Kesiapan Satuan Lalu Lintas dalam melaksanakan Operasi Keselamatan Matoa tahun 2021 (Sul/Cepos)
Kesiapan Satuan Lalu Lintas dalam melaksanakan Operasi Keselamatan Matoa tahun 2021 (Sul/Cepos)
MERAUKE- Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum mengungkapkan bahwa tingkat kecelakaan di Merauke masih cukup tinggi. Jika tahun 2020 terjadi penurunan sekitar 25 persen dari tahun 2019, maka pihaknya ingin tingkat kecelakaan di tahun 2021 ini bisa lebih rendah lagi dibanding tahun 2020.
Kapolres menjelaskan bahwa perilaku masyarakat Merauke dalam membawa kendaraan sangat berbeda dengan yang ada di Jayapura. Jika di Jayapura dengan kondisi geografis baik turun gunung membuat pengendara lebih berhati-hati, namun di Merauke dengan kondisi tanah yang datar membuat masyarakat Merauke cenderung sedikit lebih balap.
“Dia cenderung balap. Karena jalannya bagus dan lurus. Tiba-tiba di tikungan sana, ada kendaraan yang datang. Karena panik dan tidak menguasai kendaraannya, sehingga terjadi kecelakaan. Jadi kecenderungan orang menggunakan kendaraan rata-rata dengan kecepatan tinggi. Ketika mengerem pasti dia jatuh. Bukan kendaraan dan jalan yang salah. Tapi dia rem saja dan dia jatuh,” kata Kapolres.
Begitu juga dalam kota, lanjut Kapolres, karena kendaraan tidak padat jadi terkadang seenaknya merubah arah jalan tanpa memberi lampu isyarat atau sein dan terjadilah kecelakaan. ‘’Ketika mendapat jalan yang bagus orang cenderung melakukan perubahan kecepatan, naik sedikit. Ketika jalan lurus, orang tambah kecepatan lagi. Begitu kucing tiba-tiba lewat potong jalan, mendadak langsung rem. Ketika di tikungan dan kendaraan lain muncul dia kanget. lain-lain tidak ada. Kalau begitu kita buat jalan jangan terlalu mulus supaya orang lebih berhati-hati,’’ kata Kapolres.
Sementara dalam apel gelar pasukan Ops Matoa tersebut turut juga TNI dan Brimob, Satpol PP dan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke. Membacakan sambutan Kapolda Papua, terungkap bahwa terjadi penurunan laka lantas dari tahun 2019 sebanyak 2.224 kasus menjadi 1.717 kasus di tahun 2020 atau turun sekitar 25 persen.
Selama operasi keselamatan tersebut Satlantas Polres Merauke diharapkan meningkatkan kepatuhan dan disiplinnya masyarakat tentang protokol kesehatan, menurunkan angka fatalitas korban lakalantas dan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang larangan mudik lebaran tahun 2021. Operasi Keselamatan ini berlangsung mulai 12-25 April mendatang. (ulo/tri)
Kesiapan Satuan Lalu Lintas dalam melaksanakan Operasi Keselamatan Matoa tahun 2021 (Sul/Cepos)
MERAUKE- Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum mengungkapkan bahwa tingkat kecelakaan di Merauke masih cukup tinggi. Jika tahun 2020 terjadi penurunan sekitar 25 persen dari tahun 2019, maka pihaknya ingin tingkat kecelakaan di tahun 2021 ini bisa lebih rendah lagi dibanding tahun 2020.
Kapolres menjelaskan bahwa perilaku masyarakat Merauke dalam membawa kendaraan sangat berbeda dengan yang ada di Jayapura. Jika di Jayapura dengan kondisi geografis baik turun gunung membuat pengendara lebih berhati-hati, namun di Merauke dengan kondisi tanah yang datar membuat masyarakat Merauke cenderung sedikit lebih balap.
“Dia cenderung balap. Karena jalannya bagus dan lurus. Tiba-tiba di tikungan sana, ada kendaraan yang datang. Karena panik dan tidak menguasai kendaraannya, sehingga terjadi kecelakaan. Jadi kecenderungan orang menggunakan kendaraan rata-rata dengan kecepatan tinggi. Ketika mengerem pasti dia jatuh. Bukan kendaraan dan jalan yang salah. Tapi dia rem saja dan dia jatuh,” kata Kapolres.
Begitu juga dalam kota, lanjut Kapolres, karena kendaraan tidak padat jadi terkadang seenaknya merubah arah jalan tanpa memberi lampu isyarat atau sein dan terjadilah kecelakaan. ‘’Ketika mendapat jalan yang bagus orang cenderung melakukan perubahan kecepatan, naik sedikit. Ketika jalan lurus, orang tambah kecepatan lagi. Begitu kucing tiba-tiba lewat potong jalan, mendadak langsung rem. Ketika di tikungan dan kendaraan lain muncul dia kanget. lain-lain tidak ada. Kalau begitu kita buat jalan jangan terlalu mulus supaya orang lebih berhati-hati,’’ kata Kapolres.
Sementara dalam apel gelar pasukan Ops Matoa tersebut turut juga TNI dan Brimob, Satpol PP dan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke. Membacakan sambutan Kapolda Papua, terungkap bahwa terjadi penurunan laka lantas dari tahun 2019 sebanyak 2.224 kasus menjadi 1.717 kasus di tahun 2020 atau turun sekitar 25 persen.
Selama operasi keselamatan tersebut Satlantas Polres Merauke diharapkan meningkatkan kepatuhan dan disiplinnya masyarakat tentang protokol kesehatan, menurunkan angka fatalitas korban lakalantas dan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang larangan mudik lebaran tahun 2021. Operasi Keselamatan ini berlangsung mulai 12-25 April mendatang. (ulo/tri)