sektor pertambahan saja yang melejit. (dil/ary)

Baca Juga :  Leberina Shoap and Mask Produksi Sabun Gunakan Bahan  Lokal
Masyarakat saat berbelanja di Saga Mall Abepura, BI Papua dorong masyarakat bantu pulihkan perekonomian di Papua di masa pandemic Covid-19 ( FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia optimis konsumsi masyarakat di Papua masih terjaga dengan baik. Walaupun saat ini masih ada dalam masa pandemi Covid-19.

 Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Parovinsi Papua Naek Tigor Sinaga, pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan aturan masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan dan melakukan pembatasan jam aktivitas pelaku usaha maupun masyarakat.  Pelaku usaha juga harus mengatur tempat duduk 50 persen dari kapasitas ruangan.

 Hal tersebut jangan sampai mempengengaruhi atau memperlambat perekonomian. Diharapkan masyarakat tetap melakukan aktivitas di luar rumah,  yang penting tetap selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. 

 Semua ini bertujuan agar aktivitas masyarakat dalam menggerakkan perekonomian tetap berlanjut. Jika konsumi atau daya beli masyarakat masih ada, tentu ini akan meningkatkan perekonomian karena peredaran pertukaran uang masih bagus di Papua.

Baca Juga :  Masyarakat Semakin Paham,  Transaksi QRIS  Meningkat

 “Pada triwulan pertama 2021, Provinsi Papua mencatat pertumbuhan sebesar 14,28 persen (year on year). Lebih tinggi dibandingkan nasional yang masih mengalami kontraksi sebesar minus 0,74 persen (YoY). Sedangkan perekonomian Papua masih didominasi sektor pertambangan yang mengalami pertumbuhan 61,06 persen (YoY),’’jelasnya, kemarin.

 Ditambahkan, pertumbuhan ekonomi non tambang tercatat masih mengalami kontraksi sebesar minus 3,76 persen (YoY). Tidak lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan ke empat 2020 sebesar minus 6, 83 persen (YoY). 

 Oleh sebab itu, dalam mendorong pemulihan ekonomi dampak dari pandemi Covid-19, Bank Indonesia telah melakukan pemetaan terhadap sektor aman dan produktif yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah serta pelaku usaha yakni meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat supaya tidak hanya sektor pertambahan saja yang melejit. (dil/ary)

Baca Juga :  BRI Fasilitasi Masyarakat Pasarkan Produk Melalui Rumah Kreatif

Berita Terbaru

Artikel Lainnya